Kenapa Penyakit Jantung pada Perempuan Sulit Didiagnosis?

Akibatnya, perempuan sering terlambat menerima perawatan

Intinya Sih...

  • Salah satu alasan utama mengapa penyakit jantung pada perempuan sulit didiagnosis adalah karena gejalanya sering berbeda dari yang dialami laki-laki.
  • Perempuan memiliki beberapa perbedaan biologi yang memengaruhi cara penyakit jantung berkembang dan gejalanya.
  • Perempuan sering kali menunda mencari perawatan medis saat mengalami gejala penyakit jantung.

Penyakit jantung sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan laki-laki. Namun, kenyataannya penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian pada perempuan. Sayangnya, diagnosis penyakit jantung pada perempuan sering kali terlambat atau terlewatkan. 

Ada beberapa alasan mengapa penyakit jantung pada perempuan lebih sulit didiagnosis dibandingkan dengan laki-laki, mulai dari perbedaan gejala hingga faktor biologis yang berbeda.

1. Bagaimana penyakit jantung memengaruhi perempuan?

Di berbagai belahan dunia, penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada perempuan. Namun, diagnosis penyakit jantung pada perempuan sering kali tidak secepat pada laki-laki.

Berikut beberapa alasannya:

  • Perempuan yang terkena penyakit jantung sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun.
  • Penyedia layanan kesehatan mungkin tidak mengenali penyakit jantung pada perempuan karena gejalanya mungkin berbeda dengan gejala pada laki-laki.
  • Perempuan lebih mungkin terkena penyakit jantung jenis tertentu dibandingkan laki-laki yang lebih sulit didiagnosis. Keterlambatan diagnosis bisa menyebabkan keterlambatan dalam perawatan medis. Padahal, perawatan dini sangat penting unutk membantu mencegah masalah serius, seperti serangan jantung. 

2. Gejala yang tidak khas pada perempuan

Kenapa Penyakit Jantung pada Perempuan Sulit Didiagnosis?ilustrasi perempuan mengalami nyeri dada (freepik.com/jcomp)

Salah satu alasan utama mengapa penyakit jantung pada perempuan sulit didiagnosis adalah karena gejalanya sering berbeda dari yang dialami laki-laki.

Gejala klasik serangan jantung, seperti nyeri dada yang tajam atau sensasi tertindih, lebih sering terjadi pada laki-laki. Sementara itu, perempuan biasanya mengalami gejala yang lebih halus atau tidak khas, seperti: 

  • Sesak napas.
  • Mual atau muntah.
  • Nyeri pada punggung, leher, rahang, atau perut.
  • Kelelahan yang ekstrem.
  • Pusing atau pingsan.

Gejala-gejala ini sering kali tidak langsung diasosiasikan dengan penyakit jantung, sehingga banyak perempuan dan bahkan tenaga medis yang tidak menyadarinya sebagai tanda peringatan serius. Akibatnya, banyak perempuan menunda mencari perawatan atau mendapatkan diagnosis yang salah.

Baca Juga: Hati-hati! Kaki Bengkak Bisa Jadi Tanda Masalah Jantung

3. Faktor biologis

Perempuan memiliki beberapa perbedaan biologi yang memengaruhi cara penyakit jantung berkembang dan gejalanya. Beberapa perbedaan ini meliputi:

  • Ukuran pembuluh darah: Perempuan cenderung memiliki pembuluh darah koroner yang lebih kecil daripada laki-laki. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan atau plak yang menumpuk lebih sulit terlihat dalam prosedur diagnostik tradisional seperti angiografi. Penyumbatan kecil yang tidak terdeteksi ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung.
  • Mikrovaskular angina: Perempuan lebih sering mengalami penyakit mikrovaskular atau mikrovaskular angina, yang mana arteri kecil yang menyuplai darah ke jantung mengalami kerusakan. Kondisi ini lebih sulit dideteksi dengan tes konvensional yang biasanya mencari penyumbatan pada arteri besar.
  • Peran hormon: Estrogen, hormon yang berperan penting pada perempuan, memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung sebelum menopause. Namun, setelah menopause, risiko perempuan mengalami penyakit jantung meningkat tajam karena penurunan kadar hormon estrogen. Perubahan hormonal ini sering kali mengubah manifestasi penyakit jantung dan membuatnya lebih sulit untuk didiagnosis.

4. Bagaimana hormon berperan dalam kesehatan jantung perempuan?

Kenapa Penyakit Jantung pada Perempuan Sulit Didiagnosis?ilustrasi kesehatan jantung (pexels.com/ Karolina Kaboompics)

Estrogen melindungi jantung pada perempuan sebelum menopause dengan cara melemaskan arteri dan meningkatkan kolesterol baik. Namun, ketika mendekati menopause, estrogen menurun, dan perempuan memiliki lebih banyak faktor risiko kardiovaskular, seperti kolesterol tinggi dan hipertensi.

Insiden penyakit jantung pada perempuan mulai meningkat sekitar usia 65 tahun atau sekitar 10 tahun lebih lambat dibandingkan pada laki-laki, yang kemungkinan besar disebabkan oleh efek positif estrogen yang masih ada.

5. Penundaan dalam mencari perawatan

Perempuan sering kali menunda mencari perawatan medis saat mengalami gejala penyakit jantung. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: 

  • Minimnya kesadaran: Banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa penyakit jantung adalah ancaman serius. Mereka cenderung menganggap gejala yang muncul sebagai sesuatu yang tidak terlalu berbahaya atau berkaitan dengan kondisi lain.
  • Peran sosial: Perempuan cenderung lebih mengutamakan perawatan bagi anggota keluarga, seperti anak-anak, orang tua, atau pasangan, dan berusaha menjaga diri sendiri. Penundaan ini dapat menyebabkan diagnosis penyakit jantung terlambat, sehingga pengobatan tidak segera diberikan.

Penyakit jantung pada perempuan sering kali lebih sulit didiagnosis karena berbagai faktor, termasuk gejala yang tidak khas, perbedaan biologis, dan bias dalam praktik medis. Karenanya, diperlukan pemahaman yang lebih baik agar perempuan dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung dan hidup lebih sehat.

Baca Juga: Ketakutan Kena Serangan Jantung, Mungkin Itu Cardiophobia

Referensi

Mehta, Laxmi S., Theresa M. Beckie, et al. “Acute Myocardial Infarction in Women.” Circulation 133, no. 9 (March 1, 2016): 916–47.
Mosca, L., Benjamin, E. J., Berra, K., Bezanson, J. L., Dolor, R. J., Lloyd-Jones, D. M., Newby, L. K., Pina, I. L., Roger, et al. "Effectiveness-based guidelines for the prevention of cardiovascular disease in women-2011 update: A Guideline from the American Heart Association". Carolina Digital Repository (University of North Carolina at Chapel Hill).
National Library of Medicine. Diakses pada September 2024. Heart Disease in Women.
Yale Medicine. Diakses pada September 2024. How Is Heart Disease Different in Women?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya