7 Etika Berkunjung ke Candi Borobudur yang Wajib Kamu Pahami

Tidak dilarang berfoto, tapi jangan asal berpose, ya!

Intinya Sih...

  • Wisatawan harus mengenakan pakaian sopan dan tertutup saat berkunjung ke Candi Borobudur.
  • Harus menghormati ritual ibadah umat Buddha dengan tidak berbicara terlalu keras atau mengganggu.
  • Wisatawan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur dan tidak melakukan vandalisme.

Candi Borobudur merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO yang memiliki nilai sejarah, seni, dan budaya sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tak hanya sebagai destinasi wisata, kawasan ini juga menjadi salah satu tempat suci umat Buddha. Diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-8 Masehi.

Mengingat perannya yang sangat besar bagi ilmu pengetahuan, umat Buddha, dan pariwisata Indonesia, ada beberapa hal penting yang harus diperhatkan wisatawan yang hendak liburan ke si sini. Apa saja itu? Berikut beberapa etika berkunjung ke Candi Borobudur yang perlu kamu pahami dan lakukan.

1. Mengenakan pakaian yang tertutup dan sopan

7 Etika Berkunjung ke Candi Borobudur yang Wajib Kamu PahamiPotret wisatawan mengenakan pakaian sopan di Candi Borobudur (unsplash.com/Roman Kirienko)

Setiap wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur harus mengenakan pakaian tertutup yang sopan. Sebab, candi ini merupakan salah satu tempat suci umat Buddha.

Berpakaian sopan menjadi cara untuk menghormati ajaran tersebut. Tertutup dan sopan yang dimaksud di sini adalah celana atau rok panjang, serta atasan berlengan dan tidak memiliki belahan rendah.

Pakaian seperti itu juga akan melindungi kita dari paparan sinar matahari, mengingat kompleks candi ini cukup panas terik saat siang hari. Jika terlanjur mengenakan pakaian terlalu pendek, wisatawan bisa meminjam kain atau sarung yang disediakan pengelola secara gratis dan harus dikembalikan saat hendak keluar dari kompleks candi.

2. Menghormati umat Buddha yang sedang beribadah

7 Etika Berkunjung ke Candi Borobudur yang Wajib Kamu PahamiPotret seorang biksu sedang beriadah di Candi Borobudur (pixabay.com/astama81)

Di beberapa kesempatan, beberapa titik di bagian atas candi sering digunakan untuk ritual ibadah umat Buddha. Para bhante atau biksu juga kerap terlihat berdoa atau bermeditasi di sana. Mereka membutuhkan suasana yang tenang dan hening, agar bisa khusyuk dalam beribadah.

Oleh karena itu, wisatawan diharapkan menghormati ritual tersebut dengan cara tidak berbicara terlalu keras, mengambil foto atau video mereka tanpa izin, atau bahkan berjalan di depan mereka. Jika ingin berjalan ke sisi lain, kamu bisa turun dan melintasi lorong yang sekiranya jauh dari titik mereka menjalankan ritual.

3. Menjaga sikap dan perkataan

7 Etika Berkunjung ke Candi Borobudur yang Wajib Kamu PahamiIlustrasi seorang biksu sedang berjalan di Candi Borobudur (unsplash.com/Alain Bonnardeaux)

Poin ini masih berkaitan dengan poin nomor dua. Sebagai tempat suci, penting bagi wisatawan untuk menjaga sikap dan perkataan selama berada di kompleks Candi Borobudur. Jangan mengeluarkan umpatan, celaan, sumpah serapah, dan kata-kata kotor atau kasar lainnya!

Selain menodai kesucian bangunan Candi Borobudur, perbuatan tersebut juga berpotensi mengganggu umat Buddha yang sedang bermeditasi di sana. Bayangkan jika hal ini terjadi di kamu!

Saat sedang beribadah dan berdoa, tiba-tiba mendengar orang berkata kasar. Tentu sangat tidak nyaman dan terganggu sekali, kan?

4. Tidak memanjat, duduk, atau menyentuh stupa

7 Etika Berkunjung ke Candi Borobudur yang Wajib Kamu PahamiPotret stupa di Candi Borobudur (pixabay.com/mmg58)

Candi Borobudur ini pernah terkubur selama ratusan tahun. Proses restorasinya pun membutuhkan waktu yang sangat lama dan biaya yang besar. Dalam proses panjang tersebut, banyak stupa, patung, bahkan relief yang mengalami kerusakan.

Sebagai orang yang tinggal "menikmati" hasilnya, semua wisatawan yang datang ke sini memiliki tanggung jawab dan kewajiban bersama untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur ini.

Jangan pernah sekali pun coba untuk memanjat, menduduki, atau menyentuh stupa relief, dan patung Buddha yang ada di sana! Cukup dipelajari, dikagumi, dan dilihat dengan mata.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Sekitar Candi Borobudur, Bikin Kangen Liburan

5. Jangan melakukan vandalisme di kompleks Candi Borobudur

7 Etika Berkunjung ke Candi Borobudur yang Wajib Kamu PahamiPotret relief di Candi Borobudur (pixabay.com/mmg58)

Menyentuhnya saja dilarang, apalagi melakukan vandalisme di kompleks Candi Borobudur. Vandalisme di sini bisa berupa tulisan, coretan, atau goresan yang berpotensi merusak bentuk fisik, keindahan, dan nilai sejarah candi.

Bebatuan yang digunakan untuk membangun candi sudah berusia ratusan tahun, sehingga kondisinya cukup rentan, jika terkena bahan kimia. Misalnya pewarna pada pylox. Untuk membersihkannya, kamu pun harus hati-hati dan tidak bisa menggunakan sabun biasa. So, jangan meninggalkan jejak fisik apa pun selama di sana, ya!

6. Mengambil foto dan video sewajarnya

7 Etika Berkunjung ke Candi Borobudur yang Wajib Kamu PahamiPotret wisatawan berfoto di Candi Borobudur (unsplash.com/Pradheep Rajendirane)

Semua wisatawan yang datang ke Candi Borobudur diperbolehkan mengambil gambar dan video sebagai kenang-kenangan. Keunikan arsitektur bangunan dan pemandangan alam di sekitarnya akan menjadi latar belakang yang menarik. Beberapa spot di candi ini juga sangat Instagramable.

Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan saat berfoto di sini, yakni berpose sewajarnya, tidak duduk atau memanjat stupa, serta tidak berlarian atau bahkan melompat beramai-ramai. Perbuatan tersebut berpotensi merusak konstruksi candi yang sudah berusia ribuan tahun.

7. Selalu patuhi aturan dan instruksi yang berlaku

7 Etika Berkunjung ke Candi Borobudur yang Wajib Kamu PahamiPotret keindahan Candi Borobudur (pixabay.com/jumbojet)

Etika berkunjung ke Candi Borobudur yang terakhir adalah mematuhi aturan dan instruksi dari pengelola. Aturan-aturan tersebut dibuat untuk menjaga kelestarian kompleks candi, serta keamanan dan kenyamanan semua wisatawan yang datang ke sana.

Jika didampingi pemandu wisata, kamu akan lebih tahu tentang aturan, instruksi, dan larangan yang ada di sana. Mereka akan menunjukkan jalur yang harus dilewati, area mana saja yang boleh dikunjungi dan tidak, hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak, serta memastikan pengalaman berkunjung ke sini jadi aman dan nyaman.

Selain itu, kebersihan juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Di beberapa sudut candi sudah disediakan tempat sampah. So, jangan membuang sampah dan kotoran sembarangan, ya! 

Itu dia tujuh etika berkunjung ke Candi Borobudur yang wajib diperhatikan semua wisatawan, baik wisatawan lokal maupun internasional. Semoga bangunan candi Buddha terbesar di dunia ini tetap terjaga kelestariannya sampai anak-cucu kita kelak, ya!

Baca Juga: Kenapa Candi Borobudur Tidak Masuk 7 Keajaiban Dunia? Ini Alasannya!

Topik:

  • Fasrinisyah Suryaningtyas
  • Dewi Suci Rahayu
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya