Elaelo Diklaim Pengganti X/Twitter, Pengamat: Domain Tidak Secure

Waspada, situs menyebarkan misinformasi

Intinya Sih...

  • Kementerian Kominfo menyebut potensi pemblokiran media sosial X karena konten pornografi
  • Platform "elaelo.id" diklaim sebagai pengganti X, namun domain tidak aman dan menyebarkan misinformasi
  • Pengamat keamanan siber, Alfons Tanujaya, menilai elaelo tidak mampu menggantikan X dan membandingkan dengan platform Threads milik Meta

Beberapa waktu belakangan ini, dunia maya menjadi heboh setelah pernyataan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menyebut adanya potensi pemblokiran terhadap media sosial X atau yang dulu dikenal sebagai Twitter karena telah diizinkannya konten pornografi di platform.

Kemudian, muncul platform "elaelo.id". Dalam deskripsinya, "elaelo" tersebut diklaim bahwa elaelo adalah medsos lokal pengganti X/Twitter. Untuk membuat pengguna internet yakin, mereka juga menyematkan logo burung garuda di sana. Apa kata pengamat soal elaelo ini?

elaelo tidak aman

Pengamat keamanan siber, Alfons Tanujaya menyebut bahwa domain dari elaelo ini tidak aman. Sementara untuk pemiliknya tertulis sebagai Aksaradigital.

"Siapa yang klaim elaelo buatan pemerintah? Domainnya saja tidak secure. Owner-nya dicari Aksaradigital," ujarnya dalam sebuah pesan kepada IDN Times.

Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, situs ini menyebarkan misinformasi dan melakukan monetisasi dari basis penggunanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa elaelo tidak bisa menggantikan X, beda level. Untuk mengamankan situsnya saja, mereka tidak berdaya. Apalagi melawan raja media sosial yang punya pengguna ratusan juta.

"Kalau model begini mau jadi pengganti X, ibaratnya ikan lohan mau ganti ikan paus. Apakah mereka punya kapabilitas, dukungan keuangan dan dukungan sumber daya yang memadai?" lanjut Alfons.

Harus tetap realistis

Elaelo Diklaim Pengganti X/Twitter, Pengamat: Domain Tidak Secureilustrasi logo Threads. (unsplash.com/BoliviaInteligente)

Alfons juga membandingkan platform Threads milik Meta, yang belum berhasil menggeser X meski memiliki pengalaman, sumber daya dan kapabilitas sebagai raksasa teknologi terbesar.

"Aku bukan bilang X tidak bisa digeser atau merendahkan bangsa sendiri. Tetapi kalau mau melakukan sesuatu harus realistis dan jangan ibarat mimpi di siang bolong, merasa punya coding serta server yang bisa buat medsos, sudah berasa jagoan mau mengalahkan penguasa market," imbuh Alfons.

Menurutnya, kita harus realistis. Memang pemerintah harus bertindak tegas atas legalnya pornografi di X. Namun jika mendadak mereka sudah membuat penggantinya, ibarat legenda Sangkuriang yang membangun 1.000 candi dalam semalam.

"Kalau benar Kominfo (pemilik elaelo) sih, harusnya jadi pertanyaan besar, kok websitenya seperti itu. Lagi pula Kominfo kan regulator, kok jadi pemain," katanya.

Alfons mengatakan, memiliki aplikasi media sosial memang mudah. Namun untuk membuat platform tetap berjalan, bisa menampung ratusan juta pengguna user, bakar uang bertahun-tahun dan bisa bertahan tanpa penghasilan, merupakan hal sulit.

"Itu saja masih belum cukup untuk take over yang sudah ada, contohnya Threads. Jadi tidak semudah itu membuat satu aplikasi menggantikan aplikasi yang sudah ada," tutupnya.

Baca Juga: Apa Itu Bluesky? Media Sosial Alternatif Twitter

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya