6 Tips Menghadapi Penerbangan Jarak Jauh Bersama Bayi, Catat yuk!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penerbangan jarak jauh bisa menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa orang, terutama jika kamu seorang pemula yang bepergian bersama bayi. Waktu yang lama di dalam pesawat, perbedaan zona waktu, serta perubahan tekanan udara semakin membuat perjalanan terasa lebih sulit bagi si kecil dan orang tua.
Namun dengan perencanaan yang matang dan beberapa langkah praktis, kamu bisa menghadapi masalah tersebut dengan lebih nyaman dan percaya diri. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu catat dan pelajari untuk menghadapi penerbangan jarak jauh bersama bayi tanpa stres. Jangan sampai ada yang terlewat!
1. Memilih jadwal penerbangan malam dan tempat duduk yang tepat
Memilih jadwal penerbangan dan tempat duduk yang tepat sangatlah penting untuk membuat perjalanan panjang bersama bayi menjadi lebih nyaman. Sebaiknya, pilihlah jadwal penerbangan malam karena sering kali lebih sesuai dengan jadwal tidur bayi, sehingga si kecil lebih mudah tidur selama perjalanan dan mengurangi waktu terjaga di pesawat.
Tidur yang cukup membantu menghindari kelelahan dan menjaga suasana hati bayi tetap positif. Selain itu, memilih tempat duduk yang strategis, seperti kursi di dekat jendela atau kursi dengan akses mudah ke lorong, dapat mempermudah kamu dalam mengganti popok atau memberi makan si kecil.
Jangan lupa untuk memesan baby bassinet (keranjang bayi) agar si kecil bisa tidur dengan nyaman seperti di rumah. Tempat ini umumnya digunakan untuk bayi dengan berat badan tidak lebih dari 11 kg dan maksimal berusia 6 bulan. Perlu diingat bahwa tidak semua maskapai menyediakan fasilitas ini, jadi sebaiknya kamu mengonfirmasi dan memesannya jauh-jauh hari.
2. Gunakan pakaian yang nyaman dan praktis
Tidak hanya pemilihan tempat duduk yang tepat, menggunakan pakaian yang nyaman dan praktis juga sangat penting karena dapat membantu menjaga suasana hati si kecil tetap baik dan mengurangi kerepotan bagi orang tua.
Pakaian yang nyaman, seperti bahan katun yang lembut dan breathable, akan membuat bayi merasa lebih rileks dan mengurangi risiko iritasi kulit. Selain itu, memilih pakaian yang mudah dipakai dan dilepas akan memudahkan kamu ketika mengganti popok atau menyesuaikan pakaian dengan suhu kabin yang bisa berubah-ubah.
Lapisan tambahan seperti jaket ringan atau selimut juga penting untuk mengantisipasi perubahan suhu, sehingga bayi tetap merasa hangat dan nyaman sepanjang penerbangan. Hal ini tak hanya berlaku untuk si kecil, tetapi juga untuk kamu sebagai orang tua agar lebih nyaman selama perjalanan.
3. Membawa barang pribadi serta perlengkapan esensial
Barang pribadi di sini tidak hanya terbatas pada dokumen penting, tetapi juga mencakup popok, tisu basah, makanan atau susu, mainan kesukaan, dan pakaian cadangan. Selain itu, perlengkapan esensial lainnya seperti botol susu, dot, atau selimut kecil juga akan sangat membantu menjaga kenyamanan bayi selama perjalanan.
Setelah semuanya dipersiapkan, pastikan barang-barang ini diletakkan di dalam tas yang mudah kamu jangkau, ya. Dengan akses cepat ke barang-barang ini, kamu bisa lebih mudah menanggapi kebutuhan bayi tanpa harus membuka koper atau meminta bantuan awak kabin, yang bisa memakan waktu.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Aktivitas Seru yang bisa Dilakukan Selama Penerbangan
4. Persiapkan makanan ringan dan susu dengan baik
Setelah semua perlengkapan siap dibawa, jangan lupa untuk mempersiapkan makanan dan susu dengan baik agar bayi tetap tenang selama perjalanan. Bayi yang lapar dan tidak mendapatkan asupan yang cukup bisa menjadi rewel, yang tentu saja akan menambah stres bagi orang tua di tengah penerbangan.
Pastikan membawa persediaan makanan ringan dan susu yang cukup, termasuk botol susu yang sudah diisi serta termos untuk menjaga suhu air, sehingga kamu bisa memenuhi kebutuhan bayi kapan saja diperlukan. Di samping itu, membawa makanan ringan juga membantu menghindarkan kamu dari kerepotan mencari makanan yang sesuai untuk bayi di bandara atau pesawat, yang terkadang pilihannya terbatas.
5. Buat bayi terhibur dengan bergerak secara teratur
Untuk menghindari rasa bosan dan tetap terhibur, pastikan untuk bergerak secara teratur selama penerbangan. Bayi juga bisa merasa bosan dengan mainan favoritnya dan menginginkan pemandangan baru di sekitarnya. Jika tidak diatasi, si kecil bisa menjadi gelisah dan rewel, lho.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengajaknya bergerak, seperti berjalan-jalan di lorong pesawat setiap beberapa jam atau sekadar mengubah posisi duduk untuk melepaskan energi berlebih. Selain itu, gerakan ini juga dapat membantu melancarkan peredaran darah dan mencegah kram atau ketegangan otot yang mungkin dialami oleh bayi maupun orang tua selama penerbangan.
6. Perhatikan kesehatan telinga bayi
Terkadang, hal penting ini sering kali terabaikan oleh sebagian orang tua, padahal memperhatikan kesehatan telinga bayi selama penerbangan sangatlah penting. Mengapa demikian?
Sederhananya, perubahan tekanan udara di dalam kabin dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada telinga si kecil. Berbeda dengan orang dewasa, telinga bayi memiliki saluran eustachius yang masih berkembang dan lebih sempit, sehingga lebih rentan mengalami rasa sakit atau tekanan saat pesawat lepas landas maupun mendarat.
Sehingga, untuk membantu bayi mengatasi perubahan tekanan udara, kamu bisa memberikan dot atau botol susu pada saat fase kritis tersebut. Menghisap atau menelan dapat membantu menyeimbangkan tekanan di telinga dan mencegah rasa tidak nyaman agar bayi tetap tenang dan nyaman sepanjang perjalanan.
Itulah beberapa tips penting yang perlu kamu terapkan sekaligus sesuaikan dengan preferensimu saat melakukan penerbangan jarak jauh bersama si kecil. Dengan menerapkan tips-tips tersebut, semoga penerbangan panjangmu kali ini menjadi lebih nyaman dan berjalan lancar, ya!
Baca Juga: 5 Tips Tidur Nyenyak dan Nyaman saat Penerbangan Malam
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.