Riset: Gen Z Lebih Suka Liburan ke Wisata Hidden Gem
Mengenal budaya lokal menjadi ketertarikan tersendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - IDN Times kembali merilis hasil survei mengenai Generasi Z (Gen Z) yang disusun dalam Indonesia Gen Z Report 2024. Hasil survei diluncurkan bertepatan dengan acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2023 yang digelar selama tiga hari, 24-26 November 2023, di Senayan Park, Jakarta Pusat.
Indonesia Gen Z Report 2024 merupakan survei yang digelar IDN Research Institute bekerja sama dengan Advisia. Survei dilakukan selama 29 Mei-9 Juli 2023 menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah 602 responden. Metode ini dilakukan dengan menggunakan random sampling yang tersebar di 10 kota dan daerah aglomerasi di Indonesia.
Salah satu yang digali dalam survei ini adalah kebiasaan traveling dari Gen Z. Kini, Gen Z memiliki gaya atau kebiasaan traveling yang berbeda.
Beberapa tahun terakhir, Gen Z seakan mendominasi sektor pariwisata dengan lebih sering bepergian ke berbagai tempat wisata. Ini terjadi semenjak pascapandemik, dari sebelumnya hanya bisa berdiam diri di rumah, sehingga membuat jenuh dan stres. Lain halnya dengan sekarang, kini kita bebas bepergian, sehingga membuat sektor pariwisata meningkat secara signifikan.
Ditambah dengan adanya media sosial yang terus berkembang, memungkinkan mereka lebih sering berbagi konten-konten traveling, yang di mana menjadi privilege tersendiri ketika mampu bepergian ke mana saja, baik sendiri maupun bersama teman.
Data survei menunjukkan sebanyak 68 persen Gen Z sering liburan dalam satu tahun, dengan memprioritaskan tempat-tempat wisata tersembunyi atau yang sering disebut hidden gem. Lantas, seperti apa hasilnya? Simak pemaparannya berikut ini!
1. Gen Z Indonesia rela mengeluarkan biaya lebih banyak untuk liburan
Bepergian untuk liburan sudah menjadi sebuah kemewahan yang terjangkau untuk Gen Z Indonesia, karena liburan menjadi hal yang mudah dicapai, tetapi tak semua orang bisa menikmatinya.
Menurut survei tambahan terhadap 50 Gen Z Indonesia, sebanyak 68 persen bepergian untuk liburan beberapa kali dalam setahun, sebanyak 12 persen bepergian setahun sekali, dan sisanya jarang bepergian.
Destinasi lokal tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar Gen Z dalam survei ini. Selain itu, sebagian besar lebih memilih liburan jangka pendek yang berlangsung antara 2-4 hari.
Alasan Gen Z Indonesia rela merogoh kocek dalam-dalam untuk berwisata antara lain, keinginan untuk menjelajah destinasi baru dan memiliki keunikan pengalaman (44 persen), menabung dana khusus untuk perjalanan (26 persen), memanfaatkan hari libur atau waktu istirahat belajar (16 persen), dan memanfaatkan peluang untuk momen spesial, seperti liburan musim dingin atau festival musiman.
Selain itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi pilihan destinasi wisata Gen Z, yakni relaksasi atau 'healing' (36 persen), petualangan dan pengalaman unik (16 persen), pemandangan alam yang indah di daerah tersebut (12 persen), tren dan rekomendasi media sosial (12 persen), pilihan wisata tergantung bujet (16 persen), mengeksplorasi budaya dan kearifan lokal (6 persen), serta tempat yang ramah anak dan lansia (2 persen).
Oleh karena itu, menabung menjadi hal yang penting, faktor ini relatif memengaruhi bujet perjalanan Gen Z, karena pendapatan mereka biasanya lebih rendah dibandingkan generasi millennial.