3 Destinasi Wisata yang Dinilai Overtourism di Indonesia, Penuh Sesak!

Siap-siap macet kalau liburan ke sini

Intinya Sih...

  • Prediksi sektor pariwisata akan menghasilkan US$9,5 triliun pada 2023, meningkat 95% dari sebelum pandemik.
  • Destinasi wisata di Indonesia, seperti Bali, Bandung, dan Yogyakarta, mengalami overtourism dengan dampak negatif terhadap lingkungan dan kemacetan.
  • Beberapa destinasi wisata mulai membatasi jumlah pengunjung dengan menerapkan peraturan ketat untuk melindungi lingkungan dan kelestarian budaya.

Pascapandemik virus Covid-19, gejala overtourism dalam sektor pariwisata mulai terlihat. World Travel & Tourism Council memprediksi sektor pariwisata akan menghasilkan US$9,5 triliun pada 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 95 persen dibandingkan sebelum pandemik.

Hal tersebut tentu membawa angin segar dalam perekonomian lokal. Namun, di sisi lain, peningkatan tersebut membawa pengaruh negatif, yakni kebisingan, polusi udara, kepadatan lalu lintas, dan lain-lain.

Indonesia pun memiliki beberapa destinasi yang dianggap sebagai wisata overtourism. Di beberapa waktu, tempat-tempat ini terpantau sangat padat, bahkan kendaraan pun tak bisa bergerak. Berikut beberapa kota wisata yang dinilai overtourism

1. Bali

3 Destinasi Wisata yang Dinilai Overtourism di Indonesia, Penuh Sesak!Suasana Bali macet (instagram.com/bronx2bali)

Sejak dahulu, Pulau Bali menjadi salah satu wisata andalan Indonesia yang sudah terkenal di mata dunia. Pariwisata termasuk salah satu sektor paling kuat di Bali dan menjadi mata pencaharian masyakarat di sana. 

Dinas Pariwisata Bali mencatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali dari Januari hingga 26 Desember 2023 mencapai lebih dari 5,2 juta orang. Sementara itu, kunjungan wisatawan domestik dari Januari hingga 26 Desember 2023 sebanyak lebih dari 9,4 juta orang.

Dampaknya untuk perekonomian Bali sangat bagus, tapi di sisi lain, ada beberapa hal yang justru menurun. Misalnya seperti kualitas dan kuantias air, ketersediaan lahan hijau, hingga kemacetan lalu lintas di beberapa titik. 

2. Bandung

3 Destinasi Wisata yang Dinilai Overtourism di Indonesia, Penuh Sesak!Suasana Bandung macet (instagram.com/auraku_sifa)

Selain Bali, Bandung termasuk salah satu kota wisata favorit orang Indonesia. Suasananya yang sejuk, serta bangunan tua yang masih terjaga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik dan mancanegara. 

Destinasi wisatanya banyak dan terus berkembang dari tahun ke tahun. Ditambah lagi, kuliner khas Kota Kembang juga selalu membuat siapa pun ketagihan. Sebut saja seperti batagor, siomay, mi kocok, bakso cuanki, dan sebagainya. 

Namun, di balik berkembangnya pariwisata Bandung, ada sejumlah permasalahan yang muncul. Salah satunya banjir yang disebabkan kurangnya resapan air hingga kemacetan. 

Baca Juga: Apa Itu Overtourism? Ini Pengertian, Dampak, dan Mitigasinya

3. Yogyakarta

3 Destinasi Wisata yang Dinilai Overtourism di Indonesia, Penuh Sesak!Suasana Jalan Malioboro (unsplash.com/Farhan Abas)

Overtourism juga terjadi di Yogyakarta. Saat akhir pekan dan libur panjang, Kota Gudeg ini selalu ramai wisatawan domestik maupun mancanegara. Bagaimana tidak, Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri di segala aspek wisata, baik itu wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, serta wisata kuliner.

Tak heran kalau kemacetan mulai sering terjadi di sini, khususnya spot-spot yang biasanya ramai wisatawan. Misalnya di sekitar Malioboro, Kraton, Monjali, Jakal, Prambanan Breksi, Waduk Sermo, Kali Biru, Pantai Glagah, Pantai Parangtritis, Hutan Pinus Mangunan, Pantai Baron, Gua Pindul, Bukit Bintang, dan Nglangeran.

Dengan munculnya berbagai permasalahan tersebut, akhirnya ada beberapa destinasi wisata yang mulai membatasi jumlah pengunjung yang datang. Salah satunya dengan menerapkan peraturan ketat untuk para pengunjung.

Sebut saja seperti Taman Nasional Komodo, Kampung Baduy, Candi Borobodur, dan Gunung Semeru. Taman Nasional Komodo dicanangkan sebagai destinasi wisata "super premium," karena dianggap mengganggu kehidupan komodo yang sudah terganggu sejak pulau ini kian populer. UNESCO yang meminta peninjauan ulang mengenai dampak lingkungan yang dihasilkan.

Hal yang sama juga terjadi di Candi Borobudur. Candi yang masuk dalam tujuh keajaiban dunia ini memperketat kunjungan wisatawan yang mau naik ke area candi. Meledaknya jumlah pengunjung tentu akan berpengaruh kepada struktur candi yang merupakan kekayaan budaya dari masa lalu.

Kalau menurutmu, bagaimana dengan fenomena overtourism ini? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!

Baca Juga: 8 Kota Paling Overtourism di Dunia selama 2023, Yakin Mau ke Sini?

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya