5 Daerah Indonesia Teratas yang Terdeteksi sebagai Penyerang Siber

Didominasi oleh Jabodetabek

Di era perkembangan teknologi yang semakin pesat, ancaman terhadap keamanan siber juga semakin kompleks. Walaupun infrastruktur teknologi Indonesia semakin berkembang, namun Indonesia masih menempati posisi yang kritis akan serangan siber.

AwanPintar.id baru saja membagikan Laporan Ancaman Digital di Indonesia Semester 2 pada Selasa (6/2/2024). 

AwanPintar.id® menggunakan sejumlah detector yang tersebar di jaringan internet Indonesia. Mereka kemudian mengumpulkan seluruh data dari tiap detectornya untuk diolah menjadi BigData. 

Dari 514 kota dan kabupaten yang ada di Indonesia, ada daerah-daerah yang dideteksi  sebagai wilayah terdepan melakukan serangan siber dalam konteks ancaman dalam negeri. Hasil dari detector tersebut meliputi:

  • Jakarta 80,97%
  • Bekasi 6,09%
  • Depok 5,69%
  • Bandung 3,67%
  • Semarang 3,58%

"Lima ancaman terbesar dari dalam negeri semua berasal dari kota-kota yang ada di pulau Jawa, dan didominasi oleh kota-kota yang berada dalam kisaran Jabodetabek," ungkap Yudhi Kukuh, Founder AwanPintar.id, saat ditemui IDN Times

Yudhi juga mengingatkan bahwa meskipun ancaman tersebut datang dari dalam negeri, bukan berarti operator serangan tersebut melakukan aksinya dari dalam Indonesia. Pelaku bisa saja berasal dari negara lain yang memanfaatkan perangkat digital yang berhasil mereka kuasai di Indonesia.  

Masuknya Bandung dan Semarang sebagai daerah penyerang yang masuk dalam 5 besar teratas sebenarnya berita buruk bagi keamanan siber di Indonesia. ini karena sebelumnya hanya Jabodetabek yang menjadi sumber serangan di dalam negeri. 

Itu artinya, potensi ancaman domestik meluas ke daerah-daerah lain. Hal ini juga menjadi indikasi potensi banyak aset di daerah kemungkinan dikuasai oleh pelaku dari negara lain.  

Baca Juga: Tips Meningkatkan Keamanan Siber untuk Mencegah Penipuan

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya