7 Fakta Celsus Library, Pusat Ilmu Pengetahuan di Masa Romawi

Salah satu perpustakaan terbesar di masa Romawi

Celsus Library di Efesus, Turki, adalah salah satu warisan arsitektur terbesar dari zaman Romawi yang masih dapat ditemukan hingga kini. Dibangun pada abad ke-2 Masehi, perpustakaan ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai makam monumental untuk seorang senator terkemuka.

Setiap sudut dari perpustakaan ini memiliki cerita yang unik. Dari arsitektur yang memadukan berbagai gaya hingga sejarah panjangnya yang penuh liku, Celsus Library menyimpan banyak informasi menarik bagi para pengunjung dan peneliti. 

Kalau kamu liburan ke Efasus, cobalah mampir ke Celsus Library. Berikut ini beberapa fakta Celsus Library yang patut kamu ketahui.

Baca Juga: 4 Situs UNESCO Memukau di Albania, Ada Peninggalan Bangsa Romawi!

1. Dibangun untuk menghormati Senator Romawi

7 Fakta Celsus Library, Pusat Ilmu Pengetahuan di Masa RomawiCelsus Library (unsplash.com/Nicolas Gavrilenko)

Celsus Library didirikan untuk menghormati Tiberius Julius Celsus Polemaeanus, seorang senator Romawi yang dikenal akan dedikasinya terhadap masyarakat. Setelah kematiannya, putranya, Gaius Julius Aquila, menugaskan pembangunan perpustakaan ini sebagai makam monumental sekaligus tempat penyimpanan pengetahuan.

Celsus adalah sosok yang dihormati, ia pernah menjabat sebagai konsul dan gubernur provinsi Asia, dan dikenal akan sumbangsihnya terhadap kota Efesus. Dengan mendirikan perpustakaan ini, Aquila tidak hanya mengenang ayahnya, tetapi juga berupaya menyebarkan pengetahuan dan kebudayaan kepada generasi mendatang.

Keberadaan Celsus Library menunjukkan betapa pentingnya literasi dan pendidikan pada zaman Romawi. Tidak hanya sekadar tempat menyimpan naskah, Celsus Library juga menjadi simbol penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan intelektual pada masa itu.

2. Mulai dibangun pada 114 Masehi

7 Fakta Celsus Library, Pusat Ilmu Pengetahuan di Masa RomawiCelsus Library (pexels.com/Mert Kahveci)

Proses pembangunan Celsus Library dimulai pada 114 Masehi, saat Gaius Julius Aquila memutuskan merealisasikan impian ayahnya. Proyek ambisius ini memakan waktu sekitar 20 tahun.

Pada 135 M, Celsus Library resmi dibuka untuk umum. Pembangunan ini menunjukkan dedikasi Aquila dalam menghormati warisan ayahnya.

Tentu saja, konstruksi yang rumit dan megah ini tidak hanya melibatkan arsitek dan pekerja terampil, tetapi juga memerlukan perencanaan yang matang dan sumber daya yang cukup. Keberhasilan penyelesaian proyek ini menjadi prestasi tersendiri, mencerminkan kemampuan teknis dan seni bangunan pada masa Romawi.

3. Celsus membangun dengan kekayaannya sendiri

7 Fakta Celsus Library, Pusat Ilmu Pengetahuan di Masa RomawiCelsus Library (pexels.com/kadir yeşilbudak)

Tiberius Julius Celsus Polemaeanus menggunakan kekayaan pribadinya untuk mendanai pembangunan perpustakaan ini. Dengan mewariskan 25.000 dinar kepada putranya, Gaius Julius Aquila, Celsus menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Sumbangan yang signifikan ini mencerminkan statusnya sebagai tokoh kaya dan berpengaruh.

Dengan menggunakan kekayaan pribadinya, Celsus berusaha untuk meninggalkan warisan yang tak hanya berupa harta, tetapi juga pengetahuan. Celsus Library menjadi simbol kekuatan dan kebijaksanaan yang diharapkan dapat diteruskan kepada orang-orang di sekitarnya. Melalui dedikasinya, Celsus mendorong masyarakat untuk terus belajar dan mencari pengetahuan.

Baca Juga: Kenapa Bangunan Romawi Kuno Tetap Kokoh selama Ribuan Tahun?

4. Perpustakaan terbesar ketiga Yunani-Romawi

7 Fakta Celsus Library, Pusat Ilmu Pengetahuan di Masa RomawiCelsus Library (unsplash.com/Diego Allen)

Celsus Library dianggap sebagai perpustakaan terbesar ketiga dalam sejarah dunia Yunani—Romawi, setelah Perpustakaan Alexandria dan Pergamum. Diperkirakan, perpustakaan ini memiliki koleksi sekitar 12.000 gulungan, menjadikannya pusat pengetahuan yang penting pada masa itu. Banyak pengetahuan dan informasi berharga yang tersimpan di dalamnya.

Keberadaan perpustakaan ini menarik perhatian banyak pengunjung dan cendekiawan yang ingin memperluas wawasan mereka. Celsus Library bukan hanya sekadar tempat penyimpanan, tetapi juga berfungsi sebagai pusat belajar yang dinamis. Melalui koleksi yang kaya, perpustakaan ini telah memainkan peran vital dalam pengembangan budaya.

5. Memadukan arsitektur Yunani, Romawi, dan Mesir

7 Fakta Celsus Library, Pusat Ilmu Pengetahuan di Masa RomawiCelsus Library (unsplash.com/Diego Allen)

Salah satu keunikan Celsus Library adalah perpaduan arsitektur elemen-elemen Yunani, Romawi, dan Mesir. Fasadnya yang megah menampilkan elemen arsitektur Yunani Kuno dengan bingkai sisipan dan relung untuk patung. Sementara itu, penggunaan batu bata dan beton adalah ciri khas konstruksi Romawi pada abad ke-2 Masehi.

Pengaruh Mesir juga terlihat dari desain perpustakaan yang dirancang untuk menyimpan banyak gulungan. Dengan sekitar 12.000 gulungan yang disimpan, Celsus Library bisa disejajarkan dengan Perpustakaan Besar Alexandria. Melalui desain yang megah dan fungsional, perpustakaan ini menjadi simbol pertemuan budaya yang mengagumkan.

6. Memiliki empat buah patung

7 Fakta Celsus Library, Pusat Ilmu Pengetahuan di Masa RomawiCelsus Library (unsplash.com/Diego Allen)

Perpustakaan Celsus dulunya dihiasi empat patung yang mewakili kebajikan Tiberius Julius Celsus Polemaeanus. Patung-patung tersebut melambangkan Sophia (Kebijaksanaan), Arete (Keberanian), Episteme (Pengetahuan), dan Ennoia (Pemikiran). Keberadaannya pada fasad perpustakaan menambah nilai artistik dan filosofis dari bangunan tersebut.

Meskipun patung-patung aslinya kini disimpan di Museum Ephesus di Wina, replika dari patung-patung tersebut tetap berdiri di fasad yang telah direkonstruksi. Ini memungkinkan pengunjung untuk menghargai kemegahan desain asli perpustakaan dan menggambarkan karakteristik intelektual yang dimiliki oleh Celsus.

7. Celsus Library hancur karena gempa bumi

7 Fakta Celsus Library, Pusat Ilmu Pengetahuan di Masa RomawiCelsus Library (pexels.com/Batuhan Küçükdemir)

Seiring berjalannya waktu, Celsus Library mengalami banyak kerusakan, terutama akibat gempa bumi. Kebakaran yang melanda sekitar 262 M, kemungkinan disebabkan oleh gempa bumi atau invasi Gotik, mengakibatkan bagian dalam perpustakaan hancur. Gempa bumi berikutnya pada abad ke-10 dan ke-11 juga menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Setelah bertahun-tahun terbengkalai, upaya restorasi perpustakaan dimulai pada 1970-an. Meskipun tidak bisa mengembalikan keindahan aslinya, restorasi ini memberikan kesempatan bagi generasi sekarang untuk belajar tentang kekayaan sejarah dan budaya yang ada di dalamnya. Celsus Library kini menjadi tempat yang menarik untuk dijelajahi dan dihargai.

Celsus Library bukan hanya sekadar bangunan penting, tetapi juga simbol kecerdasan dan kekayaan budaya yang terjaga sepanjang sejarah. Dibangun untuk menghormati Tiberius Julius Celsus Polemaeanus, Celsus Library telah melalui perjalanan panjang yang mencerminkan keinginan masyarakat Romawi untuk memajukan pengetahuan dan pendidikan.

Baca Juga: 4 Kota Romawi Bersejarah di Inggris Raya, Mana Saja?

Zaffy Febryan Photo Verified Writer Zaffy Febryan

Bingung mau nulis bio apaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya