TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waktu Terbaik ke Pulau Padar Beserta Tipsnya

Pastikan kesiapan fisik dan cuaca cerah

Pulau Padar (unsplash.com/rizknas)

Pulau Padar, satu dari tiga pulau besar di Taman Nasional Komodo, selain Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Lokasinya lebih dekat ke Pulau Rinca daripada ke Pulau Komodo. Daya tariknya berupa bukit yang berpadu dengan deretan pantai berpasir merah muda, beserta pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Pulau Padar dapat dijangkau menggunakan perahu dari pulau-pulau terdekat. Saat berada di sana, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas seru, seperti hiking, snorkeling, dan diving. Tertarik untuk mengunjungi Pulau Padar? Sebelum berangkat, cari tahu dulu yuk waktu terbaik untuk berkunjung!

1. Awal musim kemarau (April–Mei)

Pulau Padar (unsplash.com/Wayan Parmana)

Awal musim kemarau dapat menjadi pertanda bahwa banyak aktivitas seru yang dapat dilakukan di luar ruangan. Curah hujan jauh lebih sedikit dan cuaca cerah hampir sepanjang hari, cenderung dapat diprediksi. Lautnya pun tenang sehingga pelayaran lebih lancar dan perjalanan ke Pulau Padar bisa lebih nyaman.

Bulan April–Mei menjadi waktu ideal untuk kamu yang ingin mendaki ke sejumlah titik pengamatan di Pulau Padar. Jalannya mudah dilalui daripada saat musim hujan dan suhu rata-ratanya antara 27–32 derajat Celcius. Cocok pula untuk aktivitas di pantai, perairannya cenderung jernih dan hangat. 

Pada waktu tersebut, kamu akan disambut pemandangan hijau di Pulau Padar. Hamparan rumput yang kontras dengan perairan biru kehijauan. Jika beruntung, kamu juga dapat melihat para komodo yang keluar dari sarangnya.

2. Peak season (Juni–Agustus)

Pulau Padar (unsplash.com/Dhiemas Afif Febriyan)

Kamu belum punya waktu untuk liburan saat awal musim kemarau? Masih bisa ke Pulau Padar pada bulan Juni–Agustus. Pastikan kamu dapat memaklumi bahwa akan lebih banyak pengunjung pada waktu tersebut.

Musim panas maupun musim kemarau biasanya bersamaan dengan libur panjang sekolah. Hal ini turut memicu banyaknya pengunjung, selain alasan cuaca yang cerah sepanjang hari. Suhunya bisa lebih tinggi daripada awal musim kemarau, cenderung kering, dan dapat melakukan lebih banyak aktivitas di luar ruangan.

Namun, harga akomodasi dan perjalanan kerap kali lebih tinggi saat peak season. Demikian pula dengan tingkat permintaan. Sehingga, lebih sedikit pilihan akomodasi, terutama penginapan yang tersedia, karena sudah habis dipesan.

Baca Juga: 5 Potret Eksotisme Pulau Padar di NTT, Kecantikannya Tak Pernah Pudar

3. Akhir musim kemarau (September–Oktober)

Pulau Padar (unsplash.com/Dhiemas Afif Febriyan)

Suasana akan kembali tenang dan keramaian berkurang saat memasuki akhir musim kemarau, sekitar bulan September–Oktober. Cuacanya masih hangat dan menyenangkan, tapi kadang diwarnai sedikit hujan. Tenang, pengunjung masih dapat menikmati berbagai aktivitas di luar ruangan, seperti dua waktu sebelumnya.

Pada puncak hingga akhir musim kemarau merupakan musim kawin bagi para komodo. Potensi komodo untuk keluar dari persembunyiannya lebih besar daripada bulan-bulan lain. Sehingga, pengunjung dapat melihat komodo secara langsung dari dekat, tapi pastikan didampingi oleh pemandu berpengalaman.

Di sisi lain, harga akomodasi dan tiket perjalanan kembali normal. Ketersediaannya pun lebih banyak, kamu bisa punya banyak pilihan. Bahkan, saat harus melakukan pemesanan secara mendadak.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya