APJII Rilis Film Derang-Daring, Ceritakan Internet yang Belum Merata

Penetrasi di Indonesia baru 79 persen

Intinya Sih...

  • Penetrasi internet di Indonesia baru mencapai 79 persen, menunjukkan masih ada kesenjangan dalam pemerataan akses internet.
  • Film dokumenter "Derang-Daring" disutradarai oleh Dodid Wijanarko dan diproduseri Fauzan Zidni untuk meningkatkan kesadaran publik akan peranan internet dalam kehidupan sehari-hari.
  • Ketua APJII, Muhammad Arif Angga, menekankan pentingnya konektivitas internet sebagai basis teknologi yang mendukung kemajuan industri digital di Indonesia.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memberi peringatan akan pentingnya internet untuk keberlangsungan kehidupan sehari-hari. Hal ini dituangkan dalam film dokumenter "Derang-Daring" yang disutradarai oleh Dodid Wijanarko dan diproduseri Fauzan Zidni.

Hingga saat ini, penetrasi internet di negara kita sudah tembus di angka 79 persen. Artinya masih ada kesenjangan dalam pemerataan internet. Hal ini disampaikan dalam "Peluncuran Fim Dokumenter APJII" di Jakata, pada Jumat (30/08/2024).

Baca Juga: Starlink Diklaim Kantongi Izin, APJII Ungkap Keraguan

Tingkatkan kesadaran publik

APJII Rilis Film Derang-Daring, Ceritakan Internet yang Belum MerataKetua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif Angga (IDN Times/Misrohatun)

Ketua APJII, Muhammad Arif Angga menjelaskan bahwa film dokumenter ini guna meningkatkan kesadaran publik mengenai peranan internet dan konektivitas broadband dalam kehidupan sehari-hari serta mendukung kemajuan industri digital di Tanah Air.

"Di film ini kita bisa melihat bahwa masyarakat menggunakan internet untuk hal-hal yang positif, termasuk pembelajaran sampai pada pemanfaatan untuk mereka yang disabilitas. Jadi teknologi ini punya peran yang luar biasa," kata Arif.

Oleh sebab itu, teknologi membutuhkan basisnya, yakni konektivitas internet. Pesan ini yang ingin disampaikan ke masyarakat, juga pemerintah, di mana APJII memiliki misi untuk memeratakan akses internet ke seluruh Indonesia.

Tayang secara luas di akhir September

Film ini merupakan hasil kerja sama dengan sineas Tanah Air untuk menggambarkan perjalanan, tantangan, dan pencapaian industri internet di Indonesia.

Derang menurut KBBI merupakan suara genderang. Sementara daring artinya online. Dia berharap ini menyuarakan gema keberhasilan pembangunan internet Indonesia. Film ini secara luas akan ditayangkan di kanal YouTube APJII mulai 23 September 2024.

Derang-Daring menampilkan tiga kisah dari lapisan masyarakat yang kehidupannya erat bersentuhan dengan internet. Film ini memperlihatkan bagaimana internet mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang di Indonesia.

Salah satu kisah utama dalam film ini adalah perjuangan tiga sekawan dalam mendirikan Hear Me, sebuah startup sosial yang menyediakan teknologi penerjemah dan interpretasi bahasa Indonesia untuk membantu teman-teman tuli mengakses informasi dan berkomunikasi.

Konektivitas jadi masalah krusial

APJII Rilis Film Derang-Daring, Ceritakan Internet yang Belum MerataMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi di Jakarta, pada Senin (03/06/2024) (IDN Times/Misrohatun)

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa akses konektivitas menjadi krusial dan semua ekosistem digital berperan penting dalam menyediakan akses ini kepada masyarakat.

Dia menyatakan bahwa pemerintah melakukan percepatan transformasi digital nasional dengan mengedepankan percepatan perluasan akses internet dan peningkatan infrastruktur digital, terutama di wilayah terdepan, terpencil dan terluar atau 3T.

"Kami mengamati dampak dari kehadiran internet di daerah 3T dan bagaimana hal tersebut telah mengubah perekonomian dan kehidupan masyarakat setempat," tambahnya.

Menteri Budi Arie menekankan pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, baik pemerintah, industri, maupun pemangku kepentingan lain.

Baca Juga: APJII Dorong Pemerintah Tidak Buat Regulasi yang Kaku dan Lamban

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya