TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Kelenteng Tien Kok Sie Solo, Usianya Hampir Tiga Abad

Kelenteng ini menjadi tempat ibadah bagi tiga agama

Klenteng Tien Kok Sie (instagram.com/lizzt13)

Perayaan imlek di Kota Solo, tak pernah bisa dipisahkan dari hadirnya ratusan lampion di Jalan Sudiroprajan. Yang tak boleh dilupakan adalah keberadaan Kelenteng Tien Kok Sie di sebelah selatan Pasar Gede, Solo.

Bagi yang belum tahu, Kelenteng Tien Kok Sie merupakan tempat ibadah masyarakat Tionghoa yang sudah lama dibangun bahkan hampir 300 tahun usianya. 

Yuk, kenalan dengan Kelenteng Tien Kok Sie, salah satu cagar budaya Kota Solo yang masih bertahan hingga kini.

1. Lokasi klenteng dekat dengan Pasar Gede Solo

Klenteng Tien Kok Sie (instagram.com/juristhegreat)

Kelenteng Tien Kok Si berada di Jalan RE Martadinata nomor 12 Sudiroprajan, Jebres Solo. Lokasinya tak jauh dari Pasar Gede Solo, lho. 

Luas kelenteng ini sekitar 250 meter dan berdiri bersebelahan dengan beberapa kios pertokoan yang ada di sana. Tak perlu bingung, karena bangunannya sangat mudah dikenali dengan warna dominan merah dan emas. 

Baca Juga: 7 Wisata Kelenteng di Indonesia untuk Dikunjungi Saat Imlek

2. Ornamen yang ada di Kelenteng Tien Kok Sie

Klenteng Tien Kok Sie (instagram.com/viome.knitting)

Seperti bangunan kelenteng pada umumnya, kelenteng Tien Kok Si memiliki warna merah yang dominan. Di bagian depan terdapat dua patung singa atau patung penjaga yang bernama Ciok Say. Di dalam bangunan kelenteng terdapat beberapa patung dewa seperti Dewi Kuan Im, Dewi Laut, dan lainnya. Di depan altar patung-patung dewa terdapat meja sebagai tempat sesaji dan dupa.

Kelenteng ini akan semakin terlihat meriah saat perayaan imlek tiba. Banyak lampion di pasang di dalam dan luar kelenteng. Bahkan lampion dipasang di sepanjang Jalan Sudiroprajan, lho. 

3. Kelenteng tertua di Indonesia

Klenteng Tien Kok Sie (instagram.com/punkysh)

Siapa yang menyangka bila dulunya kelenteng tertua di Indonesia ini awalnya berada di Kartasura, Solo. Lokasinya sangat dekat dengan Kali Pepe yang merupakan jalur perdagangan saat itu. 

Namun, karena terjadi perpindahan lokasi Keraton Surakarta ke Desa Sala. Maka Kelenteng Tien Kok Sie ikut dipindah tak jauh dari keraton yaitu berada di Jalan Sudiroprajan.

Pembangunan ulang kelenteng ini dilaksanakan pada tahun 1745 dan memakan waktu cukup lama sekitar empat tahunan karena memiliki detail bangunan yang rumit penuh dengan tulisan Cina atau kaligrafi di semua sisinya. 

4. Menjadi tempat ibadah tiga agama

Klenteng Tien Kok Sie (instagram.com/soloframe)

Kelenteng Tien Kok Sie memiliki nama lain yaitu Vihara Avalokitesvara. Nama tersebut ternyata memiliki arti yang cukup dalam karena dari dulu hingga sekarang klenteng ini menjadi tempat ibadah bagi tiga agama berbeda, yaitu Konghucu, Tao, dan Buddha. Hal ini tak terlepas karena keberadaan kelenteng yang hanya ada satu saat itu sehingga digunakan secara bersama-sama oleh orang-orang tionghoa di Solo.

Selain menjadi tempat beribadah, Kelenteng Tien Kok Sie juga banyak dikunjungi orang-orang yang ingin belajar budaya sejarah sekaligus mengabadikan keindahan arsitektur bangunannya. 

Baca Juga: 5 Kelenteng Tertua di Bali, Usianya Ratusan Tahun Lho!

Verified Writer

Natasha Wiyanti

I'm still beginner of everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya