Apakah Tato Bisa Menyebabkan Kanker?

Tinta tato dikhawatirkan mengandung karsinogen

Intinya Sih...

  • Tato ditemukan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kulit dan limfoma.
  • Para peneliti meyakini tinta tato mungkin mengandung karsinogen, sehingga berpotensi menimbulkan kanker.

Tato memiliki beberapa efek samping, yang paling umum adalah reaksi alergi, infeksi kulit, dan jaringan parut. Namun, kabar baiknya risiko ini dapat dicegah dengan memilih seniman tato yang reputasinya baik serta studio tato yang bersih.

Akan tetapi, ada juga kekhawatiran yang lebih serius dari tato, yaitu adanya risiko kanker. Tato dikhawatirkan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker kulit. Apakah anggapan ini benar? Mari cari tahu!

1. Kanker kulit

Sejumlah kecil bukti menghubungkan karsinogen dalam tinta tato dengan kanker kulit. Tinjauan pustaka dalam jurnal Aesthetic Plastic Surgery tahun 2018 mengungkap 64 kasus kanker kulit terkait tato pada peserta penelitian, termasuk karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma ganas.

Dari 64 kasus, 58 persen di antaranya terkait dengan tinta biru dan tinta hitam; 34 persen lainnya dikaitkan dengan tinta merah.

Penelitian yang lebih lama dalam British Journal of Dermatology tahun 2011 juga melaporkan temuan serupa. Penelitian ini mengungkap keberadaan nanopartikel mikroskopis dalam tinta tato. Nanopartikel ini mampu menembus lapisan kulit dan mengalir melalui aliran darah ke otak dan area tubuh lainnya. Nanopartikel berpotensi beracun dan dapat mengandung bahan karsinogenik.

Adanya tato juga mempersulit diagnosis kanker kulit. Tanda-tanda peringatan dini, seperti bintik dan lesi, jadi lebih sulit dilihat pada kulit yang tertutup tato. Akibatnya, diagnosis baru bisa dilakukan saat kanker telah memasuki stadium lanjut.

2. Limfoma

Apakah Tato Bisa Menyebabkan Kanker?ilustrasi pembuatan tato (pexels.com/cottonbro studio)

Tato juga dikaitkan dengan limfoma, yaitu kanker yang menyerang sistem limfatik. Studi dalam jurnal eClinicalMedicine tahun 2024 menganalisis kasus limfoma pada orang bertato dan tidak bertato berusia 20 hingga 60 tahun. Hasilnya, populasi bertato memiliki risiko 21 persen lebih tinggi daripada populasi yang tidak bertato.

Jenis limfoma yang paling umum ditemukan adalah limfoma sel B besar difus dan limfoma folikular.

Jumlah atau ukuran tato tidak mengubah atau meningkatkan risiko. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.

Baca Juga: Studi: Risiko Kanker Meningkat di Kalangan Gen X dan Milenial

3. Hubungan antara tato dan kanker

Para peneliti meyakini tinta tato mungkin mengandung karsinogen, sehingga berpotensi menimbulkan kanker.

Terlebih, tidak ada aturan baku untuk tinta tato, yang artinya produsen tinta tidak diharuskan untuk mengungkapkan bahan-bahan yang digunakan dalam produk mereka. Seniman tato mungkin juga tidak mengetahui seluruh bahan dalam tato. 

4. Risiko kesehatan lain yang terkait dengan tato

Apakah Tato Bisa Menyebabkan Kanker?ilustrasi proses pembuatan tato (pexels.com/cottonbro studio)

Selain kanker, ada beberapa efek samping umum yang dapat terjadi akibat tato. Beberapa muncul dengan cepat, sementara yang lain mungkin muncul bertahun-tahun kemudian. Ini dia risiko kesehatan yang terkait dengan tato:

  • Alergi: Ada kemungkinan kamu mengalami alergi terhadap pigmen, pewarna, dan bahan-bahan lain dalam tinta tato. Karena tato bersifat permanen, tubuh mungkin terus menunjukkan reaksi alergi dari waktu ke waktu.
  • Infeksi kulit: Proses pembuatan tato melibatkan luka pada kulit. Kamu dapat terkena infeksi virus atau bakteri jika jarum atau tinta terkontaminasi. Kuman juga bisa berasal dari tangan seniman tato yang tidak bersih.
  • Bekas luka: Jarum tato menembus kulit ribuan kali per menit. Ini selanjutnya dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut, seperti keloid.
  • Penyakit menular: Jika peralatan yang digunakan untuk membuat tato terkontaminasi, kamu dapat berisiko tertular penyakit seperti hepatitis.

5. Cara mencegah efek samping dari tato

Saat akan membuat tato, penting untuk memilih studio atau seniman tato yang reputasinya baik. Selanjutnya, tanyakan beberapa hal berikut ini:

  • Lisensi dan pengalaman.
  • Praktik sanitasi.
  • Proses penanganan dan pembuangan bahan.
  • Kebijakan penggunaan sarung tangan.
  • Jenis tinta yang digunakan.
  • Portofolio pekerjaan.

Penting juga untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kulit, terutama jika area kulit yang ingin ditato mengandung tahi lalat atau pertumbuhan kulit lainnya. 

Jadi, tato bisa meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kulit dan limfoma. Ini berkaitan dengan zat karsinogen yang ditemukan dalam tinta tato. Selain itu, ada juga efek samping lain dari pembuatan tato, terutama jika tempat dan peralatan untuk membuat tato tidak higienis.

Baca Juga: 7 Manfaat Minum Teh Setiap Hari: Cegah Kanker dan Diabetes

Referensi

Healthline. Diakses pada Agustus 2024. Can Tattoos Cause Cancer?
Høgsberg, T, K Loeschner, D Löf, dan J Serup. “Tattoo inks in general usage contain nanoparticles.” British Journal of Dermatology 165, no. 6 (24 November 2011): 1210–18. 
Medical News Today. Diakses pada Agustus 2024. Tattoos may increase blood cancer risk by 21%.
Nielsen, Christel, Mats Jerkeman, dan Anna Saxne Jöud. “Tattoos as a risk factor for malignant lymphoma: a population-based case–control study.” EClinicalMedicine 72 (1 Juni 2024): 102649. 
Paprottka, Felix J., Nicco Krezdorn, dkk. “Trendy Tattoos—Maybe a Serious Health Risk?” Aesthetic Plastic Surgery 42, no. 1 (9 November 2017): 310–21.
Verywell Health. Diakses pada Agustus 2024. Can Tattoos Cause Cancer?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya