Jangan Sembarangan Membawa Anak ke Fasilitas Terapi!

Sebelumnya harus diperiksakan dulu ke dokter

Intinya Sih...

  • Jika menemukan keterlambatan pada motorik anak, sebaiknya bawa anak ke dokter spesialis anak atau subspesialias saraf anak terlebih dahulu.
  • Keterlambatan motorik bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk penyebab medis yang memerlukan tata laksana khusus.
  • Anak yang melakukan terapi tertentu harus dengan rujukan dokter.

Banyak orang tua menganggap anak yang mengalami keterlambatan motorik, baik halus maupun kasar, ia harus mendapat terapi. Padahal, jika mengalami kondisi tersebut, orang tua sangat disarankan untuk terlebih dahulu melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Hal itu dijelaskan oleh dr. Amanda Soebadi, SpA(K), M.Med(ClinNeurophysiol), Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam media briefing “Keterlambatan Perkembangan Motorik pada Anak” secara daring pada Selasa (17/09/2024).

Baca Juga: 5 Manfaat Bermain Puzzle untuk Balita, Bikin Makin Cerdas!

Cari tahu dulu penyebabnya

Jika menemukan keterlambatan pada motorik anak, sebaiknya tidak langsung membawanya ke fasilitas terapi. Orang tua harus membawa buah hatinya itu ke dokter spesialis anak atau subspesialias saraf anak terlebih dahulu.

"Untuk apa dibawa ke dokter? Untuk pencarian penyebabnya. Jadi seorang anak yang mengalami keterlambatan motorik itu harus dicari dulu penyebabnya, tidak langsung dikirim ke tempat terapi. Harus cari tahu dulu penyebabnya," dr. Amanda menjelaskan.

Keterlambatan pada motorik anak bisa disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab medis yang memerlukan tata laksana khusus supaya bisa diberikan sedini mungkin. 

Dokter yang memeriksanya akan menanyakan riwayat penyakit dan akan melakukan pemeriksaan fisik.

Harus dengan rujukan dokter

Jangan Sembarangan Membawa Anak ke Fasilitas Terapi!ilustrasi balita (pexels.com/Emma Bauso)

Seorang anak yang melakukan fisioterapi harus dengan rujukan dokter. Dokter Amanda mengaku sering menemui anak dengan keterlambatan perkembangan tanpa mendapatkan diagnosis, tetapi langsung pergi ke tempat terapi tanpa tahu penyebab dari kondisinya.

Hal ini bisa membuat mereka mengalami keterlambatan diagnosis dari kelainan yang mungkin dimilikinya. Dokter yang kompeten akan mencari tahu penyebabnya saat pemeriksaan menyeluruh. Tindak lanjut berikutnya dapat berupa CT scan, MRI, elektromiografi, dan sebagainya.

"Bila sudah diketahui penyebabnya atau sudah menyingkirkan adanya penyebab medis tertentu, barulah anak dirujuk ke fisioterapis," lanjut dr. Amanda.

Penyebab keterlambatan motorik

Penyebab keterlambatan motorik bisa bermacam-macam, di antaranya:

  • Gangguan struktural otak
  1. Bawaan: Hidrosefalus, skizensefali, dll.
  2. Didapat: Perdarahan otak akibat kekurangan vitamin K pada bayi, palsi serebral akibat asfiksia lahir, infeksi TORCH kongenital, hingga meningitis.
  • Disabilitas intelektual/gangguan kognitif.
  • Gangguan struktuur anggota gerak.
  • Gangguan fungsi saraf dan otot.
  1. Bawaan: Spina bifida.
  2. Didapat: Polio dan infeksi lain pada saraf motorik.
  • Malnutrisi.
  • Kurang Stimulasi.

Orang tua harus mengetahui tahapan perkembangan motorik normal anak yang telah menjadi pengetahuan wajib. Sebaiknya semua orang tua memahami tahapan perkembangan anak, tidak hanya motorik, tetapi juga bahasa dan perkembangan lainnya.

"Untuk perkembangan motorik yang optimal, tentu perlu diberikan nutrisi dan stimulasi yang baik. Orang tua juga sebaiknya mengenali tanda-tanda dini keterlambatan motorik atau melalui screening kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) di posyandu," saran dr. Amanda.

Baca Juga: 5 Tips Melatih Motorik Halus dan Motorik Kasar Anak Batita

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya