TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kegunaan On-Device AI, Akses Kecerdasan Buatan Tanpa Internet?

Bertanya ke AI semakin cepat dan tanpa hambatan

ilustrasi AI (pexels.com/Google DeepMind)

Intinya Sih...

  • On-device AI pada smartphone menjaga privasi dan keamanan data dengan memproses secara lokal, mengurangi risiko bocornya informasi pribadi.
  • Operasional offline dan low latency membuat on-device AI penting di wilayah tanpa akses internet, serta krusial untuk aplikasi AR dan VR.
  • Personalisasi AI memungkinkan adaptasi sesuai perilaku pengguna, memberikan rekomendasi yang sesuai secara real-time dalam berbagai aktivitas seperti belanja online.

Artificial intelligence (AI) semakin hari semakin banyak diadopsi dan dimanfaatkan oleh berbagai golongan, bahkan perusahaan multinasional. Beberapa contoh di antaranya yang mungkin sudah sering kamu dengar adalah ChatGPT atau Google Bard. Tapi, tahukah kamu bahwa bahwa keduanya masih menggunakan teknologi cloud untuk menjalankan semua perintah yang diberikan user?

Maka dari itu, jika kamu ingin membuka Bard ataupun ChatGPT, prasyarat utama adalah  memiliki koneksi aktif ke internet. Nah, itu berbeda dengan on-device AI yang terintegrasi langsung ke perangkat. Dengan tren peningkatan penggunaan AI, seperti pada perangkat IoT (internet of things) smart home, produsen smartphone seperti Apple dan Samsung mulai bereksperimen untuk penerapan on-device AI pada model HP flagship. Simak sederer kegunaan perangkat yang memakai on-device AI berikut, yuk!

1. Peningkatan privasi dan keamanan data

On-device AI Samsung (www.samsung.com)

Salah satu kelebihan dari on-device AI pada smartphone adalah kemampuannya untuk lebih menjaga privasi dan keamanan data. Dengan memproses data yang bersifat sensitif secara lokal menggunakan hardware dari perangkat itu sendiri, kemungkinan informasi pribadi keluar atau bocor dari perangkat dapat diminimalkan. Namun, tetap dengan catatan bahwa HP kamu tidak hilang atau berpindah tangan.

Contohnya, adalah saat kamu memasukkan prompt di HP Samsung yang mendukung on-device AI. Artificial intelligence akan memproses apa yang kamu tulis sebagai prompt pada smartphone itu sendiri. Dengan demikian meningkatkan privasi dengan tidak mengirimkan data kamu dalam bentuk teks atau suara melalui internet. Jadi, data kamu tidak akan mengandalkan pengiriman ke server cloud yang berpotensi bocor maupun disalahgunakan.

Baca Juga: 5 Tips Optimasi SEO untuk Menghadapi Algoritma AI Google

2. Dapat berfungsi dengan koneksi internet terbatas

Ilustrasi logo WiFi (unsplash.com/Dreamlike Street)

Selain itu on-device AI bisa dioperasikan secara offline dan mengurangi latency. Smartphone yang mempunyai fitur ini mampu beroperasi terlepas dari koneksi internet, terutama di wilayah dengan akses internet terbatas atau tanpa akses internet sama sekali. Misalnya, kamu yang bekerja industri seperti pertambangan, eksplorasi, maupun ketika dalam situasi bencana alam, di mana sinyal sering kali susah dijumpai.

Data yang diproses secara lokal tidak perlu mengirimkan data ke server komputer yang jauh sehingga lebih efisien memangkas waktu delay (low latency). Performa low latency sangat krusial pada aplikasi AI yang mengandalkan respon cepat seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Misalnya, dalam aplikasi AR dan VR, on-device AI memastikan bahwa setiap piksel dirender secara real time bertujuan agar lebih imersif dan interaktif buat user.

 

Verified Writer

Yohan

Belajar untuk menulis lebih baik setiap hari

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya