7 Kampung Tematik di Solo, Wisata Kota yang Kaya akan Budaya

Mengenal budaya dan kearifan lokal yang membumi

Intinya Sih...

  • Kampung Sayur Mojosongo menawarkan pertanian perkotaan dan pengelolaan sampah, serta menjadi rujukan wisata edukasi.
  • Kampung Hepi Joho menampilkan street art, wisata kuliner tradisional, permainan tradisional, dan tujuan melestarikan budaya tradisional kepada generasi muda.
  • Kampung Blangkon Potrojayan merupakan sentra pembuatan blangkon dengan variasi dari daerah lain, serta program pelatihan pembuatan blangkon untuk siapa pun.

Jika kamu sedang bosan mengunjungi tempat wisata yang itu-itu saja saat di Solo, IDN Times punya beberapa rekomendasi lainnya, nih. Kalau kamu yang ingin mendapatkan pengalaman berbeda, menyusuri kampung tematik bakal jadi hal menarik. Mereka menawarkan kekayaan budaya, kuliner, dan berbagai aktivitas yang melibatkan warga lokal.

Kampung tematik yang ada di Solo juga bisa menjadi sarana belajar, sekaligus melestarikan budaya lokal. Berikut setidaknya tujuh kampung tematik di Solo yang menarik untuk dikunjungi. 

1. Kampung Sayur Mojosongo

7 Kampung Tematik di Solo, Wisata Kota yang Kaya akan BudayaKampung Sayur Mojosongo Solo (surakarta.go.id)

Siapa yang tertarik dengan pertanian perkotaan? Kamu bisa belajar dari warga Kampung Sayur Mojosongo. Lokasinya berada di Kampung Ngemplak Sutan RW 07, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

Kampung wisata ini berawal dari penanaman sayur organik di pekarangan rumah untuk pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Di sisi lain, juga untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga. Jadi, tidak untuk dijual, melainkan dikonsumsi sendiri dalam lingkup keluarga.

Kampung tematik ini berkembang, gak hanya menghasilkan sayur organik, tetapi juga melakukan pengelolaan sampah. Ada pula budidaya jamur, peternakan petelur, dan perikanan yang dapat dijumpai di pekarangan rumah warganya. Lambat laun, Kampung Sayur Mojosongo menjadi salah satu rujukan wisata edukasi untuk berbagai kalangan.

2. Kampung Hepi Joho

7 Kampung Tematik di Solo, Wisata Kota yang Kaya akan BudayaKampung Hepi Joho Solo (id.solocity.travel)

Kampung Hepi Joho berada di Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Pencinta street art wajib ke sini! Pengunjung akan disambut mural dan relief dengan beragam tema di dinding rumah warganya.

Urban tourism dengan sebutan lain Kampung Mural Joho itu juga menawarkan wisata kuliner tradisional hingga kekinian. Sambil menikmati street art yang ada, kamu juga bisa mencoba permainan tradisional, seperti congklak, lompat tali, dan egrang.

Tujuannya memang untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya tradisional kepada generasi muda. Selain itu, memberikan kesempatan mereka untuk meninggalkan gawai sejenak dan mendapatkan pengalaman seru tidak terlupakan.

3. Kampung Blangkon

7 Kampung Tematik di Solo, Wisata Kota yang Kaya akan BudayaKampung Blangkon Solo (surakarta.go.id)

Blangkon menjadi aksesoris penutup kepala untuk melengkapi pakaian adat Jawa. Kamu dapat menjumpai sentra pembuatan blangkon di Kampung Blangkon Potrojayan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta.

Seperti namanya, mayoritas warganya merupakan perajin blangkon yang sudah turun temurun sejak tahun 1970-an. Meski lokasi pembuatannya di Solo, tetapi warga Kampung Blangkon Potrojayan juga memproduksi variasi blangkon dari daerah lain, seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo.

Demikian pula dengan pasar yang dilayaninya, sudah meluas ke berbagai daerah di Jawa, terutama Jawa Tengah dan Yogyakarta. Saking banyaknya permintaan pasar, pemerintah daerah setempat pun membuka program pelatihan pembuatan blangkon.

Dahulu, pembuatan blangkon perlu mengikuti aturan tertentu dan dilakukan seniman terlatih. Kini siapa pun dapat belajar membuat blangkon. Termasuk para pelancong yang ingin mengamati langsung proses pembuatan blangkon beserta kisah di balik setiap motifnya.

4. Kampung Njawani

7 Kampung Tematik di Solo, Wisata Kota yang Kaya akan Budayapagelaran ketoprak saat acara Jumat ponan di Kampung Njawani Solo (instagram.com/kampungnjawani_official)

Bagi kamu yang ingin belajar dan suka dengan budaya Jawa, datanglah ke Kampung Njawani. Kampung ini berada di Kampung Gebang, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Keberadaannya tidak hanya melibatkan warga setempat dan budayawan, tetapi juga para akademisi sebagai mentornya. Kampung Njawani menjadi ruang terbuka untuk belajar budaya Jawa, mulai bahasa, busana, kesenian, maupun kulinernya.

Hampir semua kegiatan pembelajarannya dilakukan di Sanggar Wong Alasan dan pendapa milik Dalang Ki Purbo Asmoro. Salah satu aktivitas menariknya, yakni pentas seni budaya Jawa setiap malam Sabtu Pon.

Setiap bulan purnama, ada Rembulan Art Festival di panggung terbuka Kampung Gebang. Warga setempat maupun sekitarnya juga mengikuti latihan karawitan rutin. Hampir semua kegiatan edukasi budaya Jawa tersebut tidak berbayar bagi peserta yang ingin berlatih.

Baca Juga: 5 Wisata di Solo yang Masih Jarang Diketahui oleh Traveler

5. Kampung Wisata Baluwarti

7 Kampung Tematik di Solo, Wisata Kota yang Kaya akan BudayaKampung Wisata Baluwarti Solo (solotourismpromotionboard.org)

Kampung Wisata Baluwarti menempati area Keraton Kasunanan Surakarta yang dikelilingi tembok tinggi keraton. Dahulu, kampung ini merupakan tempat tinggal para prajurit dan abdi dalem keraton, lalu kini telah bercampur dengan warga biasa.

Selain menjadi tempat tinggal pribadi, rumah dan bunganan yang ada di kampung tersebut juga digunakan untuk kepentingan keraton. Sejumlah aturan yang ada di kampung wisata ini berbeda dari kampung modern pada umumnya.

Di antaranya seperti bangunan rumah warga tidak boleh lebih tinggi dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Interaksi masyarakatnya pun terbatas, karena kori –pintu atau gerbang– ditutup selama pukul 23.00-05.30 WIB.

Saat berkunjung ke kini, para pelancong dapat mengikuti kelas memasak kuliner Jawa, belajar berpakaian tradisional Jawa, dan mewiru kain batik. Pengunjung juga dapat mengunjungi Ndalem Praja Pangarsan, Ndalem Waringen, dan Ndalem Broto. Ada workshop pembuatan lulur badan, jamu tradisional, topeng, hingga pembuatan suvenir yang dapat diikuti.

6. Kampung Batik Laweyan

7 Kampung Tematik di Solo, Wisata Kota yang Kaya akan Budayasalah satu toko batik di Kampung Batik Laweyan Solo (surakarta.go.id)

Jalan-jalan ke Solo belum lengkap kalau gak mengunjungi Kampung Batik Laweyan, salah satu kampung batik tertua di Indonesia. Kejayaan industri batik mulai abad ke-14 pada masa Keraton Pajang hingga saat ini dapat dijumpai dengan mudah.

Deretan rumah kuno yang ada di kampung tersebut menjadi showroom batik untuk menyambut wisatawan. Sudah bisa ditebak, pengunjung dapat berbelanja kain batik hingga produk turunannya yang bernuansa tradisional maupun modern.

Belajar tentang batik pun tidak sekadar teknik pembuatannya, tetapi juga terbuka buat kamu yang ingin mendalami serta kewirausahaan batik. Di berbagai sudut Kampung Laweyan, terdapat warung, toko, dan sejumlah penjaja kuliner yang menyajikan makanan tradisional.

7. Kampung Batik Kauman

7 Kampung Tematik di Solo, Wisata Kota yang Kaya akan BudayaBazar Batik di Kampung Batik Kauman Solo (wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

Satu lagi kampung tematik di Solo, kali ini masih berkaitan dengan batik, yakni Kampung Batik Kauman. Lokasinya berada di Jalan Wijaya Kusuma, Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, dekat Pasar Klewer dan Masjid Agung Surakarta yang mudah dijangkau.

Kampung Batik Kauman memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dari Kampung Batik Laweyan. Batik buatan kampung ini memiliki motif pakem atau standar Keraton Kasunanan.

Sedangkan, suasana kampungnya menjadi bukti akulturasi budaya Jawa dan Eropa. Hal ini dapat dilihat dari arsitektur bangunan tua di berbagai sudut Kampung Batik Kauman.

Aktivitas yang ditawarkan hampir sama, berupa belajar membatik, mencicipi kuliner tempo dulu, maupun hunting foto. Cobalah mengunjungi rumah produksi batik untuk melihat proses pembuatan batik maupun sekadar membeli produknya.

Setelah itu, kamu bisa walking tour untuk menikmati suasana Kampung Batik Kauman secara gratis. Beberapa kampung tematik di Solo tersebut dapat menjadi sarana untuk kamu yang ingin mengenal budaya lokal lebih jauh.

Selain itu, kamu juga bisa belajar hal baru dengan cara menyenangkan, seperti menanam tanaman organik, menyaksikan pembuatan blangkon, hingga membatik. Jadi, kampung mana yang bakal masuk bucket list-mu?

Baca Juga: 5 Desa Wisata di Penajam Paser Utara, Tempat Liburan Dekat IKN

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya