Jadi Penyebab PDNS Down, Apa Itu LockBit 3.0?

Punya fitur yang lebih canggih

Intinya Sih...

  • Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya mengalami gangguan sejak 20 Juni, memengaruhi layanan publik termasuk layanan imigrasi.
  • LockBit 3.0 adalah ransomware generasi ketiga dengan enkripsi kuat dan kemampuan mengeksploitasi kerentanan sistem secara otomatis.
  • Serangan LockBit 3.0 dapat menyebabkan kerugian finansial, merusak reputasi organisasi, dan membutuhkan langkah-langkah pencegahan seperti sistem backup yang kuat dan pelatihan keamanan siber.

Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya telah mengalami gangguan sejak 20 Juni. Beberapa layanan publik yang menggunakan pusat data tersebut mengalami kelumpuhan, termasuk layanan imigrasi.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi karena ulah ransomware. LockBit 3.0 kabarnya menjadi penyebab gangguan ini. Lantas, apa itu LockBit 3.0? Simak penjelasannya di bawah ini.

LockBit 3.0 punya fitur yang lebih canggih

Jadi Penyebab PDNS Down, Apa Itu LockBit 3.0?ilustrasi peretasan oleh hacker (pexels.com/Sora Shimazaki)

LockBit 3.0 adalah generasi ketiga dari keluarga ransomware LockBit, yang pertama kali muncul pada tahun 2019. Varian terbaru ini dikenal karena kemampuannya yang lebih canggih dan teknik penyebarannya yang lebih efektif.

LockBit 3.0 menggunakan enkripsi yang kuat untuk mengunci data korban dan kemudian menuntut tebusan untuk kunci dekripsinya. Salah satu fitur menonjol dari LockBit 3.0 adalah kemampuannya untuk mengeksploitasi kerentanan sistem secara otomatis. Ini membuatnya sangat sulit untuk dideteksi dan dihentikan sebelum melakukan kerusakan signifikan.

Dampak dan pencegahan

Serangan LockBit 3.0 tidak hanya bisa menyebabkan kerugian finansial yang besar, tetapi juga dapat merusak reputasi dan operasional organisasi yang menjadi korban. Data yang terenkripsi oleh ransomware ini serin gkali mencakup informasi sensitif. Jika tidak segera dipulihkan, ini bisa mengakibatkan gangguan bisnis yang parah.

Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Contoh cara yang bisa diambil adalah dengan mengimplementasikan sistem backup yang kuat, memperbarui perangkat lunak secara rutin, dan memberikan pelatihan keamanan siber kepada karyawan.

Baca Juga: Samsung Galaxy Watch FE Rilis di Indonesia, Harga Rp3 Jutaan

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya