4 Kelompok yang Rentan Tertular Mpox, Apakah Kamu Termasuk?

Kelompok rentan diprioritaskan mendapat vaksin Mpox

Setelah COVID-19 sukses membuat dunia kalang kabut beberapa tahun lalu, saat ini kita dihadapkan dengan Mpox atau yang juga dikenal dengan nama cacar monyet di Indonesia. Penyakit yang pertama kali menyerang manusia pada 1970 ini sebenarnya termasuk langka. Namun kini, Mpox mulai menyebar ke banyak negara. Di Indonesia, terdapat 88 kasus yang terjadi pada rentang tahun 2022--2024.

Mpox disebabkan oleh Monkeypox virus, sesuai namanya, virus ini awalnya hanya menyerang monyet. Namun layaknya penyakit zoonosis lain, Mpox juga dengan cepat menular pada manusia. Biasanya gejala muncul antara 1--21 hari setelah terpapar, dengan kondisi beragam. Mulai dari munculnya ruam, demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri punggung, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. 

Sama seperti cacar air, Mpox juga mudah sekali menular. Virusnya bisa masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara, termasuk kontak langsung dengan penderita, hingga terpapar virus yang menempel di benda-benda yang kita sentuh. Namun dari miliaran orang di dunia ini, rupanya ada beberapa kelompok yang lebih rentan tertular Mpox, dan bahkan berada di kondisi yang berbahaya. Siapa sajakah mereka?

1. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah atau HIV/AIDS

4 Kelompok yang Rentan Tertular Mpox, Apakah Kamu Termasuk?gambar pita merah yang menjadi simbol HIV (freepik.com/jcomp)

Normalnya, orang yang sehat memang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Sayangnya, gak semua orang punya kondisi yang sama. Orang dengan penyakit seperti HIV/AIDS misalnya, lebih rentan terkena cacar monyet yang parah. Dilansir Healthline, ini karena saat seseorang terkena virus HIV, maka virus itu akan menghancurkan sel CD4 yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi.

Tanpa pengobatan, virus  akan berkembang jadi semakin banyak. Hingga di titik di mana sistem kekebalan tubuh jadi sangat lemah sehingga mereka mudah sekali terserang penyakit dan infeksi, termasuk cacar monyet.

Berbeda dengan orang lain yang sakit lalu sembuh setelah kurang lebih 1 bulan, pasien HIV memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit cacar monyet parah, saking parahnya hingga bisa memicu kematian. Untuk menghindari risiko ini, penting bagi mereka untuk diprioritaskan untuk mendapat vaksinasi Mpox dan mengonsumsi obat HIV sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter.

2. Orang dengan orientasi seksual gay dan biseksual

4 Kelompok yang Rentan Tertular Mpox, Apakah Kamu Termasuk?gambar dua pria dengan bendera LGBT (freepik.com/Freepik)

Pada dasarnya, Mpox gak mengenal gender atau ketertarikan seksual. Siapa pun bisa terkena penyakit ini tanpa terkecuali. Sebab, alih-alih menular secara seksual, Mpox sangat mudah menular melalui interaksi langsung seperti sentuhan kulit, terutama yang dilakukan secara intens. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui luka yang terbuka dan cairan tubuh, termasuk darah, air liur, dan melalui hubungan seksual.

Dilansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mayoritas kasus Mpox di Eropa dan Amerika justru diderita oleh orang-orang dengan orientasi gay dan biseksual. Hal ini karena banyak dari mereka melakukan hubungan seksual dengan laki-laki asing yang tidak diketahui riwayat kesehatannya seperti apa. 

Baca Juga: 3 Perbedaan Ruam pada Mpox dan Flu Singapura, Awas Keliru!

3. Perempuan hamil

4 Kelompok yang Rentan Tertular Mpox, Apakah Kamu Termasuk?gambar perempuan hamil (freepik.com/jcomp)

Perempuan yang sedang hamil memiliki daya tahan tubuh yang gak stabil, sehingga mereka lebih mudah untuk terserang Mpox. Selain itu, penyakit ini tidak hanya menular pada orang-orang yang bersentuhan dengan penderita, tapi juga menular pada bayi yang ada di dalam kandungan.

Bayi yang lahir saat ibunya terinfeksi juga menunjukkan gejala yang sama seperti munculnya ruam pada kulit. Ada beberapa kasus di mana ibu yang mengalami Mpox juga mengalami keguguran, atau bayi meninggal saat dilahirkan. Meski begitu, belum dipastikan apakah Mpox menjadi penyebab utama dari kasus tersebut.

4. Balita dan anak-anak

4 Kelompok yang Rentan Tertular Mpox, Apakah Kamu Termasuk?gambar anak kecil (unsplash.com/Steven Libralon)

Meski gak separah orang dengan HIV atau ibu hamil, anak-anak dan balita juga tergolong rentan. Dilansir UNICEF, di beberapa negara Afrika seperti Kongo, separuh pasien Mpox adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Kasus malnutrisi yang parah, kepadatan penduduk, dan sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang mumpuni menjadi beberapa penyebab mengapa cacar monyet bisa menyebar dengan mudah di kalangan anak-anak Afrika.

Gejala yang muncul meliputi demam, sakit kepala, munculnya ruam, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Di banyak negara Eropa, Amerika, dan Asia, mayoritas anak memang memiliki gizi yang baik. Namun itu bukan alasan untuk menganggap enteng penyebaran Mpox, bukan?

Normalnya cacar monyet akan sembuh setelah 2--4 minggu. Namun penyakit ini bisa berakibat fatal pada kelompok tertentu seperti pasien HIV, ibu hamil, hingga anak-anak yang mengalami malnutrisi. Di Indonesia, kasus Mpox memang gak separah seperti di Afrika sana. Namun gak ada salahnya bagi kita untuk berjaga-jaga dengan membatasi kontak langsung dengan banyak orang, rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri, hingga mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga agar tubuh tetap dalam kondisi sehat.

Baca Juga: 5 Cara Efektif Mencegah Mpox, Terapkan agar Tetap Terlindungi

Referensi

WHO. "Mpox". Diakses pada September 2024.
United Nations. "Mpox: What you need to know about the latest public health emergency". Diakses pada September 2024. 
WHO. "Perceptions of monkeypox from those most at risk: men who have sex with men having multiple sexual partners". Diakses pada September 2024. 
UNICEF. "Mpox and children". Diakses pada September 2024. 

Siti Marliah Photo Verified Writer Siti Marliah

Instagram: @sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya