Kenapa Powerbank Harus Dibawa ke Kabin? Begini Alasannya!

Mengurangi risiko korsteling dan terbakar

Powerbank termasuk barang penting yang perlu dibawa saat traveling bagi sejumlah pelancong. Terutama ketika harus menempuh perjalanan jauh dengan naik pesawat terbang. Keberadaannya berguna untuk menjaga perangkat tetap terisi daya.

Sayangnya, membawa powerbank ke dalam pesawat terbang tidak bisa sembarangan. Terdapat peraturan khusus yang harus dipatuhi para penumpang. Salah satu aturannya, yakni menyimpan powerbank di bagian kabin pesawat.

Kenapa powerbank harus dibawa ke kabin? Berikut beberapa alasannya yang perlu kamu pahami! 

1. Risiko korsleting dan kebakaran

Kenapa Powerbank Harus Dibawa ke Kabin? Begini Alasannya!ilustrasi powerbank rusak (vecteezy.com/galusdesign)

JPowerbank hanya boleh disimpan di dalam tas jinjing yang dapat diletakkan di kabin pesawat, bukan koper yang lebih besar. Pasalnya, powerbank menggunakan baterai lithium-ion yang dapat terbakar, jika tidak digunakan dengan benar atau mengalami kerusakan.

Kebakaran dalam pesawat terbang dapat menimbulkan masalah serius, karena lebih sulit dipadamkan dan menyebar dengan cepat. Tak hanya itu, powerbank juga dapat mengalami arus pendek dan korsleting selama penerbangan.

Powerbank yang terlalu panas dapat memicu kebakaran, apalagi kalau kabin pesawat cukup sempit. Jadi, penyimpanan powerbank yang tepat dapat mengurangi risiko kebakaran di dalam pesawat.

2. Lebih mudah dipantau

Kenapa Powerbank Harus Dibawa ke Kabin? Begini Alasannya!ilustrasi lorong pesawat (pexels.com/kelly)

Alasan lainnya, karena powerbank harus diletakkan di dalam kabin yang artinya menjadi satu dengan area penumpang dan membuatnya mudah dipantau. Jika terjadi korsleting dan kebakaran, maka lebih cepat terdeteksi.

Pramugari dan staf layanan pun bisa segera bertindak untuk menangani masalah tersebut. Penyimpanan powerbank di kabin pun membuat penumpang tetap memiliki akses langsung untuk menggunakan perangkatnya.

Hal ini juga memungkinkan mereka memantau secara pribadi kondisi powerbank, serta menghindari potensi munculnya masalah selama penerbangan. Termasuk juga sebagai langkah preventif untuk menjaga keselamatan penerbangan saat membawa perangkat elektronik yang menggunakan baterai.

Baca Juga: 4 Kebiasaan yang Bikin Powerbank Gampang Rusak, Jangan Diulangi!

3. Regulasi keamanan dalam penerbangan

Kenapa Powerbank Harus Dibawa ke Kabin? Begini Alasannya!ilustrasi pemetiksaan di bandara (freepik.com/wavebreakmedia-micro)

Selain alasan keamanan, sudah ada regulasi terkait syarat powerbank yang boleh dibawa dan penyimpanan selama penerbangan. International Civil Aviation Organization (ICAO) telah menerapkan regulasi sejak 2018 terkait perangkat elektronik portabel yang menggunakan baterai lithium-ion.

Powerbank yang diizinkan untuk dibawa ke dalam tas dan disimpan di kabin pesawat harus berkapasitas di bawah 100 Wh, atau setara kurang dari 27.000 mAh. Regulasi lain terkait hal serupa juga dikeluarkan International Air Transport Association (IATA), powerbank berkapasitas di bawah 100 Wh boleh dibawa ke dalam kabin.

Sementara itu, powerbank berkapasitas 100-160 Wh harus melalui persetujuan maskapai terkait. Powerbank berkapasitas lebih dari 160 Wh dilarang keras dibawa ke dalam pesawat.

Pada tahun yang sama, Kementerian Perhubungan menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 015 tahun 2018 tentang Ketentuan Membawa Pengisi Baterai Portabel (Powerbank) dan Baterai Lithium Cadangan pada Pesawat Udara. Dilansir dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, peraturannya sebagai berikut.

Direktur Jenderal Perhubungan memerintahkan kepada Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing untuk hal berikut.

1. Menanyakan kepada setiap penumpang pada saat proses lapor diri (checkin) terkait kepemilikan pengisi baterai portabel (powerbank) atau baterai lithium cadangan.

2. Memastikan bahwa pengisi baterai portabel (powerbank) atau baterai lithium cadangan yang dibawa penumpang dan personel pesawat harus memenuhi kebutuhan, seperti:

a. Pengisi baterai portabel (powerbank) atau baterai lithium cadangan tidak terhubung dengan perangkat elektronik lain;

b. Pengisi baterai portabel (powerbank) atau baterai lithium cadangan harus ditempatkan pada bagasi kabin, dan dilarang pada bagasi tercatat;

c. Pengisi baterai portabel (powerbank) atau baterai lithium cadangan yang mempunyai daya jam (watt-hour) tidak lebih dari 100 Wh dapat dibawa penumpang;

d. Pengisi baterai portabel (powerbank) atau baterai lithium cadangan yang mempunyai daya jam (watt-hour) lebih dari 100 Wh, tetapi tidak lebih dari 160 WH harus mendapatkan persetujuan dari Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing dan diperbolehkan untuk dibawa penumpang maksimal dua unit per penumpang;

e. Pengisi baterai portabel (powerbank) atau baterai lithium cadangan yang mempunyai daya jam lebih dari 160 Wh atau besarnya daya jam (watt-hour) tidak dapat diidentifikasi, dilarang dibawa ke pesawat udara.

3. Bertanggung jawab untuk menyimpan powerbank yang telah diserahkan pemilik pada checkin counter, karena tidak memenuhi ketentuan.

4. Melarang penumpang dan personel pesawat udara melakukan pengisian daya dengan menggunakan pengisi baterai portabel (powerbank) pada saat penerbangan.

Itu tadi alasan kenapa powerbank harus dibawa ke kabin pesawat. Alasan keamanan dan tindakan pencegahan terhadap masalah yang dapat membahayakan menumpang maupun awak pesawat. Didukung pula dengan regulasi yang harus dipatuhi semua maskapai penerbangan dan para penumpang.

Baca Juga: Kursi Mana yang Terbaik untuk Penerbangan Pesawat Malam Hari?

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya