Duh, Tiket Pesawat ke Singapura Bakal Lebih Mahal Tahun 2026!

Singapura mewajibkan penggunaan bioavtur untuk pesawat

Intinya Sih...

  • Harga tiket pesawat ke Singapura naik mulai 1 Januari 2026 karena wajib menggunakan bioavtur.
  • Bioavtur lebih mahal, mewajibkan satu persen penggunaan bahan bakar ramah lingkungan di Bandara Internasional Changi.
  • Pemerintah Singapura berencana mencapai 3-5% penggunaan bahan bakar berkelanjutan pada tahun 2030.

Harga tiket pesawat dari berbagai negara, termasuk Indonesia, menuju Singapura akan mengalami kenaikan pada 1 Januari 2026 mendatang. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, dalam acara Green Economy Expo 2024 di Jakarta Convention Center, Kamis (4/7/2024).

"Terbang ke Singapura per 1 Januari 2026 nanti tiketnya akan lebih mahal. Pesawat kita datang ke (Bandara Internasional) Changi, tiket pulangnya akan jauh lebih mahal, karena sudah mewajibkan satu persen bioavtur. Harga bioavtur akan dibebankan ke tiket penumpang," ungkap Eniya.

Pemerintah Singapura memiliki kebijakan yang mengharuskan semua penerbangan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan atau sustainable aviation fuel. Salah satunya bioavtur yang harganya pun tentu lebih mahal.

Hal serupa sebelumnya pernah disampaikan Menteri Transportasi Singapura, Chee Hong Tat. "Harga bahan bakar ramah lingkungan itu 3-5 kali lebih mahal jika dibandingkan bahan bakar jet konvensional," tuturnya seperti dilansir dari The Strait Times. 

Kata Chee Hong Tat, "Pihak yang berwenang akan memberlakukan retribusi pada tiket untuk membantu mengurangi biaya itu."

Penggunaan bioavtur bertujuan mengurangi emisi karbon

Duh, Tiket Pesawat ke Singapura Bakal Lebih Mahal Tahun 2026!Potret Changi International Airport, Singapura (unsplash.com/Joshua Leong)

Melansir dari The Strait Times, bahan bakar ramah lingkungan akan membantu sektor penerbangan untuk melakukan dekarbonisasi. Penerbangan sipil menghasilkan sekitar 2-3 persen emisi karbondioksida (CO2) di dunia. Di sisi lain, sektor ini cukup sulit melakukan dekarbonisasi.

Meski belum final, Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) atau Otoritas Penerbangan Sipil Singapura "membocorkan" estimasi kenaikan harganya. Penumpang kelas ekonomi kemungkinan dikenakan tambahan sebesar US$3 (sekitar Rp35 ribu) untuk penerbangan jarak pendek, US$6 (sekitar Rp71 ribu) untuk penerbangan jarak menengah, dan US$16 (sekitar Rp190 ribu) untuk penerbangan jarak jauh, seperti ke Bangkok, Tokyo, dan London.

Estimasi tersebut didasarkan pada target nasional yang ditetapkan Singapura untuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan, yang mencakup satu persen dari semua bahan bakar jet yang digunakan di Bandara Internasional Changi dan Bandara Seletar pada 2026. Sasaran akhirnya adalah mencapai 3-5 persen penggunaan bahan bakar berkelanjutan pada tahun 2030.

Baca Juga: Kenapa Harga Tiket Pesawat Dadakan Lebih Mahal?

Menjadi potensi bisnis bagi Indonesia

Duh, Tiket Pesawat ke Singapura Bakal Lebih Mahal Tahun 2026!Potret pesawat maskapai Garuda Indonesia (unsplash.com/fasyahalim_)

Di sisi lain, Eniya berpendapat kebijakan pemerintah Singapura yang mewajibkan penggunaan bioavtur akan menjadi potensi bisnis. Indonesia juga perlu bersiap apabila  ingin menerapkan kewajiban yang sama dengan Singapura.

"Ini harus kita lihat sebagai potensi bisnis dan challenge. Jadi, kita harus benar-benar persiapkan. Sekarang sudah global, situasinya itu saling berkaitan. Pertamina juga sudah mempersiapkan karena kita ingin dorong dari palm-based bioavtur juga," ujar dia.

Eniya menambahkan bahwa saat ini roadmap penggunaan bioavtur di Indonesia sudah ada di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves). "Sekarang sedang konsensus dari berbagai kementerian untuk memberikan masukan," kata Eniya.

Pertamina menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan bioavtur ini. Mereka memproduksi bahan bakar J 2.4 dengan kandungan nabati sekitar 2,4 persen. Uji coba terbang pertama dengan bioavtur telah dilakukan pada September 2021 di pesawat CN 235-220 FTB rute Bandung-Jakarta.

Gimana, apakah kamu sudah siap dengan kenaikan harga tiket pesawat ke Singapura? Tidak terlalu banyak sebenarnya, tapi tetap akan berpengaruh pada bujet liburanmu. 

Baca Juga: Harga Tiket Disneyland Hong Kong dan Tips Liburan ke Sana!

Topik:

  • Fasrinisyah Suryaningtyas
  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya