5 Penyakit Zoonosis Paling Berbahaya di Dunia, Bisa Sebabkan Kematian!

Penyakit zoonosis ditularkan dari hewan ke manusia

Dunia saat ini dihebohkan dengan kasus Mpox atau yang dulu dikenal sebagai cacar monyet dan monkeypox. Mpox awalnya berasal dari Afrika dan disebabkan oleh virus. Orang yang menderita Mpox akan mengalami sejumlah gejala seperti demam, munculnya ruam di kulit, sakit kepala, hingga kelelahan. Sama seperti penyakit cacar, Mpox juga sangat menular. Di sisi lain, penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2--4 minggu.

Mpox merupakan jenis penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Selain Mpox, manusia juga bisa tertular banyak penyakit zoonosis lainnya. Beberapa di antaranya bahkan bisa menyebabkan kematian, lho. Berikut penyakit zoonosis paling berbahaya di dunia.

1. Avian influenza atau flu burung

5 Penyakit Zoonosis Paling Berbahaya di Dunia, Bisa Sebabkan Kematian!gambar virus influenza H5N1 di bawah mikroskop (commons.m.wikimedia.org/CDC/ Dr. Erskine Palmer)

Sempat menghebohkan Indonesia beberapa tahun yang lalu, flu burung bukan penyakit yang asing. Flu burung merupakan infeksi virus influenza yang menyerang unggas. Virus ini bisa menular pada manusia dan biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Namun anehnya, virus ini sulit menular dari manusia ke manusia.

Virus avian influenza (AI) yang menjadi penyebab flu burung terdiri dari beberapa tipe. Namun yang paling menular adalah virus influenza H5N1. Orang yang tertular flu burung mengalami sejumlah gejala yang mirip flu biasa, mulai dari demam, batuk, hingga sakit tenggorokan.

Flu burung bisa disembuhkan dengan menggunakan obat antivirus, dengan catatan penanganannya harus dilakukan sejak dini. Namun jika penanganannya terlambat, virus bisa menyebar ke berbagai organ tubuh hingga menyebabkan peradangan paru, pembengkakan otak, hingga bahkan kematian.

2. MRSA

5 Penyakit Zoonosis Paling Berbahaya di Dunia, Bisa Sebabkan Kematian!gambar bakteri MRSA di bawah mikroskop (commons.m.wikimedia.org/CDC/Janice Carr/Deepak Mandhalapu, M.H.S.)

Ada pula methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Bakteri ini berasal dari mamalia, seperti anjing, kucing, sapi, dan beberapa spesies hewan lainnya. MRSA bersifat zoonosis karena bisa menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Penyakit ini umumnya ditandai dengan infeksi jaringan kulit mirip jerawat, menimbulkan ruam yang disertai dengan perubahan warna, pembengkakan, rasa nyeri hingga luka bernanah.

Satu hal yang membuat penyakit zoonosis satu ini jadi sangat serius adalah bakteri MRSA mengembangkan mekanisme pertahanan terhadap antibiotik. Karakteristik tersebut membuat orang yang sudah terinfeksi sulit diobati. Hal ini membuat dokter dan perawat harus memutar otak untuk mencari antibiotik yang dapat menumpas mereka.

Selain menyakitkan, bakteri MRSA juga bisa memicu komplikasi serius, seperti kegagalan nafas dan bahkan membuat penderitanya terpaksa harus melakukan amputasi. Masalah lainnya, bakteri MRSA mudah menular. Bakteri ini bisa dengan mudah berpindah melalui sentuhan kulit. Mereka bahkan bisa bertahan hidup dalam waktu berminggu-minggu di permukaan benda-benda yang ada di sekitar kita. 

3. Rabies

5 Penyakit Zoonosis Paling Berbahaya di Dunia, Bisa Sebabkan Kematian!gambar virus rabies (commons.m.wikimedia.org/Electron Microscopy Unit AAHL, CSIRO)

Kamu tentu sering mendengar nama penyakit ini, kan? Hewan-hewan dari golongan mamalia sangat berisiko terkena rabies, termasuk anjing, kucing, hewan ternak, hingga beberapa jenis hewan liar seperti kelelawar, rakun, rubah, hingga sigung.

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus RNA. Penyakit ini sebetulnya menyerang hewan. Namun rabies juga bisa menular pada manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang menderita penyakit tersebut. 

Setelah berhasil masuk ke tubuh manusia, virus akan memasuki sistem saraf kemudian berpindah ke otak. Sayangnya, banyak orang menyepelekan cakaran hewan dan menganggapnya sebagai luka biasa, padahal virus RNA termasuk virus yang bekerja dengan cepat, lho. Jika dibiarkan, virus ini dapat mengakibatkan peradangan otak, koma, hingga menyebabkan kematian.

Baca Juga: 5 Perbedaan Cacar Air dan Mpox (Cacar Monyet), Jangan Tertukar

4. Penyakit Lyme

5 Penyakit Zoonosis Paling Berbahaya di Dunia, Bisa Sebabkan Kematian!gambar bakteri borrelia burgdorferi (commons.m.wikimedia.org/CDC)

Gak hanya hewan berukuran besar yang patut kita waspadai, karena siapa sangka hewan kecil seperti kutu ternyata juga bisa menularkan penyakit. Penyakit Lyme misalnya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh kutu rusa atau yang disebut juga dengan kutu kaki hitam. Mengingat ukurannya yang kecil, gigitan kutu rusa gak menyakitkan.

Masalahnya hewan kecil ini gak hanya menggigit, tapi juga menyebarkan bakteri Borrelia burgdorferi ke dalam tubuh manusia. Akibatnya, bagian tubuh yang digigit akan muncul ruam. Gejala lainnya yang menyusul adalah demam, leher kaku, nyeri tubuh dan sendi, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Gak hanya sampai di situ, bakteri ini juga memicu masalah pada jantung, menyebabkan kelumpuhan pada otot wajah, hingga neuropati. 

5. COVID-19

5 Penyakit Zoonosis Paling Berbahaya di Dunia, Bisa Sebabkan Kematian!gambar virus SARS-CoV-2 (commons.m.wikimedia.org/NIAID-RML)

Sempat membuat dunia kalang kabut beberapa tahun yang lalu, COVID-19 merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Virus ini sering kali ditemukan pada mamalia, seperti kelelawar, kucing, pangolin, dan unta. Virus tersebut bisa bermutasi dan menular pada manusia.

Kasus COVID-19 pertama muncul di sebuah pasar yang menjual daging serta hewan hidup di Wuhan, China. Sama seperti virus influenza, virus SARS-COV-2 juga sangat menular. Virus ini menular melalui udara atau secara airborne saat pasien COVID-19 bersin, batuk, berbicara, atau bernafas di dekat orang yang sehat.

Selain udara, virus juga bisa menular melalui sentuhan langsung dengan pasien. Ketika virus akhirnya masuk ke tubuh seseorang, mereka bergerak ke belakang tenggorokan, berkembang biak, sebelum memasuki organ tubuh lain seperti paru-paru. Gejala yang dirasakan pasien COVID-19 pun beragam, salah satunya adalah kehilangan indra pengecap dan penciuman. Pada pasien yang kondisinya parah, mereka akan kesulitan untuk bernafas dan merasa nyeri terus-terusan di dada.

Manusia memang sudah hidup berdampingan dengan hewan selama ratusan bahkan ribuan tahun. Namun hanya karena sudah terbiasa dengan hewan tertentu, bukan berarti kamu kehilangan kewaspadaan. Sebaliknya, kontak dengan hewan yang cukup sering, membuat risiko penularan penyakit zoonosis seperti Mpox atau flu burung jadi cukup tinggi. Jadi pastikan kamu selalu berhati-hati, ya!

Baca Juga: 3 Perbedaan Ruam pada Mpox dan Flu Singapura, Awas Keliru! 

Referensi

Cleveland Clinic. "Bird Flu (Avian Influenza)". Diakses pada September 2024.
WHO. "Influenza (Avian and other zoonotic)". Diakses pada September 2024.
CDC. "About Rabies". Diakses pada September 2024. 
Medical News Today. "What you need to know about rabies". Diakses pada September 2024. 
Cleveland Clinic. "Coronavirus, COVID-19". Diakses pada September 2024. 

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Instagram: @sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya