Sudah Pakai IUD tapi Tetap Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

Peluang kehamilan dengan IUD sangatlah kecil

IUD adalah metode kontrasepsi berupa perangkat kecil dan fleksibel berbentuk huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim. IUD terbagi menjadi dua jenis, yaitu hormonal dan non hormonal. IUD adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang tersedia saat ini.

Meskipun memiliki efektivitas tinggi, tetapi IUD masih bisa gagal mencegah kehamilan. Dalam kasus yang sangat jarang, perempuan masih bisa hamil walaupun sudah menggunakan IUD.

Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana kehamilan dengan IUD bisa terjadi dan apa yang harus dilakukan.

1. Cara kerja IUD

Dijelaskan dalam laman Kids Health, IUD tembaga mencegah kehamilan dengan cara mencegah sperma membuahi sel telur. Ini juga dapat menyulitkan sel telur yang telah dibuahi untuk menempel di dalam rahim.

Sementara itu, IUD hormonal atau IUD yang dilapisi progestin bekerja dengan cara serupa, tetapi juga mengentalkan lendir serviks dan menipiskan lapisan rahim. Dalam beberapa kasus, hal ini menghentikan pelepasan sel telur selama siklus bulanan. Hal ini mencegah sperma membuahi sel telur dan berimplantasi.

IUD progestin juga dapat digunakan untuk membantu mengurangi aliran darah jika kamu mengalami menstruasi yang berat atau menyakitkan.

2. Penyebab tetap hamil walaupun sudah menggunakan IUD

Sudah Pakai IUD tapi Tetap Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?ilustrasi IUD (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Berikut adalah beberapa penyebab terjadi kehamilan meskipun sudah menggunakan IUD dilansir Healthline:

  • IUD bergeser atau terlepas seluruhnya dari rahim. Kamu mungkin tidak menyadari bahwa IUD telah terlepas dari tempatnya. Jika hal ini terjadi, kamu bisa hamil.
  • IUD belum berfungsi. IUD tembaga segera melindungi dari kehamilan. Namun, IUD hormonal membutuhkan waktu hingga tujuh hari untuk menjadi efektif. Jadi, kamu masih membutuhkan kondom atau perlindungan lainnya selama jangka waktu ini.
  • IUD kedaluwarsa. Jika IUD telah berada di dalam rahim lebih lama dari yang direkomendasikan, ini dapat menyebabkan kehamilan.

Baca Juga: Kenali 7 Kelebihan Kontrasepsi IUD, Tertarik Pasang?

3. Gejala kehamilan dengan IUD

Dilansir Verywell Health, kamu mungkin merasakan gejala berikut ini jika hamil dengan IUD masih terpasang:

  • Terlambat haid
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Payudara terasa sakit dan membesar
  • Kelelahan
  • Kram ringan
  • Bercak ringan

Banyak gejala awal kehamilan yang mirip dengan efek samping yang disebabkan oleh IUD saat pertama kali dipasang. Jadi, jika kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, bicarakan dengan dokter.

4. Apa yang harus dilakukan jika kamu hamil

Sudah Pakai IUD tapi Tetap Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?ilustrasi perempuan menjalani USG (freepik.com/stefamerpik)

Jika kamu merasa hamil saat menggunakan IUD, kamu disarankan untuk segera melakukan hal berikut:

  • Lakukan tes kehamilan. Beli alat tes kehamilan dan lakukan tes di rumah. Jika kamu tidak yakin dengan hasilnya, lakukan tes kehamilan darah di fasilitas penyedia layanan kesehatan, seperti puskesmas, klinik, atau rumah sakit.
  • Kunjungi fasilitas penyedia layanan kesehatan. Hamil dengan IUD masih terpasang meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Jadi, kamu perlu menemui penyedia layanan kesehatan atau dokter kandungan sesegera mungkin.
  • Cari tahu apakah IUD perlu dilepas. Jika kamu mengalami kehamilan saat IUD masih terpasang, dokter mungkin menyarankan untuk melepaskan IUD. Ingat, jangan pernah mencoba melepas IUD sendiri. Melakukan hal itu bisa membahayakan diri sendiri dan janin.

5. Potensi risiko kehamilan dengan IUD

Risiko tertinggi kehamilan terjadi pada tahun pertama setelah pemasangan IUD. Jika kamu hamil saat masih menggunakan IUD, penyedia layanan kesehatan biasanya menyarankan pelepasan IUD. Sebab, hamil dengan IUD masih terpasang meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan, seperti:

  • Keguguran. Melepas IUD di awal kehamilan mengurangi risiko keguguran. Namun, risiko keguguran pada orang yang hamil dengan IUD lebih besar daripada orang yang hamil tanpa IUD.
  • Kelahiran prematur. Adanya IUD saat hamil meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga lima kali lipat dibandingkan saat IUD dilepas.
  • Infeksi. Selalu ada kemungkinan terjadinya infeksi yang disebut korioamnionitis pada pengguna IUD. Korioamnionitis adalah suatu kondisi pada selaput plasenta dan cairan ketuban yang mengelilingi janin. Ini adalah kondisi serius dan berpotensi mengancam jiwa.
  • Solusio plasenta. Komplikasi ini menyebabkan terpisahnya plasenta dari rahim sebelum atau selama persalinan. Ini dapat menyebabkan kehilangan banyak darah, keguguran, dan, kematian ibu hamil.
  • Paparan hormon. Jika kamu menggunakan IUD hormonal, alat tersebut akan terus mengirimkan hormon progestin ke rahim. Paparan hormon dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko kelainan bawaan.

Jadi, jika saat ini kamu menggunakan IUD dan mengalami tanda-tanda kehamilan, segera lakukan tes kehamilan. Jika hasilnya positif, segera temui dokter. Ingat, jangan mencoba melepas IUD sendiri karena ini bisa berbahaya.

Baca Juga: Ingin Melepas KB IUD (Spiral)? Ketahui 8 Hal Ini

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya