Identitas Orang yang Sudah Meninggal Rentan Dicuri, Menurut Studi

Menyoroti masalah privasi

Intinya Sih...

  • 61% responden percaya identitas orang yang sudah meninggal rentan terhadap pencurian identitas.
  • 95% pengguna internet menggunakan media sosial setiap bulan, dengan 282 juta identitas baru periode Juli 2023-2024.
  • Kaspersky menyarankan pengguna untuk menggunakan solusi keamanan modern dan menjaga sistem operasi serta perangkat lunak keamanan tetap mutakhir.

Identitas dari orang yang sudah meninggal rentan dicuri, menurut sebuah studi baru. Sebanyak 61 persen responden percaya bahwa identitas orang yang sudah meninggal sangat rentan terhadap pencurian identitas.

Studi terbaru berjudul "Excitement, Superstition and Great Insecurity-How Global Consumers Engage with the Digital World" menemukan, tren penciptaan eksistensi dari orang yang sudah meninggal dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sebanyak 35 persen bisa menerimanya.

Namun, 38 persen dari responden tidak setuju karena menyoroti masalah privasi dan bentuk rasa hormat kepada orang yang telah meninggal dunia dalam ranah digital.

Baca Juga: Kaspersky Diskusikan Keamanan Siber dan AI dalam APAC CSW 2023

Semakin banyaknya pengguna internet

Menurut Laporan Tinjauan Global Digital 2024, 95 persen pengguna internet menggunakan media sosial setiap bulan, dengan 282 juta identitas baru periode Juli 2023 sampai Juli 2024.

Seiring dengan semakin banyaknyaknya orang yang berinteraksi daring dan jejak digital yang meluas, kekhawatiran atas privasi, peninggalan dan penggunaan identitas digital yang etis menjadi semakin penting.

Studi terbaru Kaspersky menemukan bahwa 61 persen konsumen meyakini identitas orang yang telah meninggal sangat rentan terhadap masalah pencurian identitas karena tidak ada yang memantau informasi di dunia maya.

Lebih dari separuh responden (58 persen) setuju tentang keberadaan mereka yang sudah tiada diciptakan kembali menggunakan AI. Namun suara ini terpecah, di mana ada 35 persen yang setuju identitas digital dalam bentuk foto, video atau lainnya terhadap orang yang meninggal, dan 38 persen tidak setuju.

Tanggapan responden

Identitas Orang yang Sudah Meninggal Rentan Dicuri, Menurut StudiIlustrasi jasad. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kaspersky menemukan, sebanyak 67 yakin dengan melihat gambar atau cerita dari mereka yang telah meninggal akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang-orang terdekat.

Namun, sisanya yakin bahwa tidak ada batasan waktu untuk melihat setiap gambar, video atau rekaman suara yang pernah dipublikasikan secara daring, berkaitan dengan orang tertentu.

 

Cara perkuat privasi

Untuk memperkuat privasi pengguna, Kaspersky menyarankan untuk:

  • Menggunakan solusi keamanan modern untuk memudahkan pemantauan data pribadi tentang apa yang diproses aplikasi dan juga membatasi pengumpulan data bila perlu.
  • Menjaga sistem operasi, browser, dan perangkat lunak keamanan tetap mutakhir. Pembaruan sering kali menyertakan patch untuk kerentanan keamanan yang berpotensi dieksploitasi.
  • Karena tidak semua layanan daring menjelaskan data apa yang mereka kumpulkan dan bagaimana mereka menggunakannya, mengikuti petunjuk Online Privacy Checker akan membantu membatasi jumlah informasi yang dibagikan secara daring.

“Masalah pengelolaan jejak digital seseorang sering kali diabaikan dalam aktivitas daring sehari-hari. Namun, hasil survei menggarisbawahi poin penting; sejumlah besar responden menyadari potensi identitas yang dicuri dapat menyebabkan masalah pribadi yang sangat besar bagi pengguna atau orang yang mereka cintai," ujar Anna Larkina, pakar analisis konten web di Kaspersky dalam keterangannya.

Mengingat risiko ini, menurutnya kita harus secara bijaksana mengadopsi tindakan proaktif yang meningkatkan privasi dan melindungi identitas digital. Dengan melakukan hal itu, individu dapat memastikan bahwa kehadiran daring mereka tetap aman tanpa mengurangi bentuk rasa hormat dengan apapun yang terjadi.

Baca Juga: Kaspersky Rilis Platform XDR untuk Lawan Serangan Ransomware

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya