Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Fotografi panning adalah teknik kreatif yang memungkinkan fotografer untuk menangkap objek bergerak dengan latar belakang yang kabur, menciptakan ilusi gerakan dan kecepatan dalam gambar. Dalam teknik ini, fotografer mengikuti gerakan objek dengan kamera sambil menjaga kecepatan rana yang cocok, sehingga objek tetap fokus sementara latar belakangnya menjadi buram. Teknik ini sering digunakan dalam mengabadikan momen-momen olahraga, balap mobil, atau bahkan objek bergerak lainnya untuk memberikan kesan visual yang menarik dan dinamis pada gambar.
Hasilnya adalah gambar yang dinamis dan menarik, menggambarkan energi dan kecepatan objek yang direkam. Fotografi panning membutuhkan keterampilan dan latihan untuk menguasainya, tetapi hasilnya dapat sangat memukau ketika berhasil dilakukan dengan baik. Lalu, bagaimana proses menciptakannya? Ikuti tips hasilkan foto panning berikut ini, ya, agar hasilnya bagus dan nyaman dipandang.
Baca Juga: 6 Bocoran Algoritma Instagram 2024, Bikin Kontenmu Mudah Viral!
1. Mengatur shutter speed yang tepat
ilustrasi mengatur shutter speed pada kamera (pexels.com/Alexey Demidov) Dalam membuat foto panning, kunci paling utama yang menentukan hasil fotomu berhasil ada pada pengaturan shutter speed. Mengatur shutter speed juga diperlukan kemampuan untuk memperkirakan situasi yang ada di lapangan.
Karena shutter speed yang tepat juga bergantung pada kecepatan objek yang kamu potret. Namun, ada aturan umum yang bisa kamu jadikan sebagai acuhan dalam mengatur shutter speed. Kamu bisa menggunakan shutter speed dengan rasio 1/2 dari kecepatan objek. Misal objek yang bergerak dengan kecepatan 10 mil per jam, kamu bisa mengatur shutter speed di angka 1/20.
2. Atur ISO yang rendah
ilsutrasi pengaturan ISO sudah tepat (pexels.com/Assedrani Official) Mengatur ISO ke angka rendah pada teknik fotografi panning ini sangatlah disarankan. Sebab, dengan kamu mengatur ISO ke angka yang rendah membuat hasil foto yang kamu hasilkan menjadi tidak noise.
Terlebih saat kamu memotret dalam keadaan yang cerah, tentu dengan menurunkan ISO membuat foto lebih menarik untuk dipandang. Kecuali, jika saat kondisi cahaya yang kurang sebaiknya kamu mencoba untuk menaikan sedikit ISO agar hasil yang didapat tetap bagus dan minim noise.
3. Fokus pada objek
ilustrasi hasil foto yang fokus pada subjek yang difoto (pexels.com/T B) Dalam fotografi panning karena bertujuan membekukan objek foto yang bergerak. Maka agar fotomu bisa disebut teknik panning kamu harus menjaga fokus pada objek yang bergerak.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Agar hasil yang didapat dapat fokus pada objek incaranmu, coba lakukan fokus manual sebelum mengambil gambar jika kamu ingin menggunakan manual fokus. Namun, jika ingin lebih sederhana kamu bisa mengaktifkan auto fokus.
4. Gerakan kamera mengikuti objek
ilustrasi mengarahkan kamera mengikuti subjek (pexels.com/Agung Pandit Wiguna) Saat kamu menekan tombol shutter, gerakan kameramu mengikuti gerak dari objek yang kamu foto. Hal ini bertujuan agar dapat membekukan objek yang kamu incar. Gerakan kamera yang sejalan dengan gerakan objek adalah salah satu kunci utama dalam teknik foto panning.
Ini membutuhkan koordinasi yang baik antara gerakan tubuh dan pergerakan kamera kamu. Selama kamu dapat mengikuti gerakan objek dengan halus dan menjaga kestabilan sebisa mungkin, kamu akan memiliki peluang yang lebih baik untuk menghasilkan gambar panning yang sempurna.
5. Gunakan apeture yang lebar
ilustrasi mengatur aperture pada lensa kamera (pexels.com/Pixabay) Pada teknik foto panning, menggunakan aperture (bukaan lensa) yang lebar dapat membantu menciptakan efek latar belakang yang kabur, menekankan gerakan objek dengan lebih jelas. Aperture yang lebar menghasilkan kedalaman bidang yang sempit (depth of field yang rendah), sehingga objek terfokus dengan baik sementara latar belakang dan foreground menjadi buram.
Pilihan aperture yang ideal biasanya berkisar antara f/2.8 hingga f/5.6 tergantung pada kondisi cahaya yang ada dan kecepatan objek yang kamu foto. Dalam situasi cahaya yang terang, mungkin kamu perlu menggunakan aperture yang lebih kecil (angka f-stop lebih tinggi) seperti f/5.6 untuk mencegah overexposure (terlalu terang) pada gambar.
Baca Juga: 3 Tips Fotografi dan Videografi Makro Pakai HP, Hasilnya Maksimal