TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nikmati Pesona Kota Mataram Lewat 5 Destinasi Wisata Ini

Kota Tua, kerajinan tangan, hingga cagar budaya; semua ada di sini

Kota Tua Ampenan (instagram.com/rpdili)

Saat ini pemerintah Indonesia menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri bila tidak mendesak guna mencegah masuknya varian baru Omicron. Warga Indonesia yang rindu berlibur sebaliknya diharapkan dapat mengeksplorasi tempat wisata lokal di Indonesia.

Kalian yang berjiwa travelling tentunya ingin mengunjungi tempat-tempat wisata yang unik dan baru di Indonesia. Nah, tidak perlu khawatir karena di sini akan dibahas pesona kota Mataram dari sudut pandang sejarah dan budaya.

Terletak di Pulau Lombok, Kota Mataram memiliki objek wisata budaya yang bernuansa artistik. Kira-kira ada apa saja destinasi wisata di Kota Mataram ini? Yuk, disimak daftarnya.

1. Taman Mayura 

Taman Maruya (instagram.com/ennomule)

Tahukah kalian bahwa Taman Mayura merupakan salah satu cagar budaya yang sudah berdiri sejak zaman Kerajaan Singasari dan Kerajaan Mataram?

Terletak di Jalan Purbasari nomor 29, Taman Mayura adalah taman raja yang di tengahnya terdapat kolam. Di tengah kolam tersebut berdiri bangunan yang disebut Balai Kambang. 

Nama Mayura diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya merak. Dahulu Taman Mayura disebut Taman Kelepug dan konon di kawasan ini terdapat banyak ular. Untuk mengusir binatang ular tersebut pemerintah memelihara burung merak. Dan sejak saat itu Taman Kelepug berganti nama menjadi Taman Mayura. 

Taman Mayura beroperasi setiap hari dari jam 8 pagi hingga jam 9 malam. Estimasi biaya masuk Rp 15.000,00 per orang.

Taman ini konon terkenal di kalangan fotografer karena pemandangannya yang bagus. 

Baca Juga: Kota Tua Ampenan, Spot Foto Unik dan Menarik di Mataram

2. Museum Negeri Nusa Tenggara Barat

Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (instagram.com/madventuresworld)

Museum Negeri Nusa Tenggara Barat diresmikan pada tanggal 23 Januari 1982. Di dalam museum ini kalian dapat menyaksikan benda-benda bersejarah seperti alat kesenian serta mesin tenun tradisional. Tidak hanya itu saja, kalian juga dapat melihat pakaian tradisional dari suku-suku di Pulau Lombok, seperti Suku Sasak dan Bima. 

Museum Negeri Nusa Tenggara Barat berada di Jalan Panji Tilar Negara nomor 6, Taman Sari. Museum buka setiap hari kecuali di hari Senin. Jam operasional dimulai dari jam 8 pagi hingga 3 sore. Namun untuk hari Jumat, museum tutup awal.

Tiket masuk dapat dibeli di loket pembelian dengan harga Rp4.000,00 untuk orang dewasa dan Rp2.000,00 untuk anak-anak. Sementara tiket masuk untuk wisatawan asing adalah Rp7.000,00.  

3. Taman Narmada

Taman Narmada di Mataram (instagram.com/hesianaponiminsaid)

Taman Narmada terletak di Desa Lembuak yang terletak kurang lebih 10 km sebelah timur dari kota Mataram. Termasuk situs cagar budaya, taman ini didirikan sewaktu pemerintahan Kerajaan Mataram. Nama Narmada diambil dari nama anak Sungai Gangga di India. 

Di dalam taman ini terdapat replika Telaga Segara Anak yang terkenal. Telaga Segara Anak yang asli berada di kawah Gunung Rinjani.

Dikutip dari laman cagarbudaya.kemendikbud.go.id, replika tersebut dibangun karena kondisi raja yang tidak memungkinkan untuk melangsungkan upacara di Segara Anak. 

Taman Narmada beroperasi setiap hari dan tutup di hari libur nasional. Tiket masuk dapat dibeli di loket. 

4. Desa Penujak

Desa Penujak adalah desa penghasil gerabah khas Lombok yang terletak kurang lebih 5 km dari Bandara Internasional Lombok. Di desa ini selain dapat membeli kerajinan tangan karya dari penduduk desa, kalian juga dapat menyaksikan cara membuat gerabah seperti pematangan, pemahatan hingga proses pengeringan.

Pusat kerajinan di desa Penujak dapat ditemukan di 5 dusun yaitu dusun Adong, Tongkek, Toro, Kangi, dan Tenandon. Jarak dari satu dusun ke dusun yang lain sangat dekat sehingga dapat berjalan kaki.

Tidak ada biaya masuk ke tempat ini. 

Baca Juga: 5 Makanan Khas Mataram yang Bikin Ketagihan, Tertarik Coba?

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya