5 Bangunan Kolonial Belanda di Pasuruan, Penuh Cerita Bersejarah
Pasuruan adalah sebuah kota di Jawa Timur, Indonesia. Kota yang terletak sekitar 60 kilometer dari Surabaya ini terkenal dengan pelabuhan dan wisata alamnya.
Tak hanya itu, Pasuruan memiliki wisata sejarah yang belum banyak dieksplorasi. Pada zaman kolonial Belanda, Pasuruan adalah daerah pusat dari industri gula terbesar di Nusantara. Banyak orang Eropa dan Tionghoa yang bermukim di sini. Maka tidak heran, sederet bangunan kolonial seperti Gedung Harmonie, Gedung P3GI, dan Hotel Daroessalam berdiri megah. Berikut ulasannya.
1. Gedung Harmonie
Gedung Harmonie dulunya bernama Societet Harmonie. Gedung Harmoni terletak di Jl. Pahlawan No.21, Pekuncen, Kec. Panggungrejo, Kota Pasuruan. Dibangun pada tahun 1858, bangunan ini masih berdiri kokoh.
Pada era kolonial, Gedung Harmonie menjadi tempat dansa orang-orang Eropa. Selain itu banyak orang memanfaatkannya sebagai tempat main kartu, billiar, teater dan penginapan. Hingga kini jejak-jejak penginapan berupa bilik-bilik kamar masih tersisa.
2. Kompleks P3GI
P3GI atau Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia adalah lembaga penelitian pergulaan di Indonesia. Penelitian gula dipusatkan di sini karena dulunya Pasuruan pernah berjaya dalam industri gula di Nusantara.
P3GI ini memiliki bentuk gedung yang super ciamik. Bentuk bangunan yang paling unik adalah bangunan atap segitiga dan Gedung H. Ketika masuk di P3GI, kamu bisa melihat peralatan pabrik gula zaman Belanda.
P3GI berada di Jl. Pahlawan No.25, Pekuncen, Kec. Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Baca Juga: 5 Wisata Religi Populer di Pasuruan, Jujugan Wajib Peziarah Jatim
3. Hotel Daroessalam
Masih di sekitar pusat Kota Pasuruan, terdapat hotel zaman kuno yang bernama Hotel Daroessalam. Arsitektur hotel ini bergaya Indische dan Tionghoa dengan pilar-pilar yang tinggi serta struktur atap pelana.
Editor’s picks
Nuansa klasik Hotel Daroessalam semakin memikat karena didukung oleh perabotan lama yang antik. Dilansir daroessalamhotel.com, Hotel Daroessalam menyediakan 31 kamar dengan harga mulai 400 ribuan.
Hotel Daroessalam terletak di JL. Soekarno-Hatta No. 41-43 kota Pasuruan.
4. Rumah Singa
Rumah Singa atau Omah Singo merupakan bangunan elit kolonial milik keluarga Tionghoa bermarga Han dan Kwek. Pemilik Rumah Singa tercatat seorang pengusaha yang disegani sejak zaman kolonial Belanda karena mempunyai aset pabrik gula di Pasuruan.
Bangunan ini dinamakan Rumah Singa atau Omah Singo karena terdapat patung singa yang terletak di depan pavilium. Patung singa tersebut mirip seperti ornamen-ornamen yang ada di Yunani, Eropa.
Rumah Singa berlokasi di Jalan Hasanudin No.13, Karanganyar, Kec. Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.
5. Gereja St. Antonius Padova
Gereja St. Antonius Padova merupakan gereja terbesar di Kota Pasuruan. Gereja ini beralamatkan di Jalan Balaikota No.1, Kandangsapi, Kec. Panggungrejo, Kota Pasuruan. Menurut data cagarbudaya kemdikbud, bangunan gereja telah ada sejak tahun 1800-an.
Gereja ST Antonius Padova dibangun atas sumbangan Alexander Manuel Anthonijs, seorang Belanda yang bekerja di P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula di Indonesia). Arsitekturnya bergaya neo gotic ala kastil kerajaan di Eropa tanpa menara seperti gereja-gereja katolik lainnya.
Selain instagramable, bangunan-bangunan juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Jadi, jangan lupa dikunjungi saat kamu sedang main ke Pasuruan ya!
Baca Juga: 10 Potret Air Terjun Putuk Truno Pasuruan, Suguhkan Nuansa Alami!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.