Solo traveling salah satu cara terbaik untuk bisa menikmati momen liburan dengan cara mengeksplorasi berbagai tempat sendirian. Banyak orang yang memilih solo traveling karena dianggap dapat menemukan kebebasan tanpa batas, serta menikmati segala tempat seorang diri tanpa adanya interupsi atau pun risiko konflik dengan orang lain.
Walau mungkin dianggap menyenangkan, tetapi sebetulnya melakukan solo traveling tetap bisa menghadirkan tantangan tersendiri. Sebab, traveling seroang diri dianggap harus mandiri dan siap menghadapi berbagai situasi tanpa bantuan orang lain.
Ada beberapa tantangan yang kerap dihadapi seorang solo traveler, sehingga bisa kamu antisipasi. Beberapa di antaranya berikut ini, nih!
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Keamanan untuk Solo Traveler Perempuan
1. Sering merasa kesepian
ilustrasi stres (unsplash.com/whoislimos) Tidak dapat dimungkiri bahwa salah satu tantangan terbesar solo traveling adalah rentan menghadapi rasa kesepian. Hal ini biasanya akan terasa apabila kamu bepergian dalam waktu cukup lama, sehingga tidak bertemu teman atau keluarga.
Tidak ada teman untuk berbagi pengalaman atau pun bercanda memang akan membuat perjalananmu terasa sepi. Meski mungkin bertemu banyak orang baru selama perjalanan, tetapi tetap saja akan sulit untuk menggantikan kenyamanan dari teman atau keluarga.
2. Risiko keselamatan pribadi yang lebih riskan
ilustrasi perhiasan (unsplash.com/Segal Jewelry) Pada saat melakukan solo traveling, sebetulnya ada berbagai risiko yang mungkin kerap dihadapi oleh banyak orang, termasuk mengenai keamanan pribadi. Para solo traveler harus benar benar ekstra dalam menjaga keamanan dan keselamatan diri, karena tidak ada orang lain yang mungkin bisa langsung membantu jika mengalami masalah.
Keamanan menjadi aspek penting apalagi jika kamu berada di tempat yang tidak familier atau rawan kejahatan, sehingga harus lebih waspada. Jika kamu melakukan traveling sendirian, hindari tindakan yang mungkin dapat memancing risiko kriminalitas, seperti menggunakan perhiasan dalam jumlah banyak atau mengeluarkan uang di tempat publik.
Baca Juga: 5 Panduan Aman dan Seru bagi Solo Traveler Pemula
3. Harus mengambil keputusan sendiri
ilustrasi bandara (pexels.com/Victor Freitas) Tanpa kamu sadari, sebetulnya ketika melakukan solo traveling, semua keputusan ada pada dirimu. Maka dari itu, kamu harus benar-benar cermat mempertimbangkannya. Hal ini bisa menjadi tantangan, karena artinya kamu harus merencanakan sendiri seluruh hal yang ada, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga destinasi wisata yang dikunjungi.
Bagaimana pun juga, solo traveling membuatmu jadi tidak memiliki seseorang untuk diajak diskusi. Dengan begitu, kamu harus membuat keputusan secara spontan, seperti mencari makanan, rute perjalanan, hingga menghadapi kendala bahasa. Hal-hal seperti itu bisa menjadi beban tersendiri, apalagi jika kamu tidak mempersiapkannya.
4. Kurangnya dukungan secara emosional
ilustrasi turis (pexels.com/Clem Onojeghuo) Orang yang liburan ternyata tetap membutuhkan dukungan emosional, sehingga hal ini tidak boleh diabaikan begitu saja. Alasannya, sering kali ada berbagai hal hal yang mungkin tidak diharapkan pada saat berada di perjalanan, seperti kondisi sakit, finansial, hingga kehilangan barang.
Pada saat traveling dengan teman, mungkin ada dukungan emosional yang bisa diperoleh jika berada di situasi yang menyulitkan, sehingga akan terasa lebih ringan untuk dilalui. Namun, jika solo traveling, segala masalah yang ada harus dihadapi sendirian, sehingga dapat memicu stres hingga frustrasi.
Walau mungkin solo traveling memberikan kebebasan dan keseruan, tapi tetap saja ada berbagai kesulitan yang harus dihadapi. Oleh sebab itu, persiapan yang matang pengalaman kewaspadaan hingga kemandirian menjadi hal yang sangat diperlukan. Pastikan momen solo traveling berjalan dengan aman, ya!
Baca Juga: 5 Tips Jitu Agar Solo Traveling Pertamamu Berjalan Lancar
