Buat yang Penasaran, Apa Itu Filler Vagina?

Prosedur non bedah agar labia tampak awet muda

Intinya Sih...

  • Filler vagina melibatkan suntikan lemak atau pengisi kulit (filler) pada labia mayora. 
  • Filler vagina bertujuan untuk mengurangi munculnya kerutan dan kendur sehingga membuat bagian luar vagina “tampak lebih muda”.
  • Banyak ahli kesehatan memperingatkan bahwa perawatan semacam filler vagina bisa berbahaya dan mengakibatkan infeksi, jaringan parut, kecacatan, dan perubahan sensasi pada labia yang dapat mengganggu fungsi seksual normal.

Hilangnya volume pada bibir luar vagina (labia) merupakan masalah umum pada perempuan seiring bertambahnya usia, terutama setelah melahirkan, menopause, dan penurunan berat badan yang ekstrem.

Labia dapat berubah bentuk dan menjadi lebih terkulai, kendur, dan kurang penuh atau mengempis dan menjadi lebih terlihat, terutama jika warnanya lebih gelap atau menggantung melewati tepi labia mayora.

Selain penampilan, labia mayora juga berfungsi sebagai semacam bantalan saat berhubungan seksual. Hilangnya kekencangan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman saat berhubungan seks karena tidak lagi mampu melindungi dari gesekan dan benturan berlebihan. Hilangnya sensasi saat berhubungan juga mungkin terjadi karena kulit vagina lebih kering.

Masalah-masalah di atas akhirnya membuat perempuan memutuskan untuk melakukan prosedur filler vagina. Dikenal sebagai labia filler atau labia puff, mari memahami prosedur ini lebih jauh.

Baca Juga: Kenapa Vagina Bau Bawang? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Membuat labia tampak awet muda

Prosedur non bedah ini akan melibatkan suntikan lemak atau pengisi kulit (filler) pada labia mayora. Hal ini bertujuan untuk mengurangi munculnya kerutan dan kendur sehingga membuat bagian luar vagina “tampak lebih muda”.

Perawatan ini dipilih untuk mencegah bagian intim kehilangan volume dan menjadi penuh seiring bertambahnya usia serta elastisitas kulit.

Ada dua pilihan yang digunakan untuk prosedur ini, yaitu:

  • Menggunakan lemak dari area lain di tubuh untuk menambah volume kembali ke area yang mengempis seiring waktu. Teknik ini melibatkan penyuntikan asam hialuronat atau lemak area perut atau paha bagian dalam ke dalam labia mayora (lipatan luar vulva). Asam hialuronat punya sifat seperti spons dan dapat meningkatkan kemampuan retensi air di area vulva vagina.
  • Filler yang serupa dengan yang saat ini banyak digunakan di wajah atau bibir.

Menurut studi, filler vagina menunjukkan harapan besar dalam mengatasi elemen fisik kesehatan perempuan dengan meningkatkan kekencangan otot vagina.

Secara keseluruhan, hasilnya menunjukkan bahwa terapi filler vagina mempunyai potensi sebagai terapi alternatif yang bermanfaat dan tidak terlalu invasif. Tidak hanya untuk memperbaiki kondisi fisik, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mental dan seksual perempuan.

Prosedur dengan asam hialuronat

Buat yang Penasaran, Apa Itu Filler Vagina?ilustrasi vagina (freepik.com/freepik)

Meski filler asam hialuronat adalah prosedur invasif yang paling minimal, konsultasi yang menyeluruh dan rinci tetap diperlukan. Prosedur ini bertujuan untuk meremajakan alat kelamin luar, memberikan lebih banyak volume dan hidrasi ke labia mayora, dengan kemungkinan pengaruh positif pada psikologis.

Dokter akan memastikan kamu tidak punya riwayat alergi dan reaksi sebelumnya terhadap bahan filler. Selain itu, penting untuk menyelidiki gejala-gejala yang dapat mengungkap outbreak dan lokalisasi herpes sebelumnya.

Kamu dan dokter juga akan membahas kemungkinan efek sampingnya, walaupun literatur mengenai komplikasi asam hialuronat pada alat kelamin luar perempuan masih kurang.

Komplikasi umum dari infiltrasi asam hialuronat termasuk reaktivasi herpes simplex dan herpes zoster setelah injeksi filler. Masalah ini harus dicegah dengan terapi profilaksis yang memadai.

Ketika infiltrasi asam hialuronat intravaskular diberikan, nekrosis kulit dan embolisasi dapat terjadi. Eritema, edema, dan memar dapat terlihat segera setelah infiltrasi, dan biasanya akan hilang secara spontan.

Meski jarang menyebabkan alergi, tetapi ini tetap mungkin terjadi dalam beberapa jam setelah penyuntikan.

Ada juga potensi munculnya benjolan jika terjadi infiltrasi dangkal atau injeksi dalam jumlah berlebihan di satu lokasi.

Pertimbangan efek sampingnya

Banyak ahli kesehatan, seperti ginekolog, memperingatkan bahwa perawatan semacam filler vagina bisa berbahaya dan mengakibatkan infeksi, jaringan parut, kecacatan, dan perubahan sensasi pada labia yang dapat mengganggu fungsi seksual normal.

Para ahli juga memperingatkan tentang risiko jika suntikan diberikan oleh praktisi yang tidak terlatih, mengingat penawaran ini banyak ditemukan di internet atau media sosial.

Seperti semua prosedur kosmetik, ada risiko terkait filler vagina dan karena kurangnya penelitian medis, dokter tidak dapat memberi tahu pasien mengenai risiko atau konsekuensi jangka panjangnya.

Banyak klinik yang menyatakan bahwa prosedur ini memberikan "penampilan yang diremajakan" pada labia, dan "tampilan lebih penuh dan lebih muda", bahkan "vagina terlihat lebih bagus".

Para ahli khawatir dengan taktik pemasaran oleh beberapa penyedia layanan untuk mengiklankan prosedur kosmetik alat kelamin, termasuk bahasa yang emosional, negatif, dan mempermainkan ketidakamanan dan kerentanan perempuan.

Seperti prosedur kosmetik lainnya pada alat kelamin perempuan, seperti mencerahkan dan meremajakan vagina, ada kekhawatiran bahwa filler vagina sebenarnya tidak diperlukan secara medis.

Perempuan harus mendiskusikan perawatan ini dengan dokter, yang mungkin dokter akan menawarkan alternatif yang lebih aman untuk mengatasi masalah yang mendasari, misalnya konseling psikoseksual.

Baca Juga: 10 Hal yang Memengaruhi Aroma Vagina

Referensi

Daily Star. Diakses pada Mei 2024. Labia puffing is latest beauty trend: Would you do this to YOUR vagina?
Now to Love. Diakses pada Mei 2024. Labia puffing: the latest, most bamboozling beauty trend.
Refinery29. Diakses pada Mei 2024. The Labia Puff: Not Even Our Vaginas Are Safe From Fillers.
Fasola, E., & Gazzola, R. (2016). Labia Majora Augmentation with Hyaluronic Acid Filler: Technique and Results. Aesthetic Surgery Journal, 36(10), 1155–1163. https://doi.org/10.1093/asj/sjw083
Dr Rasha. Diakses pada Mei 2024. Discovering Vaginal Filler: Enhancing Comfort and Confidence.
Rajar, U. D. M., Mashhood, A. A., et al. (2024). Effects of Dermal Fillers on Vaginal Laxity and Female Sexual Function: A Minimally Invasive Procedure for Vaginal Rejuvenation. European Medical Journal, 68–73. https://doi.org/10.33590/dermatolamj/fegr7111.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya