Bolehkah Bayi Menerima Lebih dari 1 Vaksin Sekaligus?

Hanya boleh dilakukan pada bayi yang sehat

Intinya Sih...

  • Imunisasi ganda (dua atau lebih jenis vaksin) sangat mungkin untuk dilakukan dalam satu kunjungan ke fasilitas kesehatan.
  • Pada kondisi adanya keterlambatan imunisasi, imunisasi dapat diberikan secara ganda sesuai jadwal dari Kementerian Kesehatan.
  • Tenaga kesehatan juga harus memberi penjelasan tentang imunisasi yang akan diberikan kepada orang tua, jenis vaksin, lokasi penyuntikan, berapa banyak vaksin yang diberikan, cara pemberiannya, dan juga KIPI yang berpotensi ditemukan.

Seorang bayi laki-laki dari Kota Sukabumi, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia usai menerima imunisasi Bacillus Calmette-Guérin (BCG) dan difteri, pertusis, dan tetanus (DPT), serta tetes polio dan rotavirus.

Beberapa vaksin direkomendasikan untuk diberikan sejak dini guna melindungi anak dari penyakit menular berbahaya. Untuk mengurangi jumlah suntikan yang diterima, sejumlah imunisasi ditawarkan sebagai vaksin kombinasi.

Vaksin kombinasi adalah dua atau lebih vaksin berbeda yang digabungkan menjadi satu suntikan. Vaksin kombinasi telah digunakan sejak pertengahan tahun 1940-an.

Sering kali, lebih dari satu suntikan akan diberikan pada satu kunjungan, biasanya dilakukan pada area tubuh berbeda (misalnya satu suntikan di lengan kanan dan satu suntikan di lengan kiri).

Baca Juga: Daftar Vaksin yang Dibutuhkan Orang Dewasa

Bolehkah bayi menerima lebih dari satu vaksin dalam satu waktu?

Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), menjelaskan bahwa imunisasi ganda (dua atau lebih jenis vaksin) sangat mungkin untuk dilakukan dalam satu kunjungan ke fasilitas kesehatan.

"Pada kondisi adanya keterlambatan imunisasi, imunisasi dapat diberikan secara ganda sesuai jadwal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," kara Prof. Rini kepada IDN Times.

Dia melanjutkan, pada usia usia tertentu disarankan untuk memberikan beberapa jenis vaksin pada waktu yang sama, misalnya vaksin pentabio-PCV, rotavirus, dan polio.

Imunisasi ganda dapat melindungi anak-anak lebih awal, sementara untuk orang tua bisa menghemat waktu dan biaya untuk mengunjungi fasilitas kesehatan.

Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan angka kejadian KIPI atau reaksi samping pasca imunisasi yang signifikan.

Orang tua perlu mendapat pemahaman

Bolehkah Bayi Menerima Lebih dari 1 Vaksin Sekaligus?ilustrasi pemberian vaksin (unsplash.com/Mufid Majnun)

Anak akan membutuhkan banyak vaksin sebelum usia 2 tahun. Beberapa di antaranya perlu diberikan lebih dari satu dosis. Artinya, mereka bisa mendapatkan hingga lima suntikan dalam satu kunjungan.

"Pemberian vaksin pada bayi dilakukan pada kondisi bayi yang sehat, tidak ada penyakit yang diderita. Salah satunya dengan mengukur suhu tubuh dan memeriksa kondisi tubuh secara keseluruhan," jelas Prof. Rini.

Tenaga kesehatan juga harus memberi penjelasan tentang imunisasi yang akan diberikan kepada orang tua, jenis vaksin, lokasi penyuntikan, berapa banyak vaksin yang diberikan, cara pemberiannya, dan juga KIPI yang berpotensi ditemukan.

Setelah proses penyuntikan, sebaiknya dilakukan observasi di sarana kesehatan untuk memastikan tidak timbulnya kejadian KIPI. Orang tua juga perlu diberi tahu tentang kapan mereka harus kembali ke fasilitas kesehatan itu.

Baca Juga: 4 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan setelah Imunisasi Anak

Referensi

Healthy Children. Diakses pada Juni 2024. Multiple Vaccinations at One Time.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Juni 2024. Multiple Vaccinations at Once.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya