Pyoderma Gangrenosum: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Paling sering terjadi di kaki

Pyoderma gangrenosum adalah kondisi langka yang ditandai dengan luka kecil di kulit yang berkembang menjadi luka terbuka yang lebih besar. Kondisi ini kadang dikaitkan sebagai komplikasi kondisi medis lain, seperti radang usus atau radang sendi.

Luka umumnya dapat disembuhkan, tetapi bisa juga sering kambuh di kemudian hari. Nah, untuk mewaspadai tanda dan gejalanya, yuk, simak fakta medis seputar pyoderma gangrenosum berikut ini!

1. Gejala

Pyoderma Gangrenosum: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi pyoderma gangrenosum (nhs.uk)

Pyoderma gangrenosum biasanya muncul secara tiba-tiba berupa benjolan merah kecil yang mungkin menyerupai gigitan laba-laba. Pada awalnya, lesi ini tampak tidak perlu dikhawatirkan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa hari, benjolan bisa berubah dengan cepat menjadi bengkak dan luka terbuka besar (ulkus atau borok) yang menyakitkan.

Ulkus atau luka terbuka ini biasanya ditandai dengan tepi yang tidak jelas dan berwarna keunguan yang unik, di mana ukuran dan kedalamannya bisa sangat bervariasi pada setiap kasus.

Ulkus pyoderma gangrenosum kadang bisa tumbuh secara tunggal, tetapi bisa juga tumbuh berkelompok atau menyebar. Ulkus ini lebih sering ditemukan pada ekstremitas bawah (kaki), meski bisa memengaruhi area kulit mana saja. Kadang ulkus juga bisa berkembang di sekitar luka pascaoperasi atau cedera.

2. Penyebab

Pyoderma Gangrenosum: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi pyoderma gangrenosum (woundcarecenters.org)

Tidak diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan terbentuknya ulkus pyoderma gangrenosum. Akan tetapi, para ahli memperkirakan ini disebabkan oleh kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat untuk alasan yang tidak diketahui. 

Dilansir National Organization for Rare Disorders, sekitar 50 persen kasus pyoderma gangrenosum berhubungan dengan gangguan lain, terutama radang usus kolitis ulseratif atau penyakit Crohn.

Kondisi medis lain yang juga terkait termasuk artritis reumatoid, leukemia myelogenous akut dan kronis, metaplasia myeloid, dan paraproteinemia.

Pyoderma gangrenosum kadang juga dapat disebabkan oleh cedera atau kerusakan kulit seperti tusukan jarum, biopsi, atau gigitan serangga. Akan tetapi, pada beberapa kasus, tidak ada alasan yang jelas yang menyebabkan kondisi ini.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Ini 7 Komplikasi Berbahaya dari Luka Terbuka

3. Faktor risiko

Pyoderma Gangrenosum: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi nyeri sendi (freepik.com/wayhomestudio)

Pyoderma gangrenosum adalah kondisi yang jarang. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, kondisi ini diperkirakan memengaruhi sekitar 1 dari setiap 100.000 orang. Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko pyoderma gangrenosum termasuk:

  • Usia dan jenis kelamin. Meskipun dapat menyerang siapa saja dari segala usia, kondisi ini lebih sering terjadi antara usia 20-50 tahun. Laki-laki lebih sering terdampak daripada perempuan.
  • Memiliki penyakit radang usus. Dilansir Verywell Health, pyoderma gangrenosum adalah kelainan kulit yang memengaruhi sekitar 5 persen orang dengan kolitis ulseratif dan sekitar 1 persen orang dengan penyakit Crohn.
  • Memiliki penyakit radang sendi, seperti artritis reumatoid.
  • Memiliki penyakit kelainan darah, seperti diskrasia darah.
  • Memiliki peradangan hati, misalnya hepatitis C.

4. Diagnosis

Pyoderma Gangrenosum: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi tes darah (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Tidak ada tes khusus untuk mengonfirmasi diagnosis pyoderma gangrenosum. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan menyeluruh untuk membantu menegakkan diagnosis.

Apabila pasien dicurigai menderita kondisi kulit ini, beberapa tes berikut mungkin diperlukan:

  • Uji biopsi untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain timbulnya luka.
  • Melakukan swab pada luka untuk memeriksa infeksi.
  • Tes darah untuk memeriksa kondisi lain yang terkait dengan pyoderma gangrenosum.

5. Pengobatan

Pyoderma Gangrenosum: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pyoderma gangrenosum dapat disembuhkan meski membutuhkan waktu yang lambat. Pengobatan biasanya difokuskan untuk meredakan peradangan, rasa sakit, dan mengendalikan penyakit yang mendasarinya.

Beberapa pilihan pengobatan yang direkomendasikan, mungkin termasuk:

  • Obat-obatan, seperti kortikosteroid (metilprednisolon dan prednison), obat nonsteroid (siklosporin), atau obat antinyeri.
  • Perawatan luka. Selain memberikan obat topikal, juga direkomendasikan untuk menutup luka dengan pembalut yang lembap dan tidak lengket.
  • Cangkok kulit. Ini biasanya direkomendasikan jika ulkus membesar dan butuh bantuan penyembuhan. Prosedur ini dilakukan dengan menempelkan sepotong kulit atau kulit sintetis di atas luka yang terbuka. Prosedur ini hanya dilakukan jika peradangan sudah hilang dan luka akan sembuh.

Pyoderma gangrenosum adalah kondisi serius yang butuh perawatan segera. Beberapa komplikasi mungkin terjadi, seperti infeksi, jaringan parut, nyeri yang tidak terkontrol, depresi, bahkan kehilangan mobilitas jika tidak mendapatkan perawatan. Oleh karena itu, segera temui dokter jika menemukan borok yang tidak biasa dan tak kunjung sembuh di kulit.

Baca Juga: Cara Mengobati Luka Bakar Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya