Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dengan keindahan alam yang membentang sepanjang mata memandang, segudang aktivitas untuk petualangan tak terlupakan. Serta keramahan penduduk yang menawarkan kehangatan, wajar bila Selandia Baru menjadi destinasi impian para petualang. Namun, negara ini dikenal mahal sehingga rawan bikin dompet jebol.
Namun tak perlu khawatir, ada sejuta cara hemat untuk menjelajahi negara yang mendapat julukan Aotearoa, atau "Tanah Berawan Putih Panjang" ini. Liburan ala backpacker merupakan alternatif yang bisa dipilih untuk mengeksplorasi setiap sudut kota. Kalau kamu tertarik, pastikan catat tips liburan backpacker berikut ini, ya!
1. Persiapkan visa turis Selandia Baru
ilustrasi visa (pexels.com/Nataliya Vaitkevitch) Pertama, siapkan visa turis yang aplikasinya bisa dilakukan secara online. Melansir laman New Zealand Visa, dokumen yang perlu dipersiapkan untuk pembuatan visa di antaranya paspor yang masih valid, pas foto, halaman detail paspor, KTP, kartu keluarga, dokumen bukti pemesanan pesawat, dan rekening koran selama enam bulan.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan aplikasi visa secara manual di kantor kedutaan Selandia Baru, baik yang berlokasi di Jakarta atau pun Bali. Setelah syarat administrasi diproses, kamu akan melakukan wawancara secara offline. Proses pembuata visa sendiri biasanya memakan waktu hingga tujuh hari kerja.
2. Menginap di hostel, berkemah, atau menggunakan camper van
potret Marae, rumah adat suku Maori di Selandia Baru (commons.wikimedia.org/Wildman NZ) Untuk menghemat biaya, pertimbangkan akomodasi yang relatif terjangkau,seperti hostel. Selandia Baru menawarkan banyak pilihan yang ramah backpacker dengan fasilitas nyaman. Kalau kamu mencari pengalaman yang autentik, cobalah tinggal di marae, rumah adat suku Maori, penduduk asli Selandia Baru.
Namun kalau kamu memiliki jiwa petualangan sejati, berkemah dan berkeliling kota dengan camper van akan menjadi pilihan yang lebih menggiurkan. Pilihan ini juga jauh lebih hemat jika kamu berlibur dengan banyak teman.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Labuan Bajo untuk Backpacker, Gerbang Surga Dunia
3. Pilih waktu yang tepat untuk berlibur
potret Queenstown di Selandia Baru (unsplash.com/Ömer Faruk Bekdemir) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Jika ingin berlibur dengan harga yang lebih terjangkau, tentunya kamu harus menghindari high season. Dilansir Insight Guides, periode Maret sampai Mei atau saat musim semi, serta September sampai November, atau saat musim gugur terhitung sebagai shoulder season, di mana banyak diskon bertebaran.
Namun, kamu juga bisa berkunjung saat musim dingin yang jatuh pada periode Juni sampai Oktober karena dinilai sebagai low season, di mana harga jauh lebih miring. Pemilihan waktu yang tepat juga harus disesuaikan dengan pakaian dan perlengkapan yang selaras agar liburan kamu makin menyenangkan.
4. Liburan dari kawasan selatan ke utara
potret lautan domba di Selandia Baru (unsplash.com/Martin Bisof) Melakukan perjalanan dari bagian selatan ke arah utara merupakan itinerary yang bisa dicoba saat melancong ke negara ini. Tujuannya tak lain untuk menghindari kerumunan turis sehingga liburan kamu lebih tenang dan tenteram.
Kawasan selatan Selandia Baru jarang ditinggali penduduk, tapi dipenuhi dengan panorama masa prasejarah yang mengagumkan serta lautan domba dan sapi yang berkeliaran menguasai daratan. Sementara itu, wilayah utara bernuansa perkotaan yang lebih ramai penduduk. Namun, kawasan ini juga menyimpan pesona alam yang tak kalah menakjubkan.
Baca Juga: 5 Tips Traveling ala Backpacker untuk Pertama Kalinya, Patut Dicoba!
