Keseruan Pelepasan 50 Tukik di Pantai Pulau Santen Banyuwangi

Wujud komitmen BCA untuk menjaga ekosistem laut

Banyuwangi memiliki banyak potensi wisata yang berkembang dengan sangat baik dalam beberapa waktu terakhir. Mulai dari pantai, gunung, desa wisata, hingga wisata budaya. Wisatawan lokal maupun internasional berbondong-bondong datang ke kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini.

Pengelolaan sebuah destinasi harus diimbangi dengan kepedulian terhadap lingkungan untuk, agar tercipta dampak ekonomi yang berkelanjutan. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui program Bakti BCA yang memiliki kepedulian terhadap keseimbangan lingkungan pun menyadari akan hal tersebut.

Salah satu program unggulan BCA dalam hal lingkungan dan konservasi ekosistem laut adalah dengan melakukan pelepasliaran 50 anak penyu (tukik) dan penanaman 100 bibit pandan laut di Pantai Pulau Santen, Banyuwangi. Acara yang dilakukan pada Kamis (10/08/2023) lalu melibatkan jajaran eksekutif BCA, Puteri Indonesia, dan warga sekitar.

Dukungan BCA dalam pelestarian penyu di Banyuwangi dilakukan sejak 2015

Keseruan Pelepasan 50 Tukik di Pantai Pulau Santen BanyuwangiPotret tukik yang siap untuk dilepasliarkan di Pantai Pulau Santen, Banyuwangi (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)

Acara pelepasliaran tukik ini bermula dari fenomena dan kondisi keberlangsungan hidup penyu yang semakin memprihatinkan. Menurut WWF (World Wide Fund for Nature), saat ini hanya ada 7 spesies penyu yang tersisa di dunia dan 6 di antaranya ada di Indonesia.

Uniknya, 4 spesies penyu bisa ditemui di wilayah perairan Banyuwangi, yaitu penyu sisik, penyu hijau, penyu belimbing, dan juga penyu lekang.

Bekerja sama dengan Yayasan Penyu Banyuwangi dan WWF, BCA telah memberikan dukungan dalam pelestarian penyu di Banyuwangi sejak 2015. Executive Vice President (WVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan aksi nyata untuk lingkungan.

Kata Hera, penyu memiliki kontribusi yang signifikan untuk ekosistem laut. Adanya perubahan iklim ternyata juga berdampak terhadap kehidupan penyu. Hal yang mereka lakukan saat ini tujuannya hanya untuk menjaga ekosistem. "Mudah-mudahan anak-cucu kita bisa menikmati keindahan laut seperti saat ini," katanya.

Dalam kurun 2015-2021, sekitar 24 ribu penyu telah dilepasliarkan. Selain itu, ada pula program adopsi dan relokasi 400 sarang penyu dan penyelenggaraan edukasi pelestarian penyu kepada masyarakat setempat.

Hera F. Haryn pun menambahkan bahwa program ini bisa berjalan karena dukungan masyarakat. Dia berharap, apa yang pihaknya lakukan tersebut semoga bisa terus berjalan dan dapat meningkatkan daya tarik ekowisata yang berkelanjutan di Kabupaten Banyuwangi. "Sehingga dapat menciptakan manfaat bagi perekonomian masyarakat di daerah," tuturnya.

Baca Juga: 6 Tips Menjelajah Hutan Alas Purwo Banyuwangi Tanpa Takut Tersesat 

Penanaman 100 bibit pandan laut bersama warga sekitar

Keseruan Pelepasan 50 Tukik di Pantai Pulau Santen BanyuwangiPotret penanaman pandan laut oleh masyarakat di Pantai Pulau Santen, Banyuwangi (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)

Selain pelepasliaran tukik, dalam acara tersebut juga dilakukan penanaman pandan laut. Pandan laut atau Pandanus odorifer merupakan salah satu tanaman pesisir yang berkaitan dengan konservasi penyu.

Penyu-penyu biasanya melindungi sarangnya di bawah tanaman ini. Bunganya yang beraroma harum dapat menarik penyu untuk datang ke pantai dan bertelur. Duri-durinya pun bisa menjadi penghalang bagi predator yang hendak mengambil telurnya.

Selain itu, pandan laut memiliki banyak manfaat untuk lingkungan. Mulai dari mencegah abrasi, mengurangi dampak pasang terhadap ekosistem darat, buahnya bisa dimakan, serta daunnya bisa digunakan untuk beragam kerajinan tangan dan bahan obat-obatan tradisional.

Masyarakat sekitar pun sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka bergotong royong menanam bibit pandan laut dan berharap akan tumbuh dengan baik, sehingga memberikan dampak positif untuk lingkungan.

Seru banget, bukan? Semoga program ini pun dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga ekosistem laut dan kehidupan masyarakat di sekitarnya bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga: 17 Tempat Wisata Banyuwangi yang Bikin Ogah Pulang

Topik:

  • Fasrinisyah Suryaningtyas
  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya