5 Fakta Gunung Ama Dablam, Terkenal dengan Keindahannya

Dijuluki Matterhornnya Himalaya

Intinya Sih...

  • Gunung Ama Dablam memiliki ketinggian 6.812 mdpl dan dijuluki sebagai "permata ikonik Pegunungan Himalaya" karena keindahannya.
  • Gunung ini pertama kali dipuncaki pada tahun 1961, memiliki rute pendakian paling populer, dan disebut sebagai Matterhornnya Himalaya.
  • Pendakian Gunung Ama Dablam memerlukan keterampilan teknis dan pengalaman pendakian yang mumpuni serta musim terbaik untuk mendaki adalah pada musim gugur Nepal.

Berbicara tentang Pegunungan Himalaya biasanya tak terlepas dari puncak tertinggi dunia: Gunung Everest (8.849 mdpl) ataupun gunung-gunung yang tergabung dalam kelompok 14 gunung dengan ketinggan 8.000-an mdpl yang dikenal dengan peredikat "The fourteen of eight thousanders". Namun demikian, terdapat sejumlah gunung di Himalaya yang memiliki ketinggian di bawah 8.000-an mdpl yang memiliki pesona dan keindahannya sendiri. Salah satu gunung tersebut adalah Gunung Ama Dablam yang memiliki ketinggian 6.812 mdpl yang terletak di wilayah timur Pegunungan Himalaya, Provinsi Koshi, Nepal.

Ama Dablam merupakan salah satu gunung ikonik yang menjadi tujuan pendaki ketika mereka bertualang ke wilayah Pegunungan Himalaya. Dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa dan bentuk puncaknya yang ikonik seperti piramida, gunung ini dikelilingi oleh pemandangan alam puncak-puncak tertinggi dunia, seperti Gunung Everest, Gunung Lhotse (8.516 mdpl) dan Gunung Makalu (8.485 mdpl). Meskipun ketinggiannya "hanya" 6.812 mdpl namun Ama Dablam memiliki tingkat kesulitan pendakian yang tidak kalah sulit dengan Gunung Everest dan gunung-gunung tinggi lainnya di wilayah ini.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai gunung yang djuluki sebagai "permata ikonik Pegunungan Himalaya" ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Dipuncaki pertama kali pada tahun 1961

https://www.youtube.com/embed/D55lIz_9dc8

Sejumlah informasi menyebutkan bahwa Gunung Ama Dablam berhasil dipuncaki untuk pertama kalinya pada tahun 1961. Menurut Discovery World Trekking, 4 orang pendaki yaitu: Mike Gill dan Wally Romanes dari Selandia Baru, Mike Ward dari Inggris dan Barry Bishop dari Amerika Serikat merupakan para pendaki pertama yang berhasil memuncaki Gunung Ama Dablam di tahun 1961 melalui rute punggungan bukit sisi barat daya (southwest ridge). Proses aklimatisasi atau adaptasi tubuh terhadap ketinggian mereka selama proses pendakian berjalan dengan baik karena tahapan aklimatisasi mereka merupakan bagian dari ekspedisi Silver Hut, yang dipimpin oleh Sir Edmund Hillary, seorang pendaki terkenal yang berhasil memuncaki gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest pada tahun 1953. 

Rute paling populer sejauh ini adalah rute southwest ridge. Sebelum kejadian longsoran salju besar (avalanche) pada tahun 2006, para pendaki biasanya membangun 3 buah base camp sepanjang punggungan bukit dengan base camp ke-3 di sisi bawah sebelah kanan wilayah gletser yang menggantung, yang dikenal dengan Dablam. Jika ada bagian gletser yang longsor biasanya mengarah ke sisi kiri yang jauh dari base camp, namun setelah peristiwa avalanche di tahun 2006 yang menyebabkan 6 orang pendaki kehilangan nyawanya, para pendaki kini hanya membangun 2 buah base camp untuk meminimalisasi resiko. 

2. Dijuluki Matterhornnya Himalaya

5 Fakta Gunung Ama Dablam, Terkenal dengan Keindahannyabentuk puncak Gunung Ama Dablam yang ikonik (unsplash.com/Jack Fifield)

Sebagaimana diinformasikan dalam laman Summitclimb,  Gunung Ama Dablam juga dijuluki para pendaki sebagai Matterhornnya Himalaya karena bentuknya yang mirip dengan Gunung Matterhorn (4.478 mdpl), sebuah gunung terkenal di Eropa yang terletak di perbatasan antara negara Swiss dan negara Italia. Gunung Matterhorn memiliki puncak berbentuk seperti tanduk atau piramida yang simetris dan bentukan puncak ikonik Gunung Matterhorn tersebut mirip dengan karakter bentuk puncak Gunung Ama Dablam di Nepal ini.

Dalam tradisi lokal nama Ama Dablam memiliki arti sebagai "kalung liontin ibu (mother's necklace)". Punggungan bukit (ridges) yang panjang di setiap sisi gunungnya seperti lengan seorang ibu yang selalu melindungi anaknya dan wilayah di gunung dengan gletsernya yang menggantung dianggap seperti sebuah dablam atau kalung liontin ganda tradisional yang berisi gambar para dewa dan biasa dikenakan olah para wanita dari suku Sherpa. Selama beberapa hari pemandangan Gunung Ama Dablam dengan puncaknya akan mendominasi pemandangan di langit timur yang akan terlihat oleh para pendaki yang sedang dalam perjalanan menuju Base camp Gunung Everest.

3. Gunung yang memerlukan keterampilan pendakian yang mumpuni

5 Fakta Gunung Ama Dablam, Terkenal dengan Keindahannyapendakian Gunung Ama Dablam memerlukan keterampilan dan pengalaman pendakian yang mumpuni untuk setiap pendaki yang ingin menggapai puncaknya (commons.wikimedia.org/Kristoffer Szilas)

Baca Juga: 7 Fakta Unik Ayam Hutan Salju, Hidup di Pegunungan Himalaya

Himalayanwonders melansir meskipun tidak setinggi Gunung Everest dan gunung-gunung lainnya yang tergabung dalam kelompok "The fourteen of eight thousanders" namun sejumlah pendaki profesional menyatakan bahwa pendakian Gunung Ama Dablam adalah pendakian yang berbahaya dan memerlukan keterampilan teknis dan pengalaman pendakian yang mumpuni. Keterampilan teknis pendakian melibatkan teknik pendakian medan berbatu, medan dengan es dan perpaduan di antara keduanya. Rute menuju puncak melewati lereng salju dan es yang curam, permukaan batu dan punggung bukit yang sempit. Peralatan yang digunakan meliputi: tambang, kapak es, pasak untuk pendakian es (ice screws), crampons atau alat yang ditambahkan pada sepatu untuk pendakian medan dengan es atau salju dan jumar atau ascender , alat yang digunakan untuk panjat tebing.

Menurut Highroute Adventure, musim terbaik untuk mendaki Gunung Ama Dablam adalah pada musim gugur (autumn) Nepal di Bulan September, Oktober dan November. Bulan tersebut merupakan musim terbaik bagi para pendaki untuk melakukan ekspedisi pendakian Ama Dablam. Musim gugur adalah waktu terbaik untuk hampir semua trekking atau ekspedisi pendakian Himalaya. Saat itu hujan akan berhenti dan menciptakan kondisi cuaca yang baik bagi para pendaki. Seringkali cuaca stabil dan faktor tersebut memudahkan para pendaki mencapai puncaknya. Sebagai informasi Himalayan Database mencatatkan kematian 36 orang pendaki antara tahun 1959 hingga 2018 dalam usaha mereka mencapai puncak Ama Dablam.

4. Berada di wilayah yang kaya akan kebudayaan lokal

5 Fakta Gunung Ama Dablam, Terkenal dengan KeindahannyaGunung Ama Dablam berhasil dipuncaki pertama kali pada tahun 1961 (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Dilansir All Nepal Hiking, salah satu alasan untuk mendaki Ama Dablam adalah karena gunung tersebut berada di wilayah yang kaya akan kebudayaan lokal. Jalur menuju Base camp Ama Dablam akan membawa para pendaki melewati desa-desa yang dihuni oleh suku Sherpa dan menawarkan pengalaman untuk berinteraksi dengan suku Sherpa di wilayah Khumbu tersebut. Sebagaimana diketahui suku Sherpa adalah salah satu kelompok suku etnis Tibet yang berasal dari pegunungan di wilayah Nepal dan daerah otonomi Tibet. Secara etimologi, kata Sherpa sendiri mengacu pada asal geografis mereka di Tibet timur.

Orang-orang Sherpa terkenal dengan kemampuan pendakian gunung (mountaineering) yang luar biasa dan sangat mengenal wilayah setempat. Mereka adalah pemandu terbaik bagi para klien pendaki di ketinggian ekstrem sehingga dikenal pula sebagai "guardian angel of Himalaya". Di jalur menuju Base camp Ama Dablam ini para pendaki akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat suku Sherpa yang hangat dan ramah, berkunjung ke kuil-kuil mereka, serta mendapatkan wawasan tentang cara hidup mereka yang religius dan legendaris.

5. Remaja berusia 19 tahun tercatat sebagai pendaki termuda di puncaknya

5 Fakta Gunung Ama Dablam, Terkenal dengan Keindahannyakamp 2 Gunung Ama Dablam yang berada di ketinggian lebih dari 6.000 mdpl, biasanya digunakan sebagai tempat peristirahatan terakhir para pendaki sebelum melakukan summit (commons.wikimedia.org/Jaccoob23)

Pada tahun 2023 yang lalu seorang remaja berusia 19 tahun asal Denmark tercatat sebagai pendaki termuda yang berhasil mencapai puncaknya. The Himalayan Times melansir seorang remaja pria berusia 19 tahun asal Denmark bernama Mark Boelskifte berhasil menggapai titik tertinggi puncak Ama Dablam pada tanggal 8 Nov 2023 silam. Pencapaiannya tersebut menjadikannya tercatat sebagai pendaki termuda yang berhasil menggapai puncak Ama Dablam. Ia mencapai puncak gunung tersebut bersama dengan ayahnya.

Mark Boelskifte bersama ayahnya dipandu oleh Yangchhen Sherpa, Lakpa Tenzi Sherpa, Nima Thinduk Sherpa, Pasang Sherpa (fotografer) dan Ming Dukpa Sherpa ketika berhasil melakukan summit Ama Dablam. Remaja tersebut yang saat itu berusia 19 tahun telah memiliki pencapaian luar biasa dalam dunia pendakian gunung. Menurut pemandunya, Mark Boelskifte telah memiliki pengalaman pendakian sejumlah gunung terkenal seperti: Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl), Gunung Matterhorn (4.478 mdpl), Gunung Toupkal (4.167 mdlp) dan Rifflehorn Peak (2.928 mdpl) serta ia sudah terbiasa dengan dunia hiking jarak jauh.

Sejumlah sumber informasi menyebutkan bahwa Nepal adalah "surganya" Himalaya yang tidak hanya merupakan tujuan wisata saja namun merupakan pintu masuk ke jantung lanskap keindahan alam dan budaya kuno. Jalur menuju Ama Dablam Base Camp (Ama Dablam Base Camp Trek) sangat cocok bagi mereka yang ingin memadukan serunya petualangan di alam terbuka dengan ketenangan, keindahan dan kemegahan alam Pegunungan Himalaya.

Bagaimana, apakah tertarik dan berani untuk menjelajahi kemegahan dan keindahan alam di Gunung Ama Dablam ini?

Referensi:

"Ama Dablam" - Himalayan Wonders - diakses Juli 2024.
"Ama Dablam Climb-Expedition Nepal" - SummitClimb - diakses Juli 2024.
"Ama Dablam: Embark to conquer the iconic Matterhorn of the Himalaya" - Jason Black - diakses Juli 2024.
"Ama Dablam: The Iconic Jewel of the Himalayas" - Discovery World Trekking - diakses Juli 2024.
"Best Time for Ama Dablam Expedition" - High Route Adventure - diakses Juli 2024.
Griffin Lindsay. (2006). "Tragedy in Himalaya" - Alpinist - diakses Juli 2024.
"Mark Boelskifte becomes youngest from Denmark to scale Ama Dablam" - The Himalayan Times - diakses Juli 2024.
"Matterhorn Mountain, Europe" - Britannica - diakses Juli 2024.
"The Uncertain Calculus of Surviving a Himalayan Peak" - Outside Online - diakses Juli 2024.
"What is it about Ama Dablam?" - Nepali Times - diakses Juli 2024.
"10 Important Things to Know About Ama Dablam Climbing Expedition" - Namas Adventure - diakses Juli 2024.

Baca Juga: Goral Himalaya, Hewan Herbivora yang Hidup di Ketinggian 3000 Meter!

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka sejarah dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya