7 Fakta Palais Garnier, Wisata Paris yang Ramai Dikunjungi
Palais Garnier (commons.wikimedia.org/Joadl)
Jika berbicara mengenai wisata Paris, nama Palais Garnier menjadi salah satu yang populer dan banyak dikunjungi. Palais Garnier merupakan tempat bersejarah dan menjadi salah satu landmark di Paris.
Wisatawan ramai berkunjung pada siang hari untuk melihat kemegahan dari arstiketur bangunannya. Sementara pada malam hari, bangunan yang berada di Place de l'Opéra ini menyajikan pertunjukan opera, tari dan musik yang mengagumkan.
Di balik kemegahannya, bangunan yang menjadi rumah bagi Paris Opera Ballet dan Paris Opera Orchestra ini menyimpan beberapa fakta menarik. Penasaran apa saja? Simak penjelasan mengenai fakta menarik Palais Garnier di bawah ini yuk.
1. Pemilihan arsitek Palais Garnier
monumen Charles Garnier (commons.wikimedia.org/Chabe01)Pada tahun 1860, Napoleon III menggelar kompetisi membangun gedung opera untuk menggantikan gedung lama di rue Le Peletier. Dari 171 kandidat, terpilih Charles Garnier, pria yang belum terkenal dan berada di peringkat terakhir penilaian, mengalahkan beberapa arsitek kota terkenal.
Pemilihan Charles Garnier sebagai pemenang ini mengejutkan banyak kalangan dan disebabkan beberapa alasan. Ia mengubah rencananya dengan menciptakan struktur monumental yang dilapisi arkade besar, kolonnade, dan paviliun di kedua sisinya, terdapat kubah dan menara dengan pedimen diatasnya.
Kemenangan Garnier juga dipercaya sesuai dengan upaya kaisar menunjukkan dirinya seorang reformis, yakni dengan memilih arsitek muda tidak dikenal namun berbakat dan mendukung keinginan kaisar dengan menciptakan gaya Napoleon III.
2. Lampu gantung yang jatuh saat pertunjukan opera
Palais Garnier (commons.wikimedia.org/Gerda Arendt)Momen paling ikonik dalam musikal The Phantom of the Opera yakni saat lampu gantung seberat satu ton jatuh ke panggung merupakan cerita yang terinspirasi dari kisah nyata.
Pada tahun 1896, saat pertunjukan opera berlangsung, terjadi korsleting yang menyebabkan salah satu penyeimbang lampu gantung seberat 7 ton jatuh hingga menewaskan seorang penonton perempuan.
3. Kehadiran seorang dokter dalam setiap pertunjukan
Palais Garnier (pexels.com/ABDELMOUGHIT LAHBABI)Karena banyaknya penonton di setiap pertunjukan opera dan dikhawatirkan terjadi hal darurat, maka Palais Garnier menghadirkan seorang dokter berkualifikasi di setiap pertunjukan.
Dokter yang hadir ini tidak dibayar, namun sebagai gantinya diberikan dua tiket gratis untuk menonton pertunjukan. Kebijakan ini diterapkan karena pernah ada seorang wanita yang mengalami kontraksi melahirkan saat pertunjukkan berlangsung.
Awalanya bayi baru lahir ini akan menjadi orang pertama yang mendapat tiket opera seumur hidup, tetapi pihak manajemen tidak memberikannya karena ditakutkan memciu wanita lain sengaja melahirkan saat pertunjukan opera di Palais Garnier.
Baca Juga: 13 Destinasi Wisata Kece di Prancis ala Emily in Paris, Instagramable!
4. Tidak ada pohon di tepi jalan menuju Palais Garnier
Palais Garnier (commons.wikimedia.org/Alessio Bragadini)Jalan menuju Palais Garnier yang dikenal sebagai Avenue de l’Opéra, dibuat atas perintah Napoleon III kepada Haussmann agar ia bisa pergi ke opera dari kediamannya di Tuileries.
Jalan ini memiliki keunikan dibandingkan dengan jalan-jalan lain di Paris, karena tidak ada satu pun pohon yang ditanam di tepiannya. Hal ini sengaja diminta oleh sang arsitek, Charles Garnier agar pejalan kaki dapat melihat kemegahan dan keindahan gedung opera tanpa ada gangguan pandangan dari pepohonan.
5. Palais Garnier digunakan sebagai kamp militer saat pembangunan
konstruksi Palais Garnier (commons.wikimedia.org/Charles Garnier)Pembangunan Palais Garnier memang memakan waktu yang lama. Selain karena keterbatasan anggaran, pembangunan juga terhambat karena adanya perang Prancis-Prusia pada tahun 1870-1871. Gedung Opera yang masih dalam tahap konstruksi kemudian digunakan sebagai penyimpanan makanan dan jerami, hingga rumah sakit militer.
Tak hanya itu, setelah menggulingkan Napoleon III dalam pemberontakan, pemerintah revolusioner baru Prancis, yakni Komune Paris juga mengambil alih situs ini dan mengizinkan pasukannya untuk mendirikan kamp. Gedung opera yang besar kemudian menjadi tempat perlindungan dan titik distribusi makanan.
6. Danau di bawah gedung Palais Garnier
Palais Garnier (commons.wikimedia.org/Thomas Oboe Lee)Banyak rumor berkembang mengenai keberadaan danau bawah tanah ini. Danau ini cukup ramai dibicarakan saat Gaston Leroux, penulis The Phantom of the Opera menjadikannya sebagai tempat tinggal Phantom dalam cerita.
Namun, sebenarnya itu bukanlah danau sungguhan, melainkan sistem cistern yang dibuat Charles Garnier untuk mendistribusikan dan mengurangi tekanan air pada dinding basement.
Saat ini, penghuni "danau" tersebut hanya seekor ikan lele putih besar yang dipelihara oleh staf gedung opera dan digunakan pemadam kebakaran untuk tempat latihan berenang dalam gelap.
7. Charles Garnier tidak diundang saat peresmian Palais Garnier
Palais Garnier (commons.wikimedia.org/Gerda Arendt)Fakta terakhir ini terbilang cukup menyedihkan. Peresemian Palais Garnier diadakan secara resmi pada 5 Januari 1875. Namun saat itu Napoleon III yang memerintahkan pembangunan ini diasingkan ke Inggris hingga meninggal pada tahun 1873 tanpa melihat proyeknya selesai.
Tak sampai di situ, pemerintah baru di Prancis juga ingin menghapus semua jejak Kekaisaran kedua. Akibatnya, sang arsitek yakni Charles Garnier tidak diundang saat peresmian dan ia harus membeli tiket untuk menghadiri acara di gedung rancangannya sendiri.
Sejarah panjang pembangunan dan fakta mengenai Palais Garnier menambah daya tarik dari wisata paris ini. Gedung Opera yang megah ini bisa masuk bucket list kamu saat ke paris. Entah itu untuk menyaksikan pertunjukan opera atau sekedar berkeliling menyusuri bangunannya yang indah.
Baca Juga: 10 Fakta Panthéon Paris, Dibangun Menggunakan Dana Kenaikan Lotere
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
