Gunung Everest, Surganya Para Pendaki Dunia yang Menyimpan Bahaya

Salah satu gunung yang jadi primadona para pendaki

Gunung Everest merupakan salah satu destinasi wisata pendakian yang cukup populer di Nepal. Gunung tersebut memiliki ketinggian yang cukup fantastis yaitu mencapai 8.848 mdpl sehingga butuh persiapan dari segi fisik dan biaya yang besar untuk bisa mencicipi trek dan pucaknya.

Ada banyak hal yang menarik tentang Gunung Everest. Salah satunya terkait dengan sejarah pertama kali ditemukan gunung tersebut, serta kisah-kisah ekspedisi yang sudah dilakukan, namun banyak memakan korban.

Nah, apakah benar Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kadang terbesit di kepala, bukan? Oleh karena itu, berikut rangkuman lengkap tentang Gunung Everest yang sangat menarik. Mungkin saja bisa membantu menjawab sedikit banyak pertanyaan kita. Selamat membaca!

1. Gunung Everest menjadi gunung tertinggi di dunia di atas permukaan laut

Gunung Everest, Surganya Para Pendaki Dunia yang Menyimpan Bahayapemandangan ke Gunung Everest (unsplash.com/Wolfgang Lutz)

Gunung Everest menjadi salah satu bagian dari rangkaian Pegunungan Himalaya. Salah satu rangkaian pegunungan tertinggi di dunia. Tak heran jika banyak gunung di Pegunungan Himalaya yang puncaknya melebihi 8.000 mdpl termasuk Gunung Everest.

Letak Gunung Everest berada di Sub Range Mahalangur Himal yang ada di perbatasan Nepal dan Tibet Tiongkok. Sama seperti gunung-gunung yang ada di Pegunungan Himalaya, Gunung Everest juga dipuja oleh warga setempat, lho.

Di Tibet, Gunung Everest disebut dengan "Chomolangma" yang berarti "Bunda Semesta". Nama tersebut pertama kali dicatat pada traskripsi Tiongkok pada Atlas Kangxi tahun 1721. Sedangkan di Nepal, Gunung Everest disebut "Sagarmatha" yang artinya "Kepala Langit".

Lalu, apakah Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia? Seperti dalam Jurnal Life Science, Gunung Everest merupakan gunung tertinggi ke-2 setelah Mauna Kea di Hawaii. Mauna Kea jika diukur memiliki tinggi 10.210 meter. Kaki gunung tersebut berada di dasar laut dengan kedalaman lebih dari 6.000 meter.

2. Pertama kali diteliti pada abad ke-19 yang dilakukan oleh Britania Raya

Gunung Everest, Surganya Para Pendaki Dunia yang Menyimpan Bahayailustrasi pendakian ke Gunung Everest (unsplash.com/Toomas Tartes)

Pada pertengahan abad ke-19, Britania Raya melakukan survei untuk memetakan wilayah India Britania termasuk wilayah Himalaya. Tim yang diisi oleh ahli geografi dan geologi memberikan informasi topografi di wilayah Himalaya. Nah, pada tahun 1852, baru diketahui bahwasanya Gunung Everest memiliki titik tertinggi yang ada di dunia.

Orang pertama yang mengidentifikasi bahwa puncak Everest merupakan puncak tertinggi di dunia bernama Radhanath Sikdar. Beliau adalah ahli matematika dan surveyor India yang berasal dari Bengal. Teknik yang digunakan adalah perhitungan trigonometri dengan mengambil sampel ukuran yang sudah diteliti oleh pendahulunya.

Sedangkan untuk nama Everest sendiri ditetapkan pada tahun 1865 oleh Sir Andrew Waugh yang merupakan surveyor-general India berkebangsaan Inggris. Nama Everest diambil dari nama surveyor pendahulunya yaitu Sir George Everest. Menarik, bukan?

Baca Juga: 5 Fakta Unik Suku Sherpa, Pemandu Super Gunung Everest 

3. Ekspedisi penaklukan Gunung Everest pertama kali dilakukan sekitar tahun 1921 atau 1922

Gunung Everest, Surganya Para Pendaki Dunia yang Menyimpan BahayaGunung Everest (unsplash.com/Mari Partyka)

Seperti yang kita tahu bahwa Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848 mdpl. Banyak ekspedisi yang dilakukan untuk menaklukan gunung tersebut, lho. Ekpedisi pertama dilakukan pada tahun 1921 atau 1922 oleh British Reconnaissance Expedition yang diketuai oleh George Mallory dan Guy Bullock.

Ekspedisi tersebut gagal sampai puncak. Hal tersebut dikarenakan kurangnya peralatan yang dibawa. Mereka memutuskan untuk turun. Namun demikian, banyak informasi yang didapat khususnya tentang tantangan fisik dan teknis saat melakukan pendakian.

Pada tahun 1924, ekspedisi ke-2 George Mallory dilakukan. Tepatnya pada tanggal 8 juni 1924, George Mallory ditemani oleh Andrew Irvine melakukan pendakian ke Gunung Everest untuk mencapai puncaknya. Mereka berdua terakhir terlihat pada 8 Juli 1924 dalam rute menuju puncak. Setelahnya, sudah tidak ada kabar dari mereka berdua.

 

4. Orang pertama yang dikonfirmasi penakluk puncak Gunung Everest

Gunung Everest, Surganya Para Pendaki Dunia yang Menyimpan Bahayapendakian ke Gunung Everest (unsplash.com/Tom Cleary)

Pada tanggal 29 mei 1953, orang pertama yang dikonfirmasi mencapai puncak Gunung Everest adalah Sir Edmund Hillary. Sir Edmund Hillary berasal dari Selandia Baru. Bersama sang pemandu, sherpa Tenzing Norgay, Edmund Hillary melakukan sebuah pendakian melalui jalur South Col.

Setelah pendakian tersebut, banyak ekspedisi dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang Gunung Everest, lho. Beberapa penelitian ilmiah juga gencar dilakukan. Penelitian tersebut meliputi tentang keadaan geografis, geologi, iklim, flora, dan fauna yang ada di gunung tersebut.

Pada tahun 1990, pendakian ke puncak Gunung Everest semakin meningkat. Tercatat sudah banyak pendaki yang mencapai puncaknya. Tak terkecuali pendaki asal Indonesia yang namanya juga tercatat di High Adventure Expeditions sebagai penakluk puncak gunung tertinggi di dunia tersebut. Beberapa nama pendaki Indonesia yang tercatat antara lain:

  1. Clara Sumarwati
  2. Asmujiono
  3. Sofyan Arief Fesa
  4. Xaverius Frans
  5. Janatan Ginting
  6. Broery Andrew Sihombing
  7. Nurhuda
  8. Iwan Irawan
  9. Fajri Al Luthfi
  10. Martin Rimbawan
  11. Dimitri Fransiska
  12. Dwi Lastari Mathilda

Keindahan Gunung Everest memang menjadi salah satu daya tarik yang luar biasa. Tempat mimpi para pendaki untuk bisa menjamahnya meski hanya sekali seumur hidup. Kamu yang hobi mendaki gunung, apakah punya mimpi untuk menaklukannya?

Baca Juga: 9 Hal Tak Terduga yang Ditemukan di Gunung Everest

Kiswanto Sugeng Photo Verified Writer Kiswanto Sugeng

Penyuka kopi, game, dan gunung. Apalagi kamu!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya