Bumble Lawan Profil Palsu dengan Fitur Pelaporan Foto AI 

Pengguna bisa laporkan foto AI untuk cegah penipuan

Bumble, salah satu aplikasi kencan populer, kembali melakukan terobosan untuk meningkatkan keamanan penggunanya. Dalam upayanya mencegah penipuan dan kecurangan di zaman serba AI canggih, Bumble lawan profil palsu dengan fitur pelaporan foto AI. Fitur ini nantinya memungkinkan pengguna melaporkan profil yang dicurigai menggunakan foto dan video hasil generasi kecerdasan buatan (AI). 

Melansir dari Tech Crunch, Risa Stein, VP Produk Bumble, menekankan bahwa menghilangkan elemen yang menyesatkan atau berbahaya merupakan bagian penting dalam menciptakan ruang untuk membangun koneksi yang bermakna. Bumble berkomitmen untuk terus meningkatkan teknologi mereka demi menjaga keamanan dan kepercayaan pengguna dalam mencari pasangan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai fitur pelaporan foto AI dari Bumble ini.

1. Cara kerja fitur pelaporan baru Bumble

Bumble Lawan Profil Palsu dengan Fitur Pelaporan Foto AI tampilan fitur pelaporan Bumble. (bumble.com)

Fitur baru ini memungkinkan pengguna Bumble untuk melaporkan profil yang dicurigai menggunakan AI dengan mudah. Pengguna cukup memilih opsi "Fake profile" saat melaporkan sebuah profil, kemudian memilih sub-opsi "Using AI-generated photos or videos". Selain opsi tersebut, Bumble juga menyediakan pilihan pelaporan lain seperti konten tidak pantas, pengguna di bawah umur, penipuan, dan penggunaan foto orang lain.

Dengan adanya fitur pelaporan baru ini, Bumble berharap dapat lebih memahami bagaimana pelaku jahat dan profil palsu menggunakan AI secara tidak jujur. Tujuannya agar pengguna merasa lebih percaya diri dalam membuat koneksi di platform mereka. Bumble mendorong penggunanya untuk memanfaatkan fitur ini secara bijak demi menjaga integritas platform dan melindungi komunitas dari ancaman penipuan berbasis AI.

Baca Juga: 3 Hero Assassin Paling Lemah pada Early Game, Ada Zilong

2. Penipuan dengan modus kencan online kian marak

Bumble Lawan Profil Palsu dengan Fitur Pelaporan Foto AI ilustrasi kencan online. (unsplash.com/ Nik)

Keputusan Bumble untuk menerapkan fitur ini tidak lepas dari kekhawatiran pengguna akan maraknya penggunaan AI di aplikasi kencan. Berdasarkan survei yang dilakukan Bumble, 71 persen responden Gen Z dan Millennial menginginkan adanya batasan penggunaan konten hasil generasi AI di aplikasi kencan. Selain itu, sebanyak 71 persen responden juga menganggap foto hasil AI yang menampilkan orang di tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebagai bentuk catfishing.

Ancaman penipuan romantis juga menjadi alasan kuat di balik penerapan fitur ini. Menurut data Federal Trade Commission (FTC), pada tahun 2022 saja, hampir 70.000 orang melaporkan menjadi korban penipuan romantis dengan total kerugian mencapai 1,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp21 triliun. Angka yang mengkhawatirkan ini semakin menegaskan pentingnya langkah-langkah keamanan yang lebih ketat di platform kencan online.

3. Upaya Bumble dalam memerangi profil palsu dan penipuan

Bumble Lawan Profil Palsu dengan Fitur Pelaporan Foto AI ilustrasi aplikasi online (unsplash.com/Nik)

Upaya Bumble lawan profil palsu dengan fitur pelaporan foto AI bukanlah satu-satunya upaya dari aplikasi kencan tersebut dalam menjaga keamanan penggunanya. Sebelumnya, mereka telah meluncurkan Deception Detector pada Februari 2024. Alat ini menggunakan AI dan moderasi manusia untuk mendeteksi dan menghapus profil palsu, spammer, dan penipu. Hasilnya cukup signifikan, dengan penurunan laporan spam, penipuan, dan profil palsu sebesar 45 persen.

Selain itu, Bumble juga memiliki fitur Private Detector yang secara otomatis mengaburkan foto telanjang yang tidak diinginkan. Fitur ini bertujuan untuk melindungi pengguna dari konten tidak pantas.  Langkah Bumble ini sejalan dengan upaya aplikasi kencan lain seperti Tinder yang juga telah meluncurkan sistem verifikasi profil di AS dan Inggris tahun ini.

Sementara itu, founder Bumble, Whitney Wolfe Herd, memiliki pandangan menarik tentang masa depan kencan online. Ia menyarankan kemungkinan adanya asisten kencan berbasis AI. Konsep ini merujuk pada penggunaan kecerdasan buatan yang dapat berkencan atas nama pengguna untuk menemukan pasangan yang cocok. Meski ide ini masih kontroversial dan belum tentu diterima semua orang, hal ini menunjukkan potensi AI dalam merevolusi dunia kencan online di masa depan. Nah, bagaimana pendapatmu tentang ide ini?

Baca Juga: 5 Cara Memulai Percakapan di Bumble agar Lebih Berkesan, Cobain! 

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya