Menteri Sandiaga Siapkan Ini untuk UN Tourism Gastronomy 2025 di Bali

Kekayaan alam, kuliner, serta budaya menjadi fokus utama

Cebu, Filipina - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Indonesia memiliki banyak nilai jual yang bisa ditawarkan kepada turis internasional, terlebih untuk event internasional, UN Tourism Regional Forum on Gastronomy Tourism for Asia and The Pasific tahun depan. Sumber daya alam Indonesia, kata Sandi, sangat melimpah yang dilengkapi dengan kecantikan alam, kekayaan budaya, dan kuliner.

"Kita akan melihat bagaimana Indonesia bisa mengembangkan pariwisata berbasis kecantikan alam kita yang berlandaskan kearifan budaya," kata Sandiaga kepada IDN Times di Sheraton Hotel Mactan, Cebu, Filipina, Jumat, 28 Juni 2024. "Tema wisata kita sangat beragam."

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah UN Tourism Regional Forum on Gastronomy Tourism for Asia and The Pasific 2025, setelah diselenggarakan di Cebu, Filipina, untuk pertama kalinya. Rencananya, perhelatan akbar tersebut akan digelar di Bali sekitar bulan Mei atau Juni 2025.

Sandiaga sangat percaya diri Indonesia dapat membuat mata dunia berdecak kagum akan keindahan alam, kuliner, serta budayanya. Tak hanya Pulau Bali yang pesonanya sudah diakui dunia, "Kita punya lima wisata superprioritas yang kita tawarkan beyond Bali," ujarnya.

Sebut saja seperti Candi Borobudur, Danau Toba sebagai danau vulkanik terbesar di dunia, Mandalika di Lombok, geopark tourism di Gunung Rinjani, dan ecotourism di Labuan Bajo. Sesuai dengan tema besarnya, gastronomi, masing-masing daerah atau wilayah di Indonesia memiliki makanan khas yang menggugah selera. Tentunya dengan kekayaan rempah-rempah sebagai kunci kelezatan masakan, serta sejarah dan budaya di baliknya.

Misalnya seperti di Danau Toba dengan ikan mas arsik, ayam taliwang di Lombok Mandalika, dan kuah ikan asam khas Labuan Bajo. "Kita akan ceritakan ini, bukan hanya enak dan enak sekali, tetapi kita ceritakan (sejarah dan budayanya), sehingga mereka bisa menikmati makanan ini dengan sebuah makna. Ada meaning di balik itu," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Hal yang telah disebutkan di atas nantinya akan diperkuat dengan adanya desa-desa wisata sebagai Community Best Tourism atau Best Tourism Village. "Kita sudah punya dua, yakni Desa Nglanggeran di Gunungkidul (Yogyakarta) dan Desa Penglipuran di Bali," ujarnya.

Sandiaga pun mendorong peran serta masyarakat luas untuk mengambil peran dalam hal gastronomi ini. Artinya masyarakat diajak melestarikan kuliner khas Nusantara beserta budayanya hingga dikenal lebih luas di mata dunia. Tak terkecuali bagi warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri. "Kita mendorong WNI yang tinggal di luar negeri untuk bisa mengambil peran strategis lebih besar ke depannya," kata Sandiaga.

Ia pun sangat optimistis Indonesia nantinya akan dapat memberikan pengalaman tak terlupakan untuk para delegasi, bahkan bisa lebih baik.

"Filipina sudah berhasil menorehkan prestasi yang sangat baik, kita harus persiapkan lebih baik tahun depan."

Baca Juga: Indonesia Bakal Jadi Tuan Rumah UN Tourism Regional on Gastronomy 2025

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya