Belajar 5 Variasi Fungsi Print() dalam Python, Apa Saja?
ilustrasi tampilan layar yang berisi sintaks bahasa pemrograman (unsplash.com/Emile Perron)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam bahasa pemrograman Python, print() merupakan salah satu fungsi yang paling sering digunakan developer untuk mencetak atau menampilkan sesuatu ke layar atau konsol agar dapat dilihat oleh pengguna. Fungsi print() sangat berguna tidak hanya dalam proses debugging (identifikasi adanya bug pada sistem), tetapi juga dalam interaksi dengan end-user, pengujian program, dan dokumentasi kode. Fungsi print() sangat mudah dipelajari bagi pemula yang baru belajar bahasa pemrograman karena memiliki fitur atau karakteristik yang membuatnya mudah dipahami atau digunakan tanpa memerlukan banyak penjelasan yang rumit. Hal ini karena kemudahan penggunaannya dan fleksibilitas dalam menampilkan berbagai jenis data, mulai dari teks sederhana hingga struktur data yang lebih kompleks.
Meskipun terbilang sederhana, fungsi print() ternyata punya beberapa variasi yang dapat kamu gunakan untuk memformat output dari bahasa pemrograman Python dengan cara yang berbeda. Dalam artikel ini, kamu akan tahu tentang lima variasi fungsi print() dalam Python. Penasaran seperti apa bentuk-bentuknya? Langsung simak artikelnya sambil belajar bersama!
1. Fungsi print() untuk menampilkan string sederhana ke konsol
Penggunaan fungsi print() untuk menampilkan.string sederhana ke konsol (dok. Cocalc/Reyvan Maulid)Mari dimulai dengan penggunaan fungsi print() yang paling dasar yaitu menampilkan string sederhana ke konsol. Caranya kamu tinggal menuliskan kata yang ingin ditampilkan sebagai argumen untuk fungsi print(). Pada variasi pertama ini bisa dibilang sebagai pijakan dasar yang perlu dipahami pemula dalam mempelajari bagaimana cara menggunakan fungsi print() dalam bahasa pemrograman Python. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat contoh di atas.
Pada kasus tersebut, penulis mengetikkan sintaks "print ("Hello, Commuters IDN Times!)" yang dipisahkan dengan tanda koma pada kata "Hello", kemudian dipisahkan lagi dengan spasi untuk setelahnya. Penggunaan tanda koma sebagai pemisah (separator) antara string "Hello" dan "Commuters IDN Times!" secara otomatis developer langsung menampilkan kedua string tersebut secara berurutan di konsol dengan dipisahkan oleh spasi. Variasi semacam ini juga sangat berguna saat developer ingin menampilkan pesan yang terdiri dari beberapa bagian atau variabel. Misalnya, kamu ingin menampilkan pesan yang mengandung suatu informasi seperti nama pengguna atau tanggal, kamu bisa menggunakan tanda koma sebagai pemisah antara string dan variabel yang didalamnya memuat nilai-nilai tersebut.
2. Fungsi print() untuk menampilkan nilai variabel
Contoh fungsi print() untuk menampilkan nilai variabel umur dan nama (dok.Cocalc/Reyvan Maulid)Fungsi print() juga digunakan untuk menampilkan nilai variabel secara langsung. Ini memungkinkan developer untuk memantau nilai variabel selama program mulai dieksekusi. Dengan menampilkan nilai variabel menggunakan fungsi print(), developer dapat memverifikasi bahwa hasil yang diekspektasikan harapannya bisa keluar sesuai dengan nilai yang sebenarnya.
Pada gambar di atas, ada dua variabel yang tertera di sana yaitu nama dan umur. Dalam kasus ini, nilai variabel pertama yaitu nama berisi "Fairuz Sudirman" dan variabel umur diisi dengan nilai "35". Dengan demikian, fungsi print() secara langsung mencetak informasi ini ke konsol dengan jelas dan terstruktur sesuai perintah.
3. Memformat output dengan bantuan metode format()
Fungsi print() dipakai untuk memformat output dengan bantuan metode format() (dok.Cocalc/Reyvan Maulid)Variasi fungsi print() selanjutnya adalah memformat output dengan bantuan metode format(). Metode format() memungkinkan kamu untuk memformat string output dengan cara yang lebih praktis tanpa ribet. Contohnya, kamu dapat menentukan urutan variabel, menambahkan pembatas, atau menyesuaikan format numerik.
Mengutip W3Schools, pada metode format() biasanya didefinisikan dengan tanda kurung kurawal {} yang bertindak sebagai placeholder terhadap nilai yang akan dimasukkan ke dalam string. Dengan menggunakan metode format(), kamu dapat memasukkan nilai variabel ke dalam string secara dinamis dan mengontrol bagaimana nilai-nilai tersebut telah tertulis sesuai dengan format yang telah disediakan.
Editor’s picks
Misalnya, jika kamu ingin menyajikan data dalam format yang lebih terstruktur, kamu bisa menggunakan metode format() seperti berikut:
nama = "Junaidi Asril Syarif"
umur = 37
print ("Nama: {}, Umur: {}".format(nama, umur))
Dalam contoh ini, tanda kurung kurawal {} digunakan sebagai placeholder untuk menyisipkan nilai variabel ke dalam string. Saat metode format() mulai dijalankan, setiap tanda kurung kurawal akan digantikan dengan nilai yang sesuai dalam urutan yang sudah ditentukan.
4. F-strings(Formatted String Literals) jadi cara yang lebih modern untuk memformat string output
Fungsi print() khusus untuk F-strings(Formatted String Literals) (dok.Cocalc/Reyvan Maulid)Berikutnya adalah F-strings atau Formatted String Literals. F-strings merupakan salah satu cara yang lebih modern untuk melakukan cetak atau memformat string output dalam bahasa pemrograman Python. Dilansir Geeks for Geeks, pembeda dari metode format() yang sebelumnya sudah dijelaskan, pada f-strings ini kamu bisa mengenalinya dengan awalan f atau F. Kemudian, kamu bisa menyisipkan nilai variabel langsung di dalamnya dengan menggunakan tanda kurung kurawal {}. Misalnya:
nama = "Grenandio"
umur = 27
print(f"Nama: {nama}, Umur: {umur}")
Dalam contoh ini, string yang diawali dengan f menandakan bahwa itu adalah F-strings. Tanda kurung kurawal {} digunakan sebagai placeholder untuk menyisipkan nilai variabel langsung ke dalam string. Ketika program dieksekusi, nilai variabel akan digantikan secara otomatis dalam string.
5. Fungsi print() dipakai khusus untuk argumen end() dan sep()
Fungsi print() khusus untuk argumen end() dan sep() (dok.Cocalc/Reyvan Maulid)Jenis terakhir sekaligus pembeda dari empat variasi fungsi print lainnya adalah adanya peran khusus untuk argumen end() dan sep(). Argumen khusus end() dan sep() menambahkan dimensi tambahan dalam menggunakan fungsi print() dengan Python. Argumen end() memungkinkan pengguna untuk menentukan karakter yang akan ditambahkan setelah pemanggilan fungsi print(). Sedangkan sep() digunakan untuk menentukan karakter pemisah antara argumen-argumen yang diberikan kepada fungsi print().
Misalnya, ketika kamu ingin menampilkan serangkaian kata yang dipisahkan oleh spasi kosong saja dan diakhiri dengan tanda seru, kamu tinggal menggunakan argumen end="!\n", sep=" " seperti berikut:
print("Kanal Tech", "adalah", "kanal", "favoritku", "di", "IDN Times", end="!\n", sep=" ")
Dalam contoh ini, argumen end="!\n" menentukan bahwa setiap kamu memanggil fungsi print() akan diakhiri dengan tanda seru dan diwakili karakter baris baru (\n). Sedangkan argumen sep=" " menentukan bahwa spasi kosong akan digunakan sebagai pemisah (separator) antara kata-kata yang telah disediakan. Contohnya kanal Tech (spasi) adalah (spasi) kanal (spasi) favoritku (spasi) di (spasi) IDN Times (spasi). Kemudian, diakhiri dengan perintah end() menggunakan karakter tanda seru (!). Hasilnya, kamu bisa lihat seperti pada gambar.
Berbekal variasi fungsi print() dalam Python, seorang developer tak perlu bingung lagi tentang bagaimana menyajikan output dari hasil sintaks coding mereka. Dari menampilkan pesan sederhana hingga memformat output dari struktur data yang kompleks, fungsi print() memberikan keleluasaan yang besar dalam menyesuaikan tampilan output sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dari penjelasan kelima variasi penggunaan fungsi print() di atas, kira-kira mana yang menarik untuk kamu pelajari lebih jauh? Jangan lupa dicatat dan diingat-ingat ya, sintaksnya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
