Stres Kronis: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Penanganan

Dapat berkontribusi terhadap gangguan fisik dan mental

Stres adalah bagian yang sulit lepas dari kehidupan sehari-hari. Terdapat dua jenis stres, yaitu stres jangka pendek dan stres jangka panjang. Stres jangka pendek umumnya tidak berbahaya, tetapi jika berlangsung lama dan menjadi kronis maka dapat menyebabkan berbagai gejala. Hal ini juga dapat berkontribusi terhadap gangguan fisik dan mental.

Karena bisa menghampiri setiap hari, alangkah baiknya kita mengetahui dan mengenal stres, khususnya stres jangka panjang atau stres kronis. Jangan lewatkan ulasannya di bawah ini!

1. Apa itu stres kronis?

Stres Kronis: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Penangananilustrasi stres kronis (freepik.com/jcomp)

Dilansir Verywell Health, stres kronis adalah perasaan stres yang berkepanjangan dan konstan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jika tidak ditangani. Penyebabnya adalah tekanan sehari-hari dari keluarga dan pekerjaan atau situasi traumatis.

Stres kronis terjadi ketika tubuh mengalami stres dengan frekuensi atau intensitas sedemikian rupa sehingga sistem saraf otonom tidak memiliki kesempatan yang memadai untuk mengaktifkan respons relaksasi secara teratur. Ini berarti bahwa tubuh tetap dalam keadaan gairah fisiologis yang konstan.

Kondisi ini memengaruhi hampir setiap sistem dalam tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang-orang diciptakan untuk menangani stres akut, yang berumur pendek, tetapi bukan stres kronis, yang stabil dalam jangka waktu yang lama. Untuk mulai mengelola stres kronis, penting untuk memahami apa itu, penyebabnya, dan bagaimana hal itu memengaruhi seluruh tubuh.

2. Tanda dan gejala

Stres Kronis: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Penangananilustrasi stres kronis (freepik.com/jcomp)

Stres kronis memiliki beberapa gejala fisik atau psikologis yang dapat mengganggu tubuh dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Jenis dan tingkat keparahan gejala sangat bervariasi dari orang ke orang.

Dilansir American Psychological Association, tanda dan gejala stres kronis dapat meliputi:

  • Mudah marah, yang bisa menjadi ekstrem.
  • Kelelahan.
  • Sakit kepala.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Sulit tidur.
  • Masalah pencernaan.
  • Merasa tidak berdaya.
  • Tingkat percaya diri yang rendah.
  • Mudah gugup.
  • Pikiran yang cepat dan tidak teratur.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Merasa kehilangan kendali.
  • Tingkat kepercayaan diri yang rendah.
  • Hilangnya hasrat seksual.
  • Sering sakit atau mengalami infeksi.

3. Penyebab

Stres Kronis: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Penangananilustrasi stres kronis (pexels.com/Thirdman)

Jenis respons stres kronis ini terlalu sering terjadi dari gaya hidup modern. Segala sesuatu mulai dari pekerjaan dengan tekanan tinggi hingga kesepian hingga lalu lintas yang sibuk dapat membuat tubuh tetap dalam keadaan terancam dan stres kronis.

Dalam hal ini, respons fight-or-flight, yang dirancang untuk membantu kami melawan situasi yang mengancam jiwa sesekali (seperti banting setir saat akan menabrak mobil di depan) dapat melemahkan tubuh dan menyebabkan seseorang sakit, baik fisik maupun emosional.

Menurut laporan dalam JAMA Internal Medicine tahun 2013, diperkirakan antara 60 hingga 80 persen kunjungan perawatan primer melibatkan komponen yang berhubungan dengan stres. Itulah mengapa sangat penting untuk mempelajari teknik manajemen stres dan membuat perubahan gaya hidup sehat untuk melindungi diri dari dampak negatif stres kronis.

Baca Juga: Kembali Ngantor setelah Lama WFH, Ini 8 Tips Biar Gak Stres!

4. Efek stres kronis bagi kesehatan

Stres Kronis: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Penangananilustrasi stres kronis (pexels.com/Nathan Cowley)

Studi dalam Future Science OA tahun 2015 menunjukkan bahwa stres kronis dapat berdampak pada otak dan sistem imun. Jaringan saraf otak, terutama di korteks prefrontal, bisa mengecil. Dokter telah melihat ini dalam pencitraan otak. Ketika ini terjadi, maka dapat menyebabkan disfungsi kognitif, emosional, dan perilaku.

Saat mengalami stres, ini merangsang sistem kekebalan seseorang untuk bereaksi. Seiring waktu, ketika stres kronis, sistem kekebalan tubuh bisa menjadi terlalu terstimulasi. Ini dapat menyebabkan perkembangan penyakit dan masalah kesehatan.

Selama periode yang lama, stres kronis dapat berkontribusi terhadap perkembangan berbagai gangguan fisik dan mental, termasuk:

  • Penyakit jantung.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Diabetes.
  • Obesitas.
  • Sistem imun melemah.
  • Disfungsi seksual.
  • Iritasi kulit.
  • Infeksi pernapasan.
  • Penyakit autoimun.
  • Insomnia.
  • Burnout.
  • Depresi.
  • Gangguan kecemasan.
  • Gangguan stres pasca trauma.
  • Skizofrenia.

5. Mengelola stres

Stres Kronis: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Penangananilustrasi tidur cukup (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Stres kronis memiliki dampak yang luar biasa dan bahkan membuat seseorang menyerah atas hidup mereka. Namun, sejumlah strategi dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan diri.

Menurut National Institute of Mental Health, adalah beberapa metode untuk mengelola stres yang dapat kamu praktikkan:

  • Memahami tanda dan gejala. Jika tahu sedang stres, maka kamu bisa segera melakukan tindakan untuk mengatasinya.
  • Curhat dengan teman, pasangan, atau keluarga untuk mendapatkan dukungan emosional dan motivasi untuk segera mengatasi masalah.
  • Mengidentifikasi pemicu stres agar sebisa mungkin bisa menghindarinya.
  • Rutin olahraga karena ini dapat membuat tubuh meningkatkan produksi endorfin, yaitu kimia yang dapat mendongkrak suasana hati dan mengurangi stres.
  • Mencoba mindfulness, yaitu bentuk meditasi dengan teknik pernapasan dan pikiran untuk menciptakan kesadaran akan tubuh dan lingkungan. Studi telah membuktikan bahwa mindfulness dapat membawa dampak positif terhadap stres, kecemasan, dan depresi.
  • Memperbaiki kualitas tidur. Kurang tidur atau terlalu banyak tidur dapat berkontribusi terhadap stres. Tidurlah setidaknya 7 jam setiap hari dan jadwalkan jam tidur dan bangun yang sama setiap hari. Coba juga relaksasi sebelum tidur, seperti mendengarkan musik, membaca buku, mandi air hangat, atau meditasi.

6. Strategi untuk pulih dari stres kronis

Stres Kronis: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Penangananilustrasi meditasi (freepik.com/gpointstudio)

Strategi untuk pulih dari stres kronis dapat mencakup latihan aktivitas kesadaran seperti meditasi dan latihan pernapasan. Kamu juga dapat memiliki sistem pendukung yang terdiri dari keluarga dan teman, serta konselor atau psikiater jika diperlukan.

Seorang psikiater dapat membantu untuk mengurangi stres, sementara seorang konselor dapat membantu mengeksplorasi penyebab stres dan menemukan mekanisme koping yang sehat. Makin dini mencari bantuan atau pengobatan, maka akan makin cepat pemulihannya.

Stres adalah bagian rutin dari kehidupan sehari-hari. Stres akut umumnya tidak berbahaya, tetapi jika berlangsung lama dan menjadi kronis, maka dapat menyebabkan berbagai gejala. Ini juga dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan fisik dan mental.

Teknik self-help termasuk mengidentifikasi pemicu, mengembangkan strategi mengatasi dan menghindari, menjangkau teman dan keluarga, dan melatih perhatian. Jika tidak berhasil atau jika stres terasa makin berat, carilah bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.

Baca Juga: Eskalasi Hormon Stres Naikkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung

هني چاندرا كيرانا  Photo Verified Writer هني چاندرا كيرانا

Don't give up

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya