TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stop Lakukan 5 Hal Ini Ketika Liburan ke Gunung, Jaga Lingkungan!

Jangan mengaku pencinta alam kalau masih mengotori gunung

ilustrasi gunung (pexels.com/soranali)

Gunung menjadi saksi bisu atas keindahan alam yang tiada tara. Namun, sering kali tanpa disadari, tindakan para pendaki atau pencinta alam justru berpotensi merusak keasrian dan keberlanjutan lingkungan gunung.

Jika kamu mengaku sebagai pencinta alam, alangkah baiknya untuk menjaga alam, termasuk gunung, agar tidak rusak apalagi mengalami kebakaran parah. Mencintai alam berarti bukan hanya menikmati keindahannya, tetapi juga bertanggung jawab atas keberlanjutannya.

Gunung sebagai salah satu kekayaan alam yang luar biasa perlu dijaga agar tetap lestari. Sayangnya, beberapa kebiasaan pengunjung malah menjadi ancaman bagi keseimbangan gunung. Stop lakukan beberapa hal ini saat kamu liburan ke gunung, ya!

Baca Juga: 9 Gunung di Indonesia yang Pernah Kebakaran, Terbaru Bromo!

1. Membuat api di area yang tidak diperbolehkan

ilustrasi gunung (pexels.com/soranali)

Api menjadi salah satu penyebab terbesar kebakaran di gunung. Sebelum membuat api unggun atau memasak, pastikan kamu berada di area yang memang diperuntukkan untuk itu dan selalu memadamkan api sepenuhnya sebelum meninggalkannya.

Api berpotensi menyebabkan kebakaran hutan, terutama di musim kemarau. Jika kamu perlu membuat api, gunakan kompor portabel dan hindari membakar langsung di tanah atau di dekat tumbuhan kering. Menghidupkan api di hutan atau gunung bisa memicu kebakaran hebat dan menyebabkan habitat menjadi rusak.

2. Membuang sampah sembarangan

ilustrasi gunung (pexels.com/soranali)

Banyak pencinta alam yang lalai dalam mengelola sampah mereka. Botol plastik, puntung rokok, atau bahkan sisa makanan bisa merusak ekosistem gunung. Selalu bawa kembali sampahmu dan buang pada tempat yang benar.

Sebuah bungkus makanan atau botol plastik yang terbuang bisa bertahan selama puluhan tahun dan merusak ekosistem sekitar. Selalu bawa kembali sampah yang kamu hasilkan dan pastikan menempatkannya pada tempat yang tepat. Tidak susah, bukan?

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Favorit di Lumajang, Gak Cuma Gunung Bromo!

3. Merusak vegetasi dan mengambil fauna

ilustrasi gunung (pexels.com/soranali)

Mengambil tanaman atau mengganggu satwa liar bukanlah tindakan yang mencerminkan cinta terhadap alam. Dengan merusak vegetasi atau mengambil hewan, kamu berkontribusi pada ketidakseimbangan ekosistem di gunung.

Mengambil tanaman, batu, atau hewan dari habitat aslinya merusak keseimbangan ekosistem. Tidak hanya itu, tindakan ini sering kali melanggar hukum.

Nikmati keindahan alam dengan mata, bukan dengan tangan. Tanaman di alam harus dijaga agar keberlangsungan ekosistem tetap terjaga sampai di masa yang mendatang.

4. Membuat jejak atau tanda di pohon dan batu

ilustrasi gunung (pexels.com/soranali)

Meskipun mungkin terlihat keren bagi beberapa orang untuk meninggalkan nama atau pesan di batu atau pohon, tindakan ini sebenarnya merusak. Tinta atau cat bisa mengganggu pertumbuhan tanaman dan merusak estetika alam.

Sebagai pencinta alam, kita harus menjaga keaslian alam. Menggores batu, pohon, atau membuat tanda di alam bakal merusak keaslian dan keindahan lingkungan. Biarkan alam tetap alami dan tidak terkontaminasi oleh jejak manusia.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Tubuh Tetap Bugar saat Mendaki Gunung, Harus Tahu!

Verified Writer

febi wahyudi

Seorang pecinta alam dan menyukai dunia menulis serta membaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya