Ketotifen: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Obat ini membantu meredakan gejala asma, terutama pada anak

Ketotifen termasuk ke dalam kelompok obat antihistamin, yakni obat-obatan yang digunakan untuk meredakan gejala rinitis alergi atau alergi lainnya. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter dan memiliki bentuk sediaan oral berupa tablet dan sirop.

Dalam bentuk sediaan oral, obat ini banyak digunakan untuk meredakan gejala asma, terutama asma pada anak-anak. Namun, ketotifen tidak efektif untuk mencegah atau mengobati serangan asma akut. Berikut informasi obat ketotifen lebih lanjut.

1. Manfaat

Ketotifen: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi asma (parenting.firstcry.com)

Ketotifen bermanfaat untuk meminimalkan frekuensi serta tingkat keparahan serangan asma. Obat ini juga dapat mengurangi penggunaan obat asma lainnya.

Pada umumnya, obat golongan antihistamin ini diberikan untuk membantu mencegah atau mengurangi gejala asma pada anak-anak. Ketotifen harus dikonsumsi setiap hari agar mampu mengurangi keparahan dan durasi gejala asma.

Ketotifen bekerja dengan menghalangi bahan kimia (histamin) yang bisa mengakibatkan pembengkakan atau peradangan pada saluran udara di paru-paru. Perlu diingat, obat ini tidak boleh digunakan untuk serangan asma akut. Gunakan obat lain atau inhaler untuk mengatasi serangan asma akut, dilansir MediceNet.

2. Peringatan

Ketotifen: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi ketotifen (pharmamirror.com)

Kadang satu jenis obat tidak cocok untuk semua orang. Sebelum minum ketotifen, penting untuk memberi tahu dokter bila kamu memiliki kondisi ini:

  • Sedang hamil, mencoba untuk hamil, atau menyusui
  • Masalah dengan cara kerja hati atau juga masalah ginjal
  • Memiliki kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan di mata, seperti glaukoma
  • Masalah prostat atau jika kesulitan buang air kecil
  • Adanya penyumbatan di usus kecil
  • Epilepsi
  • Porfiria, yaitu kondisi darah yang langka
  • Sedang mengonsumsi obat lain
  • Pernah mengalami reaksi alergi terhadap suatu obat

Dilansir Patient, ketotifen mampu menyebabkan kantuk. Jadi, hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi obat tersebut. Hindari pula alkohol karena dapat memperburuk kantuk.

Konsumsi obat dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Karenanya, usahakan untuk menggunakan tabir surya yang melindungi dari sinar UVA dengan SPF minimal 15, terutama di bawah sinar matahari yang kuat.

Jika sedang atau akan menjalani operasi atau perawatan lain, terutama yang menguji alergi, beri tahu dokter bahwa kamu sedang menggunakan antihistamin.

3. Dosis

Ketotifen: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat ketotifen (pixabay.com/Jessica7191)

Menurut Mayo Clinic, untuk membantu pengobatan asma, bentuk sediaan oral ketotifen seperti tablet dan sirop memiliki perkiraan dosis umum sebagai berikut:

  • Dewasa dan anak berusia 3 tahun ke atas: biasanya, dosis yang diberikan adalah 1 miligram (mg) yang setara dengan 1 tablet atau 5 mililiter (mL) sirop sebanyak dua kali sehari. Dosis diambil sekali di pagi hari dan sekali di malam hari.

  • Bayi dan anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun: pemberian dosis harus ditentukan oleh dokter dan akan didasarkan pada berat badan anak. Dosisnya mungkin 0,25 mL sirop per kilogram (kg) berat badan yang diambil dua kali sehari, sekali di pagi hari dan sekali di malam hari.

Baca Juga: Fluoxetine: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

4. Cara mengonsumsi

Ketotifen: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat ketotifen (pharmabol.co.uk)

Ketotifen dikonsumsi secara oral dan umumnya diminum dua kali sehari. Obat ini bisa digunakan bersama dengan obat asma lainnya, serta boleh diminum dengan atau tanpa makanan. Obat tablet tidak boleh dikunyah atau dihancurkan. 

Untuk mengurangi efek kantuk dari obat ini, dosis dapat ditingkatkan secara perlahan selama minggu pertama, sesuai dengan anjuran dokter.

Obat ini mesti dikonsumsi secara teratur agar kerjanya optimal. Teruslah meminumnya meskipun kamu sudah merasa lebih baik. Sebab, sejumlah kondisi dapat memburuk bila obat dihentikan secara tiba-tiba.

Setidaknya butuh waktu hingga 10 minggu sebelum manfaat penuh dari ketotifen bisa dirasakan. Setelah 2 atau 3 bulan penggunaan, dokter mungkin akan mengurangi penggunaan obat asma lainnya. Ingatlah untuk selalu mematuhi arahan dari dokter dan jangan menghentikannya sebelum mengonsultasikannya ke dokter.

5. Overdosis, dosis yang terlewat, dan penyimpanan

Ketotifen: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat ketotifen (clenbuterol4sale.com)

Dilansir HealthLinkBC, overdosis ketotifen ditandai dengan gejala kantuk yang tidak biasa, kebingungan, detak jantung cepat, pingsan, atau kejang. Segera hubungi dokter bila terjadi pingsan atau kesulitan bernapas.

Melewatkan satu saja dosis ketotifen berpotensi membuat obat ini menjadi kurang efektif. Oleh karenanya, usahakan agar tidak ada dosis yang terlewat selama pemakaian obat ini.

Semisal ada dosis yang terlewat, minumlah segera setelah ingat dan lewati dosis bila sudah mendekati dosis berikutnya. Jangan pernah menggandakan dosis untuk mengejar ketertinggalan dan ambil dosis berikutnya secara teratur pada waktu yang sama.

Simpan ketotifen pada suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius yang jauh dari cahaya dan kelembapan. Jauhkan obat dari jangkauan anak atau hewan peliharaan dan jangan simpan atau buang obat di kamar mandi. Buanglah produk dengan benar sesuai arahan apoteker ketika obat sudah kedaluwarsa atau tidak lagi dibutuhkan.

6. Interaksi obat

Ketotifen: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Menggunakan ketotifen bersama dengan salah satu obat-obatan berikut sebenarnya tidak dianjurkan. Walau demikian, dalam beberapa kasus, penggunaan beberapa obat bersamaan mungkin saja diperlukan, yang mana tentu dokter sudah memperkirakan potensi interaksi obat yang bisa terjadi.

Jika dokter meresepkan ketotifen dengan obat lainnya, dokter bisa mengubah dosis atau frekuensi penggunaan salah satu atau beberapa obat lainnya. Mengutip Drugs, beberapa obat tersebut adalah:

  • Amifampridin
  • Bupropion
  • Donepezil
  • Pitolisan

Selain obat-obatan ini, ketotifen juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan lainnya. Maka dari itu, selalu informasikan seluruh obat maupun suplemen yang sedang dikonsumsi atau digunakan sebelum memulai terapi dengan obat baru.

7. Efek samping

Ketotifen: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi mengantuk (eli-africa.org)

Mengonsumsi ketotifen oral dapat menimbulkan efek samping ringan seperti mengantuk, peningkatan nafsu makan atau berat badan, mudah marah, sulit tidur, dan gugup. Efek samping yang lebih jarang bisa termasuk mulut kering sementara atau pusing yang ringan.

Apabila salah satu atau beberapa efek samping tersebut bertahan lama atau memburuk, segera laporkan ke dokter.

Ada pula potensi efek samping yangn lebih serius meskipun jarang terjadi, yang dapat meliputi:

  • Mudah memar atau berdarah.
  • Gejala penyakit hati, misalnya urine berwarna gelap, mual atau muntah terus-menerus, sakit perut, serta mata atau kulit menguning.
  • Masalah buang air kecil, terutama gejala buang air kecil yang sering, terasa sakit, dan terasa seperti sensasi terbakar.
  • Gejala reaksi alergi yang serius, termasuk pusing parah, kesulitan bernapas, ruam, gatal atau bengkak pada wajah, lidah, atau tenggorokan.

Ketotifen adalah obat asma yang harus diminum terus-menerus. Jangan berhenti mengonsumsi obat ini kecuali memang diinstruksikan oleh dokter. Penting diingat bahwa efektivitas ketotifen dapat terganggu seandainya ada dosis yang terlewat, meski hanya satu dosis sekalipun.

Baca Juga: Somatropin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya