12 Alasan untuk Menemui Dokter Spesialis Jantung, Jangan Ditunda!

Ketahui tanda-tandanya sebelum terlambat

Intinya Sih...

  • Dokter spesialis jantung, kardiolog, ahli kardiologi, atau dokter jantung adalah dokter ahli dalam bidang penyakit jantung.
  • Dokter jantung merawat pasien penyakit jantung, gejala yang mungkin disebabkan oleh penyakit jantung, dan faktor risiko penyakit jantung.
  • Kamu perlu menemui dokter spesialis jantung jika didiagnosis punya masalah jantung, mengidap kolesterol tinggi, mengalami gejala terkait jantung, hendak berolahraga setelah lama tidak aktif, riwayat preeklamsia, dan punya faktor risiko penyakit jantung seperti obesitas dan merokok.

Penyakit jantung bisa menjadi hal yang serius. Kondisi yang satu ini bertanggung jawab atas lebih banyak kematian dibanding kanker. Kamu mungkin bertanya-tanya apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.

Dokter spesialis jantung, kardiolog, ahli kardiologi, atau dokter jantung adalah dokter ahli dalam bidang penyakit jantung. Mereka merawat pasien penyakit jantung, gejala yang mungkin disebabkan oleh penyakit jantung, dan faktor risiko penyakit jantung.

Kemungkinannya, pada suatu waktu kamu mungkin akan mempertimbangkan untuk menemui dokter spesialis jantung. Penjelasan di bawah ini akan membantu dalam memutuskan apakah kamu perlu menemui ahli jantung.

Baca Juga: Detak Jantung di Atas Rata-Rata? Ini 7 Cara Memperlambatnya

1. Punya diagnosis masalah jantung

Jika pernah mendapat diagnosis penyakit jantung, kamu perlu menemui dokter spesialis. Tergantung jenis masalah jantung yang dialami, kamu perlu terus memeriksakan diri ke dokter jantung secara berkala.

Tetap berhubungan dengan ahli jantung akan memungkinkan dokter memantau kesehatan jantung. Dengan begitu, dokter dapat mengubah perawatan jika diperlukan. Ini akan membantu pasien tetap sehat dan mencegah masalah seiring waktu.

Beberapa jenis penyakit jantung yang mungkin memerlukan tindak lanjut rutin ke dokter spesialis jantung, antara lain:

  • Fibrilasi atrium dan masalah irama jantung lainnya.
  • Gagal jantung.
  • Penyakit arteri koroner.
  • Penyakit katup jantung.

2. Mengalami gejala jantung

12 Alasan untuk Menemui Dokter Spesialis Jantung, Jangan Ditunda!ilustrasi jantung berdebar (freepik.com/lifestylememory)

Gejala tertentu bisa merupakan tanda masalah jantung. Jika gejala yang dialami ringan atau berlangsung selama beberapa waktu, dokter umum sering kali menjadi pilihan terbaik untuk memulai perawatan. Namun, jika gejalanya berlangsung lama atau sering, kamu mungkin dirujuk ke spesialis jantung.

Apabila gejala yang dirasakan serius atau muncul secara tiba-tiba, kamu mungkin perlu mencari bantuan medis darurat atau pergi ke UGD terdekat.

Gejala terkait jantung dapat meliputi:

  • Nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada: Jika nyeri ini parah, baru terjadi, atau tidak kunjung hilang, bisa jadi itu merupakan tanda serangan jantung. Jika demikian, hubungi ambulans atau pergi UGD rumah sakit terdekat. Jika ternyata bukan kondisi darurat, ahli jantung mungkin dapat mengevaluasi saat melakukan perawatan. Ini bisa termasuk pengujian untuk memeriksa penyumbatan jantung.
  • Sesak napas: Seperti halnya nyeri dada, ini bisa menjadi tanda keadaan darurat. Terkadang hal ini disebabkan oleh penyumbatan, pembekuan darah, atau gagal jantung kongestif, tetapi bisa juga berhubungan dengan kondisi paru-paru. Jika gejala terasa serius atau muncul secara tiba-tiba, penting segera mendapatkan bantuan medis darurat.
  • Jantung berdebar-debar: Jika jantung berdebar kencang dan tidak berhenti, pergilah ke UGD atau hubungi 112. Ini juga berlaku jika kamu merasa pusing, lemah, atau pingsan. Jika kamu mengalami jantung berdebar dari waktu ke waktu, ahli jantung dapat membantu. Mereka dapat mencari tahu penyebabnya dan membuat rencana pengobatan.
  • Detak jantung lambat: Jika detak jantung selalu di bawah 60, ini mungkin pertanda adanya masalah pada sistem kelistrikan jantung. Hal ini berlaku jika kamu merasa pusing. Seorang ahli jantung dapat membantu mengatasi masalah ini.

3. Punya faktor risiko

Meskipun kamu tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau gejala apa pun, tetapi tetap penting untuk mengetahui faktor risiko kamu. Faktor risiko adalah kondisi atau perilaku yang meningkatkan kemungkinan kamu mengalami masalah jantung.

Profesional perawatan primer sering kali dapat mengatasi faktor risiko ini. Namun, jika risikonya tinggi, konsultasi dengan ahli jantung bisa sangat membantu.

Faktor risiko umum meliputi:

  • Usia dan jenis kelamin. Risiko penyakit jantung secara alami mulai meningkat pada usia sekitar 55 tahun untuk laki-laki dan sekitar 65 tahun untuk perempuan.
  • Tekanan darah.
  • Diabetes.
  • Kolesterol.
  • Kegemukan.
  • Kebiasaan diet.
  • Kurangnya olahraga.
  • Penggunaan tembakau.
  • Minum terlalu banyak alkohol.

4. Riwayat penyakit dalam keluarga

12 Alasan untuk Menemui Dokter Spesialis Jantung, Jangan Ditunda!ilustrasi kesehatan jantung (pexels.com/PhotoMIX Company)

Penyakit jantung bisa diturunkan dalam keluarga. Artinya, jika kamu memiliki kerabat tingkat pertama yang mengalami serangan jantung atau penyumbatan arteri jantung pada usia muda (sebelum usia 55 tahun pada laki-laki dan 65 tahun pada perempuan), kamu mungkin juga berisiko lebih besar terkena penyakit jantung.

Kerabat tingkat pertama termasuk orang tua, saudara kandung, dan anak-anak.

Jika penyakit jantung dini terjadi pada keluarga, risiko kamu mungkin dua kali lipat dibandingkan seseorang yang dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit jantung. Hal ini terutama berlaku jika berusia lebih muda dan memiliki faktor risiko tambahan.

5. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mendorong dinding arteri. Tekanan darah yang meningkat secara kronis menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Dokter jantung dapat membantu menjaga tekanan darah. Mereka bisa menjadi bagian penting dalam mengelola tekanan darah dan merawat kesehatan.

6. Riwayat kolesterol tinggi

12 Alasan untuk Menemui Dokter Spesialis Jantung, Jangan Ditunda!ilustrasi konsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)

Kolesterol adalah zat berlemak yang ditemukan dalam sejumlah makanan dan juga diproduksi oleh hati. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan plak di arteri.

Salah satu cara untuk menurunkan kolesterol adalah dengan mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga. Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengobati kolesterol yang juga membantu menurunkan risiko serangan jantung.

Bicaralah dengan dokter jantung tentang makanan yang menyehatkan jantung dan memantau kolesterol untuk mengurangi kemungkinan penyakit jantung.

7. Punya penyakit arteri perifer, nyeri kaki, atau ulkus

12 Alasan untuk Menemui Dokter Spesialis Jantung, Jangan Ditunda!ilustrasi varises (vecteezy.com/Yongkiet Jitwattanatam)

Kondisi tertentu yang memengaruhi kaki bisa menjadi tanda adanya masalah pada jantung atau pembuluh darah. Ini adalah masalah yang dapat dibantu oleh ahli jantung:

  • Pembengkakan kaki: Pembengkakan di kedua kaki mungkin merupakan tanda gagal jantung. Ini alasan bagus untuk menemui ahli jantung. Namun, jika kaki bengkak terjadi secara tiba-tiba, atau hanya pada satu kaki, sebaiknya segera ke UGD. Bengkak di salah satu kaki mungkin merupakan tanda adanya pembekuan darah atau infeksi.
  • Kram kaki saat berjalan: Jika kaki kram saat berjalan, itu mungkin tanda penyumbatan arteri di kaki. Hal ini juga dikenal sebagai penyakit arteri perifer. Orang dengan penyakit arteri perifer juga lebih mungkin mengalami penyumbatan jantung. Ahli jantung dapat menguji dan mengobati penyakit arteri perifer.
  • Varises: Varises sangat umum. Biasanya ini tidak berbahaya, tetapi bisa menyebabkan nyeri dan bengkak. Terkadang hal ini dapat mempersulit penyembuhan cedera pada kaki. Seorang ahli jantung dapat menguji kondisi ini. Dokter mungkin mengobati varises dengan prosedur yang disebut ablasi vena.

8. Riwayat preeklamsia

Preeklamsia merupakan kondisi serius yang bisa terjadi pada beberapa bulan terakhir kehamilan. Ini menyebabkan tekanan darah tinggi dan dapat membahayakan ginjal serta hati, serta berbahaya bagi janin.

Perempuan yang memiliki riwayat preeklamsia—tekanan darah tinggi selama kehamilan atau pada periode pascapersalinan—memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit jantung. Risikonya mungkin lebih tinggi bagi mereka yang melahirkan bayi prematur atau menderita kondisi ini lebih dari satu kali.

Jika kamu mengalami preeklamsia selama kehamilan, sebaiknya periksakan jantung kamu dengan dokter spesialis jantung.

9. Berdasarkan rekomendasi

12 Alasan untuk Menemui Dokter Spesialis Jantung, Jangan Ditunda!ilustrasi jantung sehat (pexels.com/Puwadon Sang-ngern)

Meski kamu tidak memiliki kondisi-kondisi di atas, tetapi bisa jadi dokter umum merujuk kamu ke ahli jantung. Alasan untuk rujukan mungkin termasuk:

  • Murmur jantung: Ini adalah suara abnormal yang didengar oleh dokter saat mendengarkan jantung. Beberapa murmur jantung tidak berbahaya, sementara lainnya bisa lebih serius. Dokter jantung dapat mengevaluasi dan memutuskan apakah kamu memerlukan tes untuk jantung.
  • Ketidakaktifan: Mungkin kamu sudah lama tidak aktif. Jika ingin memulai program olahraga, kamu mungkin akan dirujuk ke ahli jantung. Ahli jantung akan memeriksa jantung untuk memastikan kamu dapat memulainya dengan aman.
  • Penyakit gusi: Ada hubungan antara penyakit gusi dan kesehatan jantung. Itu mungkin berhubungan dengan peradangan. Jadi, jika penyakit gusi yang kamu alami serius, dokter gigi mungkin ingin kamu menemui ahli jantung.
  • Kanker: Jenis kanker tertentu, kemoterapi, dan radiasi dapat berdampak buruk pada jantung. Penyintas kanker pada masa kanak-kanak juga memiliki risiko lebih tinggi.

10. Merokok

Merokok adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung yang dapat dicegah, dan dapat berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi serta risiko kanker.

Merokok mempercepat penyumbatan dan penyempitan arteri koroner. Sejatinya, arteri koroner memasok jantung dengan oksigen dan nutrisi. Seiring waktu, timbunan lemak (plak) dapat menumpuk di dalam arteri koroner. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung. 

Serangan jantung terjadi ketika sesuatu, biasanya gumpalan darah, menghalangi aliran darah ke jantung. Tanpa oksigen dan nutrisi, otot jantung mulai mati. Tingkat keparahan serangan jantung bergantung pada seberapa banyak otot jantung yang rusak secara permanen.

Merokok juga merusak pembuluh darah lainnya. Ketika arteri yang memasok darah ke lengan dan kaki terpengaruh, ini disebut penyakit arteri perifer yang memengaruhi sirkulasi darah. Penyakit arteri perifer dapat menyebabkan pembekuan darah, gangren, bahkan amputasi.

11. Penyakit ginjal kronis

12 Alasan untuk Menemui Dokter Spesialis Jantung, Jangan Ditunda!ilustrasi ginjal (freepik.com/pvproductions)

Para peneliti berupaya memahami hubungan yang jelas antara penyakit ginjal dan penyakit jantung.

Penyakit ginjal dapat secara langsung memengaruhi peluang kamu terkena penyakit jantung. Begitu juga penyakit jantung, yang dapat secara langsung memengaruhi peluang kamu terkena penyakit ginjal. Keduanya memiliki banyak faktor risiko yang sama, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Kaitan antara penyakit ginjal dan penyakit jantung telah menyebabkan terciptanya istilah sindrom kardiovaskular-ginjal-metabolik (CKM), merupakan sekelompok kondisi kesehatan yang mencakup penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, dan obesitas.

12. Hendak memulai olahraga

12 Alasan untuk Menemui Dokter Spesialis Jantung, Jangan Ditunda!ilustrasi jantung (unsplash.com/RobinaWeermeijer)

Olahraga memiliki sejumlah manfaat kesehatan, dan memainkan peran penting dalam pencegahan dan pengobatan penyakit jantung. Namun, kondisi jantung tertentu bisa membuat olahraga menjadi tidak aman.

Jika kamu sedang mempertimbangkan program olahraga baru setelah lama tidak aktif, atau memiliki sejumlah faktor risiko penyakit jantung seperti yang tercantum di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Ahli jantung akan mengevaluasi gejala yang kamu alami, meninjau riwayat kesehatan, dan mungkin merekomendasikan tes diagnostik untuk mendiagnosis penyebab gejala, serta membantu merencanakan tindakan terbaik.

Baca Juga: Kondisi Jantung yang Namanya Aneh dan Asal Muasalnya

Referensi

GoodRX Health. Diakses pada Juni 2024. When to See a Cardiologist: 9 Reasons to Schedule an Appointment.
CardioSmart. Diakses pada Juni 2024. Coronary Artery Calcium (CAC) Scoring.
Heart. Diakses pada Juni 2024. Atrial Fibrillation.
American Cancer Society. Diakses pada Juni 2024. Late and Long-term Effects of Cancer.
Centers Diseases for Control. Diakses pada Juni 2024. Leading Causes of Death.
Hallum, Sara, Saima Basit, dkk. “Risk and trajectory of premature ischaemic cardiovascular disease in women with a history of pre-eclampsia: a nationwide register-based study.” European Journal of Preventive Cardiology 30, no. 6 (January 26, 2023): 506–16.
Lipshultz, Steven E., Vivian I. Franco, dkk. “Cardiovascular Disease in Adult Survivors of Childhood Cancer.” Annual Review of Medicine 66, no. 1 (January 14, 2015): 161–76.
Moonesinghe, Ramal, Quanhe Yang, dkk. “Prevalence and Cardiovascular Health Impact of Family History of Premature Heart Disease in the United States: Analysis of the National Health and Nutrition Examination Survey, 2007–2014.” Journal of the American Heart Association. Cardiovascular and Cerebrovascular Disease 8, no. 14 (July 16, 2019).
National Kidney Foundation. Diakses pada Juni 2024. The Heart and Kidney Connection.
Northwestern Medicine. Diakses pada Juni 2024. 10 Signs It’s Time to See a Cardiologist.
Better Health Channel. Diakses pada Juni 2024. Smoking and heart disease.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya