Daftar Penyebab Anak Harus Melakukan Cuci Darah

Kebanyakan kasus karena penyakit bawaan

Intinya Sih...

  • Kebanyakan kasus anak harus cuci darah terjadi karena penyakit bawaan, terutama sindrom nefrotik.
  • Penyebab anak-anak harus cuci darah antara lain: penyakit ginjal bawaan, infeksi ginjal, kelainan genetik, penyakit kronis, dan osbtruksi saluran kemih, dan faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia berbahaya.
  • Anak-anak yang menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal biasanya harus menjalani pengobatan ini seumur hidup. Namun, dengan dukungan keluarga, tenaga medis, dan kemajuan teknologi, mereka tetap dapat menjalani hidup yang aktif dan produktif.

Topik cuci darah di kalangan anak-anak tengah ramai diperbincangkan. Hal ini disebabkan oleh narasi di media sosial yang menyebut bahwa banyak anak-anak cuci darah di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Ada sekitar 30 anak yang rutin cuci darah. Bukan karena lonjakan kasus, tetapi RSCM adalah rumah sakit rujukan untuk penyakit ginjal. Fasilitas hemodialisis (cuci darah) khusus anak baru ada di RSCM, belum lagi fakta bahwa pasien yang datang berasal dari seluruh Indonesia, menyebabkan banyak pasien anak cuci darah di sana.

Baca Juga: Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, IDAI Beri Penjelasan

1. Penyebab anak sakit ginjal

Daftar Penyebab Anak Harus Melakukan Cuci DarahIlustrasi Ginjal (unsplash.com/robina-weermeijer)

Dokter spesialis anak Eka Hospital BSD, dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, SpA, menjelaskan bahwa kebanyakan kasus anak harus cuci darah terjadi karena penyakit bawaan, terutama sindrom nefrotik (kondisi medis yang memengaruhi ginjal dan menyebabkan sejumlah gejala yang khas).

"Berkaca dari sini, orang tua perlu sekali mengetahui penyakit-penyakit ginjal yang bisa dialami anak-anak dan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya," ujarnya dalam pernyataan tertulis.

Tugas utama ginjal adalah membersihkan darah. Organ ini mengeluarkan air dan limbah tambahan (hal-hal yang tidak dibutuhkan tubuh) dari tubuh dalam bentuk urine.

Jika ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya, limbah akan cepat menumpuk di dalam tubuh dan membuat seseorang sakit. Ketika ginjal berhenti membuang cukup banyak limbah dan air berlebih dari darah, orang tersebut mengalami gagal ginjal. Kemudian, orang tersebut memerlukan cuci darah untuk membersihkan darahnya karena ginjal tidak lagi mampu untuk melakukan tugasnya.

Adapun daftar penyebab anak-anak harus cuci darah adalah sebagai berikut:

  • Penyakit ginjal bawaan: Beberapa anak dilahirkan dengan kondisi ginjal yang tidak sempurna, sehingga fungsi penyaringan darah terganggu sejak lahir.
  • Infeksi: Infeksi saluran kemih yang berulang atau infeksi serius lainnya dapat merusak ginjal.
  • Kelainan genetik: Beberapa kelainan genetik dapat menyebabkan kerusakan ginjal progresif.
  • Penyakit kronis: Penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, dan glomerulonefritis (peradangan pada glomerulus ginjal) dapat merusak ginjal dalam jangka panjang.
  • Obstruksi saluran kemih: Penyumbatan pada saluran kemih dapat menyebabkan tekanan pada ginjal dan merusak fungsinya.
  • Faktor lingkungan: Paparan bahan kimia berbahaya, obat-obatan tertentu, dan polusi dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

2. Cegah kerusakan ginjal

Orang tua bisa membantu mencegah kerusakan ginjal pada anak dengan langkah-langkah di bawah ini:

  • Deteksi dini: Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi dini adanya kelainan ginjal.
  • Pengobatan infeksi: Segera obati infeksi saluran kemih dan infeksi lainnya.
  • Kontrol penyakit kronis: Jika anak memiliki penyakit kronis, seperti diabetes atau hipertensi, kelola penyakit tersebut dengan baik.
  • Gaya hidup sehat: Ajak anak untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan cukup istirahat.
  • Hindari paparan bahan berbahaya: Lindungi anak dari paparan bahan kimia berbahaya dan polusi.

3. Pengobatan sakit ginjal

Daftar Penyebab Anak Harus Melakukan Cuci Darahilustrasi ginjal manusia (unsplash.com/julien Tromeur)

Pengobatan untuk anak dengan kerusakan ginjal akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan kerusakan ginjal. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Obat-obatan: Untuk mengontrol tekanan darah, mengurangi peradangan, dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.
  • Dialisis: Cuci darah adalah prosedur untuk membersihkan darah dari zat-zat sisa ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik.
  • Transplantasi ginjal: Transplantasi ginjal adalah pilihan terakhir untuk anak dengan gagal ginjal stadium akhir.

4. Bisa sembuh?

Daftar Penyebab Anak Harus Melakukan Cuci Darahilustrasi cuci darah (freepik.com/Macrovector)

Kerusakan ginjal yang sudah parah tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, dengan pengobatan yang tepat, perkembangan penyakit dapat diperlambat dan kualitas hidup anak dapat ditingkatkan.

Anak-anak yang menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal biasanya harus menjalani pengobatan ini seumur hidup. Namun, dengan dukungan keluarga, tenaga medis, dan kemajuan teknologi, mereka tetap dapat menjalani hidup yang aktif dan produktif.

"Fenomena anak-anak yang harus menjalani cuci darah memang mengkhawatirkan, tetapi dengan deteksi dini, pencegahan yang tepat, dan pengobatan yang memadai, banyak kasus penyakit ginjal pada anak dapat dikelola dengan baik," kata dr. Marissa.

Lebih lanjut, dia mengatakan penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan kesehatan anak dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada tanda-tanda masalah ginjal.

Dukungan dan penanganan yang tepat akan membantu anak-anak yang mengalami masalah ginjal untuk tetap menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.

Baca Juga: CEK FAKTA: Heboh Banyak Anak Cuci Darah di RSCM 

Referensi

KidsHealth. Diakses pada Juli 2024. Hemodialysis.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada Juli 2024. Kidney Disease in Children.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya