Marischka Prudence: Scuba Diving Itu Gak Perlu Bisa Renang Kok!
Marischka Prudence dalam sebuah pemotretan di air (instagram.com/marischkaprue)
Bagi sebagian besar orang, scuba diving atau menyelam di kedalaman laut merupakan hal yang menakutkan. Selain karena 'bukan dunia manusia', bayangan akan tenggelam di laut pun kerap menghantui para penyelam pemula. Padahal, kalau sudah tahu rasanya, dijamin akan ketagihan.
Travel blogger dan influencer, Marischka Prudence, berbagi pengalaman serunya selama belasan tahun menggeluti scuba diving dalam segmen IG Live #NgobrolSeru Tren Diving yang Makin Nge-Hits di IDN Times pada Rabu (23/03), kemarin. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Awal mula Marischka Prudence suka scuba diving
potret Marischka Prudence menyelam di laut (instagram.com/marischkaprue)Marischka menceritakan awal mula bagaimana pengalamannya jatuh cinta dengan scuba diving. Pada 2010, perempuan yang akrab dipanggil Prue ini mengambil lisensi scuba diving di Bali, karena adanya instruksi dan tuntutan dari perusahaan tempatnya bekerja.
"Aku dulu, kan kerja di stasiun televisi dan saat itu ada 10 orang yang diberi (kesempatan mengambil) lisensi atau sertifikasi menyelam. Karena kan ada peliputan yang butuh kekhususan, skill, teknik, dan sertifikasi menyelam," ujarnya.
Sejak saat itu, Prue sering melakukan perjalanan atau traveling untuk mendukung salah satu program wisata di Indonesia. Bahkan setelah resign dari pekerjaan, minatnya pada scuba diving masih berlanjut hingga sekarang.
"Dari 10 orang yang ikut (ambil) sertifikasi, yang rutin diving sampai sekarang aku salah satunya," kata Prue.
Baca Juga: 10 Negara Destinasi Diving Terbaik Tahun 2021, Indonesia Nomor Satu
Scuba diving memang gak perlu bisa renang, tapi...
potret Marischka Prudence menyelam di The Channel Dive Site, Derawan (instagram.com/marischkaprue)Editor’s picks
Prue kemudian menjelaskan tentang skill yang harus dimiliki penyelam atau scuba diver pemula. "Sebenarnya untuk scuba diving gak perlu bisa berenang, ya. Aku ada beberapa teman yang totally gak bisa berenang, tapi dapat sertifikasi," katanya.
Setiap penyelam akan dibekali dengan peralatan yang lengkap, mulai dari tabung oksigen, masker, fins atau sepatu katak, dan sebagainya, sehingga cukup aman apabila tidak bisa berenang. Instruktur selam pun akan selalu mendampingi selama berada di dalam air.
Namun, bukan berarti kemampuan berenang ini diabaikan begitu saja. Dalam beberapa kondisi tertentu, kemampuan tersebut justru sangat dibutuhkan. Misalnya ketika penyelam sudah naik ke permukaan, tetapi perahunya tidak ketemu atau ketika terjadi masalah pada peralatan selam, penyelam pun tetap bisa tenang dan berenang.
Jika seseorang bisa berenang, maka ia akan merasa nyaman dan tidak panik selama berada di air. Dua hal tersebut sangat dibutuhkan agar tidak membahayakan diri sendiri.
"Meski sebenarnya secara teknis gak dibutuhkan untuk bisa berenang, tapi tetap direkomendasikan. At least yang basic saja dan yang penting kita nyaman di air," ujarnya.
Tips memulai scuba diving untuk orang yang tidak bisa berenang
potret Marischka Prudence dan sahabatnya ketika menyelam (instagram.com/marischkaprue)Prue kemudian membagikan tips untuk orang-orang yang ingin belajar scuba diving, tapi tidak bisa berenang. "Daftar aja dulu, nanti diajarin renang yang sederhana. Karena sebenarnya renang itu gak sulit," tuturnya. Yang menghalangi kita berenang, kata dia, itu adalah ketakutan kita sendiri.
Prue juga selalu menekankan pentingnya membuat diri kita tenang dan nyaman selama berada di air. Secara natural, tubuh manusia itu akan selalu mengambang di dalam air asalkan tetap tenang. Kebanyakan orang tenggelam karena panik, menggoyangkan kakinya terus menerus, kemudian mengalami kram.
Nah, itu dia sharing pengalaman dan tips scuba diving dari Marischka Prudence. Kalau kamu tidak bisa berenang tapi penasaran pengin melakukan scuba diving, tunggu apa lagi? Jangan takut memulai ya!
Baca Juga: Cerita Seru Diving Marischka Prudence di Kedalaman Laut Indonesia
