Sejarah Jembatan Akar Yogyakarta, Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial
Sempat dianggap angker dan tempat mencari nomor togel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta memang gak berhenti menawarkan destinasi wisata menarik, mulai dari wisata sejarah, belanja, hingga wisata alamnya. Salah satu tempat yang berpotensi menjadi destinasi wisata unik, yaitu jembatan akar.
Jembatan akar itu terletak di Kurahan Kidul, Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jembatan akar ini menjadi spot foto langka yang tidak mudah kamu temui di Indonesia. Proses terbentuknya juga membutuhkan waktu ratusan tahun, lho.
Kamu penasaran dengan jembatan akar di Yogyakarta itu? Sebelum berkunjung, ada baiknya kamu mengetahui sejarahnya terlebih dahulu. Tidak sepenuhnya terbuat dari akar!
1. Sudah ada sejak zaman kolonial
Jembatan akar yang ditemui saat ini tidak alami terbuat dari akar, lho. Konon, dulunya berupa jembatan dari rel bekas kereta lori yang disusun di atas Sungai Sipolo. Sebagai informasi, lori merupakan lokomotif pengangkut tebu, kayu, dan hasil bumi lainnya dari kebun ke pabrik.
Meski belum ada sumber yang mengetahui persis kapan rel lori cikal bakal Jembatan Akar Seyegan ini, tetapi masyarakat setempat meyakini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan Jepang.
Jembatan ini berupa besi rel lori dari pabrik tebu di Cebongan. Rel tersebut dipendam di dalam tanah, seiring waktu berlalu akar pohon di sekitarnya membesar dan menjalar mengikuti jembatan.