7 Tips agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci, Jangan Panik!

Selalu membawa identitas jemaah haji 

Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilakukan oleh muslim jika mampu. Ibadah haji dilaksanakan setahun sekali, setiap bulan Dzulhijjah di Tanah Suci. Demikian pula dengan ratusan ribu warga Indonesia yang diberangkatkan ke Haramain untuk melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya.

Di sela ibadah haji, tersesat menjadi fenomena yang dapat dialami jemaah haji. Penyebabnya beragam, seperti terpisah dari rombongan, faktor usia, dan kurang memperhatikan penanda di sekitar lokasi penginapan. Hal tersebut tentu dapat membuat diri sendiri dan berbagai pihak bisa kerepotan mencari.

Nah, supaya gak terjadi pada dirimu atau keluarga yang berangkat, berikut ini beberapa tips agar jemaah haji tidak tersesat di Tanah Suci. Apabila memang terjadi, jangan langsung panik, ya.

Baca Juga: 6 Tips Tetap Sehat dan Bugar selama Ibadah Haji

1. Selalu membawa identitas jemaah haji

7 Tips agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci, Jangan Panik!gelang identitas jemaah haji Indonesia (dok. Kemenag)

Identitas alias tanda pengenal sebagai jemaah haji Indonesia wajib dibawa selama di Tanah Suci. Dilansir laman resmi Kementerian Agama, terdapat enam identitas pengenal dengan fungsi berbeda, yang akan diberikan kepada jemaah haji Indonesia. Ada gelang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), gelang kesehatan, gelang maktab, kartu dokumen identitas perjalanan ibadah haji (DAPIH), kartu alamat hotel, dan kartu nomor bus.

Gelang PPIH memuat keterangan nomor paspor dan kelompok terbang (kloter) jemaah. Identitas tersebut memudahkan petugas untuk mengetahui nomor kloter dan pemondokan jemaah haji. Gelang tersebut diberikan kepada jemaah haji Indonesia ketika di Embarkasi Tanah Air.

Gelang maktab –kantor yang diberi kewenangan Pemerintah Arab Saudi untuk mengurus penyiapan layanan jemaah haji– yang menunjukan nomor maktab, nama ketua, dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Gelang tersebut diberikan kepada jamaah setibanya di Pemondokan Mekkah. 

Gelang kesehatan menunjukkan kondisi kesehatan jemaah haji, terutama berusia lebih dari 60 tahun. Terdapat tiga warna, merah untuk jamaah lebih dari 60 tahun dan memiliki penyakit. Gelang warna kuning menunjukkan jemaah berusia lebih dari 60 tahun dengan riwayat penyakit. Gelang warna hijau menunjukkan jemaah berusia lebih dari 60 tahun dengan kondisi sehat.

Identities lainnya berupa dokumen identitas perjalanan haji (DAPIH) yang memuat nama jemaah dan ditempel dengan paspor. Ada kartu hotel, berisi alamat pemondokkan yang akan diberikan kepada jemaah setibanya di hotel. Terakhir kartu nomor bus yang menunjukkan nomor dan rute bus.

Bawalah beberapa atau salah satu di antara identitas tersebut selama berada di Tanah Suci. Kamu dapat menunjukkannya pada petugas saat bingung. Mereka akan lebih mudah untuk membantumu dan memberikan petunjuk lebih tepat.

2. Kenali rute, lokasi, dan titik-titik penting

7 Tips agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci, Jangan Panik!peta rute haji dan umrah (nc.cdc.gov)

Walau kamu sedang antusias dan semangat beribadah setibanya di Tanah Suci, tapi jangan lupa untuk tetap mengenali serta menandai lokasi penting. Setibanya di hotel, pastikan kamu mengetahui nama hotel, ciri fisik bangunannya, nama jalan, dan penanda lain yang mudah diingat. Di era sekarang, kamu bisa memotretnya, terutama bangunan luar hotel dan sekitarnya.

Selain hotel atau penginapan, ada baiknya kamu mempelajari rute-rute utama yang akan dilalui selama di Tanah Suci. Misalnya, jalan menuju Masjidil Haram, Mina, Arafah, dan Muzdalifah. Kalu perlu, kamu bisa membawa peta kecil atau menyimpan rute dalam aplikasi peta di HP.

3. Mengenakan pakaian yang mudah dikenali

7 Tips agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci, Jangan Panik!seragam baru jemaah haji Indonesia (dok. Kemenag)

Pakaian gak kalah pentingnya, gak cuma pakaian ihram saja yang perlu diperhatikan. Kamu juga perlu membawa pakaian sehari-hari yang dapat dikenakan selama di Tanah Suci. Saat keluar dari hotel untuk keperluan tertentu, yang mengizinkanmu mengenakan pakaian bebas, maka kenakan pakaian yang mudah dikenali.

Pemerintah Republik Indonesia (RI) juga telah merilis seragam haji yang akan dibagikan kepada jemaah haji. Seragam haji terbaru yang dirilis pada 12 Desember 2023, berwarna ungu dengan motif batik Sekar Arum Sari. Terinspirasi dari melati putih, motif kawung, motif truntum, motif songket dan tenun, serta burung garuda.

Seragam untuk jemaah haji Indonesia tersebut dapat terlihat lebih mencolok dan menjadi pembeda dari jemaah haji negara lain. Apalagi ada motif khusus yang jadi ciri khasnya, sehingga kamu dapat lebih mudah dikenali dan ditemukan saat tersesat.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Jet Lag untuk Calon Jemaah Haji, Jangan Abai!

4. Hindari pergi sendirian

7 Tips agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci, Jangan Panik!ilustrasi dua orang traveling bersama (freepik.com/freepik)

Selama berada di Tanah Suci, sebaiknya kamu mengetahui jadwal kegiatan ibadah yang telah ditetapkan oleh pembimbing haji. Ikuti jadwalnya dengan tertib dan usahakan tidak terpisah dari rombongan. Jika ingin keluar dari hotel maupun harus berpisah sejenak dari rombongan, pastikan tidak sendirian.

Jangan lupa untuk tetap mematuhi petunjuk dan arahan dari petugas haji dan keamanan. Jika ada yang belum dipahami, tidak perlu segan untuk bertanya. Supaya, kamu tidak kebingungan pada situasi genting, seperti tersesat.

Sebaiknya, jemaah selalu berpamitan dan meminta izin kepada ketua rombongan. Supaya mereka tahu ke mana kalian pergi. Selain mencegah supaya gak tersesat, juga demi keamanan jemaah haji. Terutama jemaah lansia dan perempuan.

5. Manfaatkan perangkat komunikasi

7 Tips agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci, Jangan Panik!ilustrasi menggunakan HP untuk komunikasi (freepik.com/master1305)

Tips lain supaya kamu tidak tersesat ketika di Tanah Suci adalah memanfaatkan perangkat komunikasi. Bagi kamu yang membawa HP, pastikan menyimpan nomor kontak penting, seperti nomor kontak pemimpin rombongan dan rekan satu rombongan. Jika kamu terpisah dari rombong, maka dapat segera memberi tahu mereka.

Pastikan perangkat komunikasi yang kamu gunakan sudah disesuaikan dan dapat digunakan selama di Tanah Suci. Kamu juga bisa membawa pengisi daya cadangan dan sudah memiliki roaming data. Hal ini bertujuan untuk berjaga-jaga di saat tidak terduga.

6. Tetap tenang dan cari petugas PPIH

7 Tips agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci, Jangan Panik!petugas PPIH di Mekkah (dok. Kemenag)

Jika kamu merasa tersesat dan bingung harus ke mana, usahakan tetap tenang. Kemudian, menghubungi Petugas PPIH yang biasanya mengenakan rompi hitam dan pakaian putih dengan logo merah putih di dada kanan. Jemaah dapat melaporkan kondisinya, menunjukkan identitas, dan tempat yang ingin dituju.

Kalau sampai tersesat di luar lokasi ibadah dan bahkan pemukiman warga, maka jemaah dapat menemui warga atau petugas keamanan terdekat. Meski jemaah memiliki keterbatasan berbahasa Arab, dapat menggunakan gestur. Insyallah, mereka akan membantu dengan memberikan petunjuk maupun mengantar jemaah sampai bertemu PPIH di pos-pos tempat bertugas.

7. Jangan lupa berdoa

7 Tips agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci, Jangan Panik!ilustrasi perempuan berdoa (vecteezy.com/portofoliobagus230698625077)

Ikhtiar saja masih belum cukup, perlu dibarengi dengan tawakal. Selama di Tanah Suci, gak cuma khusyuk beribadah, tapi berusaha pula menghilangkan pikiran maupun perasaan buruk. Jangan lupa untuk senantiasa berdoa untuk memohon pertolongan Allah. Jemaah haji sebaiknya tidak merasa sombong, seolah tidak membutuhkan pertolongan-Nya.

Jemaah haji sepatutnya berusaha tetap tenang dan bermunajat, agar dimudahkan jalan pulang. Perlu diingat, bahwa tempat-tempat mustajab berada di Tanah Suci. Insyallah, jemaah akan menemukan solusi terbaik.

Sejumlah tips agar jemaah haji tidak tersesat selama di Tanah Suci di atas sangatlah membantu. Mulai dari selalu membawa identitas jemaah haji hingga menyimpan nomor penting yang dapat dihubungi. Kalau sudah ikhtiar, berdoa sebagai bentuk tawakal juga gak kalah penting, lho. Semoga bermanfaat, ya!

Baca Juga: 6 Culture Shock yang Kerap Dialami saat Haji atau Umrah di Tanah Suci

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya