TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Masjid Laweyan Solo yang Sudah Berumur Ratusan Tahun

Usianya lebih tua dari Masjid Agung Solo, lho #LokalIDN

Masjid Laweyan Solo (instagram.com/genpi.soloraya)

Kota Solo atau Surakarta memiliki banyak destinasi wisata sejarah yang wajib banget dikunjungi. Tak hanya keraton atau museum, namun ada Masjid Laweyan atau Masjid Ki Ageng Henis yang menyimpan sejarah penyebaran agama Islam di Kota Bengawan ini.
Hal tersebut terlihat dari bangunannya yang unik dan terdapat makam ulama Ki Ageng Henis di sebelahnya.

Berikut fakta unik lainnya dari Masjid Laweyan di Solo.

1. Masjid tertua di Kota Solo

Masjid Ki Ageng Henis (instagram.com/cikphysio)

Masjid Ki Ageng Henis atau Masjid Laweyan merupakan salah satu bangunan bersejarah Kota Solo yang terletak di Jalan Liris I Pajang, Laweyan, Solo. Masjid ini dibangun tahun 1546 tepatnya pada masa pemerintahan Djoko Tingkir, sehingga usia masjid ini berkisar 476 tahun dan disebut sebagai masjid tertua di Solo. Bahkan usia Masjid Laweyan lebih tua dari Masjid Agung Solo yang terletak di dekat Keraton Kasunanan, lho.

Baca Juga: 5 Hotel Terbaik Dekat Pusat Kuliner Pasar Gede Solo

2. Dulunya merupakan pura Hindu

Masjid Laweyan (instagram.com/laurentiuslei)

Siapa yang menyangka bila Masjid Laweyan dulunya adalah sebuah pura hindu yang dijaga oleh Ki Ageng Beluk. Sebelum masuk Islam, Ki Ageng Beluk merupakan pemuka agama Hindu di pura tersebut. Namun lambat laun Ki Agung beluk tersentuh hatinya karena dakwah Ki Ageng Henis pada saat itu. Sehingga akhirnya Ki Ageng Beluk ikut memeluk islam dan menjadi sangat dekat dengan Ki Ageng Henis.

Setelah Ki Ageng Beluk menjadi mualaf, lahan pura ini kemudian diwakafkan dan dialih fungsikan menjadi masjid. 

3. Terdapat kompleks makam di sekitar masjid

Makam Ki Ageng Henis (instagram.com/laweyan.solo)

Selain bangunan masjidnya yang sudah cukup tua dan menyimpan sejarah penting penyebaran agama Islam di Solo, ternyata di samping masjid terdapat makam Ki Ageng Henis yang merupakan salah satu ulama atau kiai besar yang memprakarsai dibangunnya masjid ini. 

Makam ini banyak dikunjungi umat Islam sebagai destinasi wisata ziarah di Kota Solo. Selain Ki Ageng Henis, tempat tersebut menjadi persemayaman akhir keluarga dan keturunan beliau, lho. 

4. Arsitekturnya dipengaruhi budaya Hindu

Pintu masuk Masjid Laweyan (instagram.com/laurentiuslei)

Karena dulunya merupakan pura, arsitektur masjid pun dipengaruhi budaya Hindu yang cukup kental. Hal ini juga dilihat dari bangunannya yang memiliki pondasi cukup tinggi dari permukaan tanah yakni sekitar dua meter.

Selain itu, Masjid Laweyan juga memiliki beberapa pintu masuk, sebelum sampai ke bangunan utama, lho. Termasuk anak tangga di bagian depan untuk naik ke atas kompleks masjid. Kemudian ada lorong yang harus dilewati untuk sampai pada pintu utama masjid. 

Ternyata tiga lorong pintu tersebut mengandung makna filosofi yang mendalam yaitu tiga tahapan keimanan seseorang iman, Islam, dan ihsan. Selain itu jumlah pintu yang ada di masjid ini juga mencerminkan lima rukun Islam.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Nasi Goreng Enak di Solo, Ada Langganannya Jokowi!

Verified Writer

Natasha Wiyanti

I'm still beginner of everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya