OpenAI Perkenalkan Voice Engine, AI Kloning Suara Super Realistis

Voice engine bisa kloning suara hanya dengan sampel 15 detik

OpenAI kembali berinovasi dengan merilis Voice Engine, sebuah platform AI dengan kemampuan kloning suara. Hanya dengan sampel rekaman suara 15 detik, Voice Engine dapat membuat suara sintetis yang menyerupai suara asli sang pembicara. Platform ini bahkan bisa membuat suara sintetis tersebut membaca teks dengan bahasa asli pembicara maupun bahasa lain. Voice Engine diperkenalkan secara resmi ada Jumat (29/3/2024), melalui akun X  dan blog resmi OpenAI. 

Menariknya, Voice Engine telah dikembangkan OpenAI sejak akhir 2022 dan sudah digunakan di fitur Read Aloud ChatGPT. Meski penuh potensi menarik, OpenAI masih membatasi akses Voice Engine hanya untuk beberapa mitra terpilih. Kulik lebih dalam informasi OpenAI perkenalkan Voice Engine di artikel ini, yuk!

1. Kemampuan dan potensi Voice Engine

Voice Engine memiliki kemampuan kloning suara yang mengesankan. Dari sampel suara 15 detik, AI ini dapat membuat versi sintetis yang sangat mirip dengan suara asli. Tak hanya itu, suara sintetis tersebut dapat menghasilkan suara dalam bahasa asli sang pembicara maupun bahasa lainnya.

Kemampuan ini membuka berbagai potensi pemanfaatan yang menarik. Sebagai contoh, Voice Engine bisa dipakai untuk membuat konten voice-over atau respons real-time yang dipersonalisasi untuk siswa. Sementara di sektor kesehatan, Voice Engine bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan alat pemberi masukan bagi tenaga medis dalam bahasa natif mereka masing-masing.

Melansir The Verge, Jeff Harris dari tim produk Voice Engine menjelaskan bahwa teknologi AI dalam platform ini telah dilatih menggunakan gabungan data yang dilisensikan ataupun yang tersedia untuk umum. Voice Engine telah digunakan sebagai pilihan suara di API teks-ke-suara OpenAI. Selain itu, teknologi ini juga digunakan dalam fitur Read Aloud di ChatGPT, yang memungkinkan chatbot tersebut membacakan teks dengan suara.

Baca Juga: 4 Cara Mudah Mendapatkan Diamond di Night Crows

2. Akses Voice Engine masih terbatas

OpenAI Perkenalkan Voice Engine, AI Kloning Suara Super Realistisilustrasi logo OpenAI (unsplash.com/Mariia Shalabaieva)

Meski sangat menjanjikan, OpenAI masih membatasi akses Voice Engine. Saat ini, platform ini hanya tersedia untuk sekitar 10 mitra developer terpilih. OpenAI memilih mereka dengan seksama, dengan mempertimbangkan kasus penggunaan yang berisiko rendah dan bermanfaat secara sosial. Beberapa mitra awal Voice Engine antara lain perusahaan edtech Age of Learning, platform storytelling visual HeyGen, pembuat software kesehatan garda depan Dimagi, serta aplikasi komunikasi AI Livox.

Mereka memanfaatkan Voice Engine untuk berbagai keperluan, mulai dari pembuatan konten voice-over pra-rekaman hingga alat umpan balik kesehatan. Pembatasan akses ini tampaknya dilakukan OpenAI untuk mempelajari dampak Voice Engine secara bertahap. Mereka ingin memastikan teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab sebelum merilis ke publik yang lebih luas.

3. Kebijakan dan mitigasi risiko Voice Engine

OpenAI Perkenalkan Voice Engine, AI Kloning Suara Super Realistisilustrasi kecerdasan buatan (unsplash.com/Steve Johnson)

OpenAI menyadari potensi penyalahgunaan teknologi kloning suara yang mereka kembangkan ini. Untuk itu, mereka menerapkan kebijakan ketat bagi para mitra pengguna awal Voice Engine. Setiap mitra harus berkomitmen untuk tidak menggunakan platform ini untuk meniru suara orang atau organisasi tanpa izin. Mereka juga wajib mendapatkan persetujuan eksplisit dari pembicara asli sebelum melakukan kloning suara. 

Setiap audio yang dihasilkan Voice Engine juga harus disertai dengan pengungkapan bahwa itu merupakan suara buatan AI. Lebih jauh, OpenAI menerapkan watermark tak terlihat pada setiap klip suara untuk melacak sumbernya. Mereka juga secara aktif memantau bagaimana audio-audio tersebut digunakan.

Ke depannya, OpenAI berencana memberikan akses Voice Engine kepada jaringan tim merah mereka yang terdiri dari para ahli. Tim ini akan membantu menilai risiko model AI, menyusun strategi mitigasinya, serta mengidentifikasi potensi penggunaan berbahaya. OpenAI juga tengah menguji mekanisme keamanan tambahan seperti meminta pengguna membaca teks acak sebagai bukti kehadiran dan kesadaran penggunaan suara mereka.

Kabar OpenAI perkenalkan Voice Engine merupakan upaya serius pihak OpenAI agar inovasinya tersebut tidak disalahgunakan. Meski demikian, masyarakat dan pemerintah tetap perlu mengawasi perkembangan teknologi semacam Voice Engine ini dan mempelajari dampaknya ke depan, mengingat potensi penyalahgunaannya yang sangat besar. Di tingkat individu, kita juga harus berkomitmen untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dengan bijak, ya!

Baca Juga: Samsung akan Berikan Update untuk Bixby, Ditenagai AI Generatif!

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya