7 Pilihan Kontrasepsi untuk Perempuan di Atas Usia 30 Tahun

Ada metode jangka pendek maupun panjang

Intinya Sih...

  • Dari pil harian hingga pilihan jangka panjang, ada banyak metode kontrasepsi yang perlu dipertimbangkan setelah usia 30 tahun berdasarkan tujuan, kebutuhan gaya hidup, dan banyak lagi.
  • Pilihannya bisa berupa kondom, KB IUD, KB suntik, KB implan, pil KB siklus panjang, hingga sterilisasi.
  • Konsultasikan dengan bidan atau dokter untuk mengetahui pilihan mana yang paling tepat sesuai dengan kesehatan dan tujuanmu.
  •  

Seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan akan mengubah cara tubuh merespons, positif atau negatif, terhadap metode kontrasepsi.

Penyakit tertentu, berat badan, pilihan gaya hidup, dan faktor lainnya dapat berperan dalam pengambilan keputusan mengenai metode kontrasepsi yang cocok untukmu.

Dari pil harian hingga pilihan jangka panjang, ada banyak metode kontrasepsi yang perlu dipertimbangkan setelah usia 30 tahun berdasarkan tujuan, kebutuhan gaya hidup, dan banyak lagi.

Berikut ini rekomendasi pilihan kontrasepsi untuk perempuan di atas 30 tahun yang bisa kamu bicarakan dengan dokter.

1. Kondom

Kondom dapat dipakai oleh orang pada usia berapa pun. Ini juga menjadi satu-satunya jenis alat kontrasepsi yang mampu mencegah berbagai jenis infeksi menular seksual (IMS). 

IMS dapat menyerang usia berapa pun. Kamu bisa tertular IMS selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun tanpa menyadarinya. Jika ada kemungkinan pasanganmu mengidap IMS, penggunaan kondom saat berhubungan seks dapat membantumu tetap aman.

Meskipun kondom dapat mencegah IMS, tetapi metode kontrasepsi ini hanya 85 persen efektif mencegah kehamilan. Jadi, kamu perlu menggabungkan kondom dengan metode kontrasepsi lain untuk perlindungan maksimal.

2. Alat kontrasepsi dalam rahim

7 Pilihan Kontrasepsi untuk Perempuan di Atas Usia 30 Tahunilustrasi IUD (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Jika kamu sudah memiliki anak dan tidak yakin apakah ingin hamil lagi, alat kontrasepsi dalam rahim atau intrauterine device (IUD) bisa menjadi pilihan. Ini bisa melindungi dari kehamilan dalam jangka panjang, bisa sampai 15 tahun.

IUD dipasang di dalam rahim di klinik bidan, puskesmas, atau rumah sakit oleh dokter atau bidan. IUD tersedia dalam versi hormonal dan nonhormonal. Ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Kelebihan lain dari kontrasepsi ini adalah bisa dilepas kapan saja jika kamu ingin hamil.

3. Pil KB siklus panjang

Jika kamu mengalami gejala PMS yang parah, tidak ingin menstruasi selama beberapa waktu, atau tidak merencanakan kehamilan untuk sementara waktu, maka pil KB siklus panjang mungkin merupakan pilihan yang ideal. 

Dengan pil KB siklus panjang, kamu hanya akan mengalami tiga atau empat kali menstruasi dalam setahun. Efek samping dari pil KB siklus panjang adalah kamu mungkin mengalami bercak darah pada beberapa bulan pertama penggunaan, tetapi ini biasanya akan hilang seiring waktu.

Baca Juga: Uji Klinis KB Laki-laki Berbahan Gel Dinyatakan Sukses

4. Pil kombinasi

7 Pilihan Kontrasepsi untuk Perempuan di Atas Usia 30 Tahunilustrasi pil KB (pixabay.com/Anqa)

Pil KB kombinasi mengandung progestin dan estrogen. Ini adalah kontrasepsi oral harian yang merupakan pilihan yang baik bagi perempuan yang masih mengharapkan kehamilan karena pil ini mudah dihentikan dan tidak memengaruhi kesuburan. 

Pil kombinasi juga bagus untuk perempuan berusia akhir 30-an yang mengalami gejala menopause dini. Pil ini mengandung estrogen dan progestin dan dapat membantu mengatur gejala hot flash dan menstruasi tidak teratur.

5. KB implan

Untuk perempuan yang membutuhkan metode kontrasepsi yang tidak merepotkan, terutama jika kamu memiliki balita yang sedang aktif, KB implan mungkin adalah solusi yang tepat untukmu.

Kontrasepsi ini melibatkan memasukkan sebuah batang fleksibel seukuran batang korek api ke dalam kulit lengan atas. Nantinya, alat ini akan melepaskan progestin, yang selanjutnya mengubah lapisan dalam rahim untuk mencegah sperma mencapai sel telur. Jenis kontrasepsi ini efektif hingga tiga tahun.

6. KB suntik

7 Pilihan Kontrasepsi untuk Perempuan di Atas Usia 30 Tahunilustrasi suntik KB (pexels.com/Gustavo Fring)

KB suntik diberikan setiap tiga bulan sekali di puskesmas, klinik bidan, atau rumah sakit. Suntikan KB adalah bentuk kontrasepsi lain yang hanya mengandung progestin dan sangat efektif. 

Perlu diketahui, metode kontrasepsi ini memiliki efek samping berupa pengeroposan tulang. Akan tetapi, sebagian besar tulang kembali lagi setelah pemberian suntikan dihentikan.

Jika kamu memiliki faktor risiko penyakit jantung, riwayat stroke, tekanan darah tinggi, atau penyakit pembuluh darah, kamu mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular jika menggunakan metode ini.

7. Sterilisasi

Kehamilan di atas usia 35 tahun membawa lebih banyak risiko. Jadi, jika kamu sudah mendekati usia 40 tahun, sudah cukup memiliki anak, dan yakin tidak ingin hamil lagi di masa depan, kamu bisa melakukan sterilisasi.

Sterilisasi pada perempuan dilakukan melalui operasi tubektomi, yaitu pemotongan atau pengikatan tuba falopi. Metode kontrasepsi ini bersifat permanen sehingga hanya boleh dilakukan jika kamu yakin tidak ingin memiliki anak lagi.

Ada beberapa pilihan metode kontrasepsi untuk perempuan. Jika kamu masih bingung, konsultasikan dengan bidan atau dokter untuk mengetahui pilihan mana yang paling tepat sesuai dengan kesehatan dan tujuanmu.

Baca Juga: Kurang Cocok, Ini 7 Tanda Kamu Perlu Ganti Kontrasepsi

Referensi

Health Central. Diakses pada Juli 2024. Birth Control Methods for Women Over 30.
Healthline. Diakses pada Juli 2024. How to Choose Birth Control at Every Age.
Walnut Hill Obgyn. Diakses pada Juli 2024. Birth control options for women in their 30s.
WebMD. Diakses pada Juli 2024. Birth Control in Your 40s and 50s.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya