Benarkah Obat Generik Kurang Manjur?

Obat generik dan obat paten sama-sama berkualitas

"Ada harga, ada rupa". Mungkin kamu pernah mendengarnya. Adanya istilah tersebut membuat sebagian orang menganggap obat dengan harga mahal pasti lebih manjur, sementara obat dengan harga yang relatif terjangkau kurang manjur. 

Anggapan tersebut membuat beberapa orang enggan menggunakan obat generik, karena harga yang jauh lebih murah dianggap setara dengan kualitasnya. Namun, benarkah obat generik kurang manjur? Berikut penjelasannya yang telah dirangkum dari laman Food and Drug Administration (FDA). 

1. Mengenal obat paten

Benarkah Obat Generik Kurang Manjur?ilustrasi obat paten (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Sebagian orang mungkin lebih familier dengan obat paten daripada obat generik. Beberapa orang mungkin lebih memilih obat paten dengan berbagai pertimbangan. 

Verywell Health menjelaskan, obat paten diproduksi dan dijual oleh perusahaan yang memegang hak paten obat. Seperti dijelaskan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat paten adalah obat yang mendapat perlindungan paten berdasarkan Undang-Undang Paten yang berlaku di Indonesia. Setelah masa paten berakhir, perusahaan obat lain boleh memproduksi obat dengan versi generik.

2. Mengenal obat generik

Benarkah Obat Generik Kurang Manjur?ilustrasi obat generik (pexels.com/Anna Shvets)

Obat generik baru bisa diproduksi setelah masa paten suatu obat telah berakhir. Terdapat berbagai obat generik di pasaran, baik itu golongan obat keras maupun golongan obat bebas.

Obat generik adalah obat yang dibuat sama dengan obat paten dalam hal bentuk sediaan, keamanan, kekuatan, rute pemberian, kualitas, hingga tujuan penggunaan. Terdapat dua jenis obat generik di Indonesia, yaitu obat generik berlogo dan obat generik bermerek.

Obat generik berlogo tidak menggunakan merek obat melainkan diberi nama sesuai kandungan zat berkhasiat sesuai International Nonproprietary Names Modified yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan mudah dikenali dengan adanya logo "generik" pada kemasannya. Sementara itu, obat generik bermerek menggunakan nama dagang atau merek obat tertentu sesuai keinginan perusahaan.

Baca Juga: Asenapine: Manfaat, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Samping

3. Benarkah obat generik kurang manjur?

Obat generik kerap dipandang sebelah mata. Harganya yang lebih ekonomis daripada obat paten membuat sebagian orang menganggap obat generik kurang manjur.

Walaupun harganya lebih mudah, tetapi obat generik sama manjurnya dengan obat paten. Seperti dijelaskan oleh FDA, obat generik bekerja sama dengan cara yang sama seperti obat paten. Selain itu, obat generik juga sudah terjamin keamanan, khasiat, dan mutunya karena telah melalui evaluasi dan mendapat izin edar dari BPOM.

4. Kandungan bahan tidak aktif lainnya bisa berbeda

Benarkah Obat Generik Kurang Manjur?ilustrasi obat paten dan generik (pexels.com/Karolina Grabowska)

Obat generik menggunakan bahan aktif atau bahan berkhasiat yang sama dengan obat paten. Karena bahan aktifnya sama, maka manfaat dan risiko keduanya juga sama.

Obat generik memiliki sedikit perbedaan dengan obat paten, seperti kandungan bahan inaktif yang berbeda. Bahan inaktif yaitu bahan pendukung selain bahan berkhasiat mungkin saja berbeda, misalnya bahan pewarna dan bahan perasa.

FDA menjelaskan, meskipun bahan inaktif berbeda, bahan tersebut tidak memengaruhi kinerja, keamanan, maupun efektivitas dari obat generik. 

5. Alasan obat generik lebih murah daripada obat paten

Benarkah Obat Generik Kurang Manjur?ilustrasi pengujian obat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Meskipun harganya lebih terjangkau, perbedaan harga antara obat generik dengan obat paten bukan disebabkan oleh kualitasnya. Obat generik pada umumnya memiliki harga yang lebih murah daripada obat paten karena obat generik tidak harus mengulang uji pada hewan dan uji klinis pada manusia yang diwajibkan pada obat paten. Obat paten harus melalui uji pada hewan dan uji klinis pada manusia untuk menunjukkan keamanan dan efektivitas obat. 

Meski tidak harus melakukan uji praklinis dan uji klinis, obat generik tetap harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Obat generik harus memiliki dosis, keamanan, efektivitas, hingga kekuatan yang sama seperti obat paten. Setelah obat generik memenuhi standar, barulah mendapat izin edar dan bisa beredar di Indonesia.

Walaupun cenderung lebih terjangkau, tetapi obat generik tetap terjamin keamanan, khasiat, dan mutunya. Obat generik tidak kalah manjur dengan obat paten karena memiliki bahan aktif atau bahan berkhasiat yang sama.

Baca Juga: Cara Kerja Obat Cacing Pirantel Pamoat Mengatasi Cacingan

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya