TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Gunung Ama Dablam, Terkenal dengan Keindahannya

Dijuluki Matterhornnya Himalaya

potret puncak Gunung Ama Dablam (6.812 mdpl) dilihat dari Lembah Chola (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Intinya Sih...

  • Gunung Ama Dablam memiliki ketinggian 6.812 mdpl dan dijuluki sebagai "permata ikonik Pegunungan Himalaya" karena keindahannya.
  • Gunung ini pertama kali dipuncaki pada tahun 1961, memiliki rute pendakian paling populer, dan disebut sebagai Matterhornnya Himalaya.
  • Pendakian Gunung Ama Dablam memerlukan keterampilan teknis dan pengalaman pendakian yang mumpuni serta musim terbaik untuk mendaki adalah pada musim gugur Nepal.

Berbicara tentang Pegunungan Himalaya biasanya tak terlepas dari puncak tertinggi dunia: Gunung Everest (8.849 mdpl) ataupun gunung-gunung yang tergabung dalam kelompok 14 gunung dengan ketinggan 8.000-an mdpl yang dikenal dengan peredikat "The fourteen of eight thousanders". Namun demikian, terdapat sejumlah gunung di Himalaya yang memiliki ketinggian di bawah 8.000-an mdpl yang memiliki pesona dan keindahannya sendiri. Salah satu gunung tersebut adalah Gunung Ama Dablam yang memiliki ketinggian 6.812 mdpl yang terletak di wilayah timur Pegunungan Himalaya, Provinsi Koshi, Nepal.

Ama Dablam merupakan salah satu gunung ikonik yang menjadi tujuan pendaki ketika mereka bertualang ke wilayah Pegunungan Himalaya. Dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa dan bentuk puncaknya yang ikonik seperti piramida, gunung ini dikelilingi oleh pemandangan alam puncak-puncak tertinggi dunia, seperti Gunung Everest, Gunung Lhotse (8.516 mdpl) dan Gunung Makalu (8.485 mdpl). Meskipun ketinggiannya "hanya" 6.812 mdpl namun Ama Dablam memiliki tingkat kesulitan pendakian yang tidak kalah sulit dengan Gunung Everest dan gunung-gunung tinggi lainnya di wilayah ini.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai gunung yang djuluki sebagai "permata ikonik Pegunungan Himalaya" ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Dipuncaki pertama kali pada tahun 1961

Sejumlah informasi menyebutkan bahwa Gunung Ama Dablam berhasil dipuncaki untuk pertama kalinya pada tahun 1961. Menurut Discovery World Trekking, 4 orang pendaki yaitu: Mike Gill dan Wally Romanes dari Selandia Baru, Mike Ward dari Inggris dan Barry Bishop dari Amerika Serikat merupakan para pendaki pertama yang berhasil memuncaki Gunung Ama Dablam di tahun 1961 melalui rute punggungan bukit sisi barat daya (southwest ridge). Proses aklimatisasi atau adaptasi tubuh terhadap ketinggian mereka selama proses pendakian berjalan dengan baik karena tahapan aklimatisasi mereka merupakan bagian dari ekspedisi Silver Hut, yang dipimpin oleh Sir Edmund Hillary, seorang pendaki terkenal yang berhasil memuncaki gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest pada tahun 1953. 

Rute paling populer sejauh ini adalah rute southwest ridge. Sebelum kejadian longsoran salju besar (avalanche) pada tahun 2006, para pendaki biasanya membangun 3 buah base camp sepanjang punggungan bukit dengan base camp ke-3 di sisi bawah sebelah kanan wilayah gletser yang menggantung, yang dikenal dengan Dablam. Jika ada bagian gletser yang longsor biasanya mengarah ke sisi kiri yang jauh dari base camp, namun setelah peristiwa avalanche di tahun 2006 yang menyebabkan 6 orang pendaki kehilangan nyawanya, para pendaki kini hanya membangun 2 buah base camp untuk meminimalisasi resiko. 

2. Dijuluki Matterhornnya Himalaya

bentuk puncak Gunung Ama Dablam yang ikonik (unsplash.com/Jack Fifield)

Sebagaimana diinformasikan dalam laman Summitclimb,  Gunung Ama Dablam juga dijuluki para pendaki sebagai Matterhornnya Himalaya karena bentuknya yang mirip dengan Gunung Matterhorn (4.478 mdpl), sebuah gunung terkenal di Eropa yang terletak di perbatasan antara negara Swiss dan negara Italia. Gunung Matterhorn memiliki puncak berbentuk seperti tanduk atau piramida yang simetris dan bentukan puncak ikonik Gunung Matterhorn tersebut mirip dengan karakter bentuk puncak Gunung Ama Dablam di Nepal ini.

Dalam tradisi lokal nama Ama Dablam memiliki arti sebagai "kalung liontin ibu (mother's necklace)". Punggungan bukit (ridges) yang panjang di setiap sisi gunungnya seperti lengan seorang ibu yang selalu melindungi anaknya dan wilayah di gunung dengan gletsernya yang menggantung dianggap seperti sebuah dablam atau kalung liontin ganda tradisional yang berisi gambar para dewa dan biasa dikenakan olah para wanita dari suku Sherpa. Selama beberapa hari pemandangan Gunung Ama Dablam dengan puncaknya akan mendominasi pemandangan di langit timur yang akan terlihat oleh para pendaki yang sedang dalam perjalanan menuju Base camp Gunung Everest.

3. Gunung yang memerlukan keterampilan pendakian yang mumpuni

pendakian Gunung Ama Dablam memerlukan keterampilan dan pengalaman pendakian yang mumpuni untuk setiap pendaki yang ingin menggapai puncaknya (commons.wikimedia.org/Kristoffer Szilas)

Baca Juga: 7 Fakta Unik Ayam Hutan Salju, Hidup di Pegunungan Himalaya

Himalayanwonders melansir meskipun tidak setinggi Gunung Everest dan gunung-gunung lainnya yang tergabung dalam kelompok "The fourteen of eight thousanders" namun sejumlah pendaki profesional menyatakan bahwa pendakian Gunung Ama Dablam adalah pendakian yang berbahaya dan memerlukan keterampilan teknis dan pengalaman pendakian yang mumpuni. Keterampilan teknis pendakian melibatkan teknik pendakian medan berbatu, medan dengan es dan perpaduan di antara keduanya. Rute menuju puncak melewati lereng salju dan es yang curam, permukaan batu dan punggung bukit yang sempit. Peralatan yang digunakan meliputi: tambang, kapak es, pasak untuk pendakian es (ice screws), crampons atau alat yang ditambahkan pada sepatu untuk pendakian medan dengan es atau salju dan jumar atau ascender , alat yang digunakan untuk panjat tebing.

Menurut Highroute Adventure, musim terbaik untuk mendaki Gunung Ama Dablam adalah pada musim gugur (autumn) Nepal di Bulan September, Oktober dan November. Bulan tersebut merupakan musim terbaik bagi para pendaki untuk melakukan ekspedisi pendakian Ama Dablam. Musim gugur adalah waktu terbaik untuk hampir semua trekking atau ekspedisi pendakian Himalaya. Saat itu hujan akan berhenti dan menciptakan kondisi cuaca yang baik bagi para pendaki. Seringkali cuaca stabil dan faktor tersebut memudahkan para pendaki mencapai puncaknya. Sebagai informasi Himalayan Database mencatatkan kematian 36 orang pendaki antara tahun 1959 hingga 2018 dalam usaha mereka mencapai puncak Ama Dablam.

4. Berada di wilayah yang kaya akan kebudayaan lokal

Gunung Ama Dablam berhasil dipuncaki pertama kali pada tahun 1961 (commons.wikimedia.org/Vyacheslav Argenberg)

Dilansir All Nepal Hiking, salah satu alasan untuk mendaki Ama Dablam adalah karena gunung tersebut berada di wilayah yang kaya akan kebudayaan lokal. Jalur menuju Base camp Ama Dablam akan membawa para pendaki melewati desa-desa yang dihuni oleh suku Sherpa dan menawarkan pengalaman untuk berinteraksi dengan suku Sherpa di wilayah Khumbu tersebut. Sebagaimana diketahui suku Sherpa adalah salah satu kelompok suku etnis Tibet yang berasal dari pegunungan di wilayah Nepal dan daerah otonomi Tibet. Secara etimologi, kata Sherpa sendiri mengacu pada asal geografis mereka di Tibet timur.

Orang-orang Sherpa terkenal dengan kemampuan pendakian gunung (mountaineering) yang luar biasa dan sangat mengenal wilayah setempat. Mereka adalah pemandu terbaik bagi para klien pendaki di ketinggian ekstrem sehingga dikenal pula sebagai "guardian angel of Himalaya". Di jalur menuju Base camp Ama Dablam ini para pendaki akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat suku Sherpa yang hangat dan ramah, berkunjung ke kuil-kuil mereka, serta mendapatkan wawasan tentang cara hidup mereka yang religius dan legendaris.

Verified Writer

Dodi Wijoseno

Penyuka sejarah dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya